Peristiwa Daerah

Viral Video Pemakaman Tanpa Pelayat di Desa Kedak, Ini Faktanya

Kamis, 22 September 2022 - 13:36 | 95.69k
Makam Almarhum di pemakaman umum desa Kedak (Yobby/Times Indonesia)
Makam Almarhum di pemakaman umum desa Kedak (Yobby/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan perangkat desa mengantar jenazah salah satu warga ke pemakaman. Video itu cepat tersebar di sejumlah platform media sosial, setelah narasi yang menemani menyebutkan tetangga tidak ada yang mau mengantar almarhum ke peristirahatan terakhir. 

Video viral itu belakangan diketahui terjadi di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Kepala Desa Kedak Sunarti membenarkan video itu memang terjadi di desanya, namun ia membantah anggapan tidak ada warga sekitar atau tetangga yang ikut melayat almarhum. 

Menurut Sunarti soal video viral itu, perangkat desa turun tangan karena pihak keluarga mengalami keterbatasan ekonomi dan kesehatan (keterbelakangan mental). Dari 7 orang yang tinggal bersama almarhum, ada 5 orang yang disebut mengalami kondisi kesehatan yang hampir sama. 

Supartono ditemukan meninggal oleh salah satu anggota keluarga di kamar saat akan diajak makan. Almarhum meninggal di usia sekitar 70 tahun pada Selasa, 20 September 2022 pagi, dan kemudian dimakamkan siang harinya. 

"Kebetulan saya juga tetangganya. Saat mendengar beliau meninggal, saya langsung mengajak perangkat desa untuk pemakaman. Karena tidak mungkin keluarga melakukannya, karena keterbatasan tadi," ujar Sunarti menanggapi video viral, Kamis (22/9/2022). 

Menepis narasi yang mengiringi video tadi, Sunarti menegaskan banyak warga desa atau tetangga ikut melayat almarhum. Tidak hanya itu, banyak tetangga juga ikut membantu proses pemakaman, mulai dari memandikan jenazah dan menguburkan. "Bahkan yang menggali kubur juga dari warga. Sementara ibu-ibu memasak di rumah almarhum," ujarnya. 

Almarhum dimakamkan di pemakaman desa yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya, sebuah rumah di dalam gang kecil wilayah Desa Kedak.

"Warga banyak yang peduli. Tidak benar kalau tidak ada pelayat. Tapi saat beliau meninggal, warga sekitar memang banyak yang sedang bekerja dan hanya ada ibu-ibu. Sorenya juga banyak warga yang taksiah dan ibu-ibu pengajian lingkungan juga menggelar tahlil bersama," ujar Sunarti. 

Supartono, kata Sunarti, saat masih muda pernah merantau ke luar desa, tapi sudah lama tidak lagi bekerja. Keluarga itu sendiri tidak luput dari perhatian pemerintah desa. 

Rumah-almarhum.jpgRumah almarhum di desa Kedak (Yobby/Times Indonesia) 

Bantuan sosial juga selalu diberikan kepada keluarga tersebut.  Termasuk untuk pembangunan rumah. Hal itu bisa dilihat dari stiker tanda penerima bantuan yang tertempel di dinding rumah almarhum. 

Sementara itu Kapolsek Semen AKP Siswandi menyebutkan ada yang harus diluruskan terkait tersebarnya video tadi.  

"Videonya betul namun narasinya yang tidak betul. Karena dalam narasi semasa hidup almarhum ini tidak pernah bertetangga dan tidak pernah bertemu dengan tetangga kanan kiri. Itu tidak benar," kata AKP Siswandi. 

Saat ini pihak kepolisian sendiri tengah menelusuri pengunggah video tersebut. "Terkait penggugah video, kita masih lakukan penyelidikan. Pengunggah video akan kita minta klarifikasi bahwa apa yang diunggah itu tidak benar," ujarnya. 

AKP Siswandi berpesan kepada masyarakat, terutama warga desa setempat saat mengunggah konten di sosial media agar tetap yang baik dan beretika. 

"Jangan sampai membuat kontraproduktif dan menggugah sumber yang tidak sesuai fakta, tidak sesuai yang ditemukan. (konten) bisa diklarifikasi lebih dulu (benar atau tidaknya)," kata AKP Siswandi. 

Desa Kedak berada di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri dan berbatasan langsung dengan Kota Kediri. Desa ini terletak sekitar 15 menit perjalanan dari pusat kota Kediri. Desa Kedak memiliki luas sekitar  264,43 hektare dan terdiri dari dua dusun yakni Kedak dan Pandanarum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES