Peristiwa Daerah

Tarik Ulur Rencana Pembongkaran Pagar Alun-Alun Tugu Malang

Kamis, 22 September 2022 - 12:02 | 26.71k
Pagar Alun-Alun Tugu Malang yang rencananya bakal dibongkar. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)B. Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Pagar Alun-Alun Tugu Malang yang rencananya bakal dibongkar. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)B. Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Rencana Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) membongkar pagar Alun-alun Tugu Malang masih belum menunjukkan kejelasan. Sebab, DPRD Kota Malang menilai pembongkaran dan penataan kawasan tersebut memiliki waktu terlalu mepet.

Anggaran pembongkaran pagar Alun-alun Tugu Malang yang mengambil dari perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (P-APBD) 2022 itu harus dikebut dalam tiga bulan kedepan.

Padahal, untuk pengesahan P-APBD 2022 secara keseluruhan baru dilakukan Jumat (23/9/2022) mendatang. DPRD Kota Malang pun tetap bersikukuh jika Pemkot Malang ingin membongkar pagar, tak bisa dilakukan pada tahun ini.

Artinya, anggaran Rp 4,1 miliar yang ditujukan untuk proyeksi pembongkaran pagar Alun-alun Tugu Malang tersebut tak menutup kemungkinan bisa dimasukkan dalam APBD 2023 mendatang.

"Kami mempertimbangkan dari awal waktu itu. Idealnya kan bulan ini (September) harus lelang tender pengerjaan," ujar Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, Kamis (22/9/2022).

Sebelumnya, DPRD Kota Malang juga sempat memanggil pihak DInas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang sebagai pelaksana. Meski dalam tiga bulan bisa dilakukan pembongkaran, pihak DPRD Kota Malang tetap saja meminta proyek tersebut ditunda guna menghindari konflik yang ada.

Made mengkhawatirkan jika dipaksakan, bakal merugikan tekanan atau kontraktor yang memenangkan tender proyek tersebut. Jika tak memenuhi target, maka potensi gugatan hukum akan menimpa Pemkot Malang. Begitu juga dengan nasib alun-laun peninggalan masa kolonial Belanda itu.

"Takutnya bukan memperindah malah merusak wajah alun-alun itu sendiri," katanya.

Perlu diketahui, rencana proyek pembongkaran pagar Alun-Alun Tugu Malang yang masuk dalam proyek besar penataan keseluruhan kawasan Alun-Alun tersebut telah dicanangkan sejak akhir tahun 2021 lalu.

Rencananya, pagar Alun-alun Tugu Malang setelah dibongkar, nantinya akan disiapkan sarana jogging track sebagai penggantinya.

Alun-Alun-Tugu-Malang-2.jpg

Tembok pagar Alun-Alun Tugu Malang yang rencananya bakal dibongkar. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

Secara detail, rencana awalnya untuk eksisting luar akan dilebarkan 3 meter dan untuk area jogging track sebagai pengganti pagar Alun-Alun Tugu Malang diperlebar sekitar 4 meter.

Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji menyebutkan bahwa pihaknya masih menimbang-nimbang pilihan yang tepat untuk proyek pembongkaran Alun-alun Tugu Malang.

Sutiaji yang sebelumnya optimistis bisa segera membongkar pagar tersebut, kini akhirnya sedikit melunak. "Secepatnya akan kami putuskan, mengingat momen PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) juga belum disahkan," katanya.

Bukan hanya itu saja, opsi melakukan pembongkaran pagar Alun-alun Tugu Malang pada tahun depan kemungkinan menjadi pilihan terbaik. Mengingat waktu tiga bulan terakhir juga tidak memungkinkan untuk dilakukan pembongkaran.

Belum lagi, jika dibanding dengan pengerjaan pedestrian zona tiga Kayutangan Heritage juga membutuhkan waktu sekitar lima bulan pengerjaan.

"Belum juga tender dilakukan dua bulan sebelum pengerjaan. Nanti kami ajak dewan ngobrol lagi bagaimana enaknya," ujarnya.

Sebagai informasi, di area Alun-alun Tugu Malang rencananya juga bakal dibangun Patung Bung Karno, tepatnya di jalur kembar menuju Stasiun Baru Kota Malang. Alasan pemilihan sosok tersebut karena Bung Karno menjadi saksi sejarah diresmikannya Alun-alun Tugu Malang pada 20 Mei 1953.

Dalam konsep besarnya, penataan ulang Alun-Alun Tugu Malang ini masuk dalam proyek Wisata Bouwplan yang digagas oleh Pemkot Malang. Mulai dari kawasan Idjen Boulevard, Kayutangan Heritage hingga Alun-Alun Tugu Malang bakal masuk di dalamnya.

Alun-alun Tugu Malang sendiri masuk dalam Bouwplan II dengan luas 15.547 meter persegi yang dilaksanakan pada 1920 silam. Bouwplan II melahirkan kawasan Gouverneur-Generaalburt yang menjadi pusat kegiatan pemerintahan dengan dibangunnya gedung Balai Kota Malang, Hotel Splendid, sekolah HBS/AMS yang kini menjadi SMA Tugu, dan Alun-alun Tugu Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES