Peristiwa Daerah

Alhamdulillah, Mengalir Bantuan untuk Ijul Anak Yatim di Indramayu yang Tak Sengaja Telan Kunci Gembok

Kamis, 22 September 2022 - 18:43 | 33.32k
General Manager TIMES Indonesia Cirebon Raya, Nurhidayat menyalurkan bantuan kepada Zulzalaly Wa Ikhrom, anak yatim di Indramayu yang tak sengaja menelan kunci gembok. (Foto: Selamet Hidayat/TIMES Indonesia)
General Manager TIMES Indonesia Cirebon Raya, Nurhidayat menyalurkan bantuan kepada Zulzalaly Wa Ikhrom, anak yatim di Indramayu yang tak sengaja menelan kunci gembok. (Foto: Selamet Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Kabar mengenai nasib Zulzalaly Wal Ikhrom atau Ijul, anak yatim di Indramayu, Jawa Barat yang tak sengaja telan kunci gembok, menyedot perhatian masyarakat luas. Bantuan dan donasi pun mengalir untuk membantu anak berusia 8 tahun tersebut.

Bantuan diantaranya datang dari teman dan guru sekolah hingga warga yang ikut prihatin atas kejadian yang menimpa Ijul. Bantuan untuk anak yatim di Indramayu yang tak sengaja telan kunci ini juga disalurkan TIMES Indonesia dari salah satu warga Indramayu yang kini tinggal di Jakarta.

"Kami hari ini menyerahkan bantuan kepada Ijul yang berasal dari teman-teman Ijul dan guru-guru di MDTA," ujar Nailis Saadatil Abadiyah, Wali Kelas Ijul di MDTA Madrasah Alhikamussalafiyah Karanganyar, Indramayu, Kamis (22/9/2022) usai menyerahkan bantuan untuk anak yatim di Indramayu yang tak sengaja telan kunci. 

Nailis mengatakan, para guru dan murid mengaku ikut memikirkan nasib Ijul yang tak sengaja telan kunci dan berharap agar bisa segera mendapat penanganan. Terlebih selama sepekan ini Ijul tidak dapat bersekolah.

TIMES-Indonesia-Cirebon-Raya-b.jpg

"Teman-temannya sudah menanyakan kanar Ijul dan semuanya berharap Ijul segera sehat kembali, kunci gembok di perutnya bisa segera dikeluarkan," ujar Nailis.

Bantuan juga disalurkan TIMES Indonesia melalui TIMES Peduli yang menerima donasi dari warga Indramayu yang tinggal di Jakarta. Donasi berupa uang tunai Rp1 juta diserahkan oleh General Manager TIMES Indonesia Cirebon Raya, Nurhidayat.

"Alhamdulillah banyak masyarakat yang peduli dan ikut membantu Ijul, ini adalah kabar baik yang diharapkan bisa meringankan beban Ibu Nina dan Ijul," ujar Nurhidayat.

Ibunda Ijul, Nina Listiana, mengaku senang dan bersyukur mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Bantuan tersebut akan digunakan untuk melunasi hutang untuk perawatan Ijul saat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu.

"Alhamdulillah senang dan meringankan beban kami," ujar Nina, di rumahnya di Kelurahan Lemahabang, Kabupaten Indramayu, Kamis (22/9/2022).

Diberitakan sebelumnya, Muhamad Zulzalaly Wal Ikhrom tak sengaja menelan kunci gembok rumah. Kejadian berawal saat Ijul, memegang kunci gembok dan tak sengaja tertelan karena mengantuk.

"Awalnya mainan kunci diemut-emut gitu tiba-tiba ngantuk dan tertelan," ujar Zulzalaly, Rabu (20/9/2022).

Sang ibu, Nina, menuturkan, saat kejadian ia tidak melihat langsung anaknya menelan kunci gembok pintu rumahnya, pada Rabu (14/9/2022). Ia baru mengetahui setelah anaknya bercerita dan langsung membawa sang anak ke rumah sakit.

"Saya sedang melipat baju dan dia bermain sama kakaknya," ujar Nina, sembari memnunjukkan hasil foto rontgen posisi kunci dalam perut sang anak.

Zulzalaly pun lantas dibawa ke rumah sakit untuk dapat ditangani secara medis dan mengeluarkan kembali kunci yang ditelan putra ketiganya. Meski pun ia sendiri tak memiliki uang untuk biaya perawatan anaknya.

Orangtua Ijul, Nina, bekerja sebagai buruh cuci seterika setiap harinya hanya mampu mengumpulkan Rp 30 ribu untuk biaya hidup keluarga. Ia harus berjuang sendiri setelah sang suami berpulang 8 tahun silam.

"Akhirnya saya pinjam uang ke 10 tetangga, habis sekitar Rp1 juta untuk perawatan di rumah sakit," ujar Nina.

Bocah 8 tahun itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu, namun karena keterbatasan tenaga medis ia harus dirujuk ke Rumah Sakit Daerah Gunungjati, Cirebon. Nina pun hanya bisa pasrah dan menunggu karena dirinya tak lagi punya uang untuk membiayai operasi sang anak.

"BPJS juga tidak punya, jadi ini nunggu BPJS dulu katanya nanti setelah aktif bisa dirujuk ke Rumah Sakit Gunungjati Cirebon untuk operasi," ujar Nina.

Selama 6 hari kunci gembok berada di perut, anaknya sempat merasa panas dingin. Ia pun khawatir hal itu berdampak lebih serius pada kesehatan sang anak jika tak segera dioperasi..

"Khawatir juga tapi mau gimana lagi saya tidak bisa berbuat banyak," ujar Nina.

Kini, Nina berharap kebaikan hati para dermawan untuk bisa membantu anak bungsunya. Ia juga berharap pemerintah dapat segera memberikan bantuan demi keselamatan Zulzalaly.

"Sebagai orangtua pasti sedih dan ingin yang terbaik untuk anaknya, harapannya bisa segera dioperasi untuk mengambil kunci di perut anak saya," ujar Nina yang berharap anaknya segera dioperasi pasca tak sengaja telan kunci. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES