Peristiwa Daerah

Densus 88 Kumpulkan Dai dan Khotib di Mojokerto

Kamis, 22 September 2022 - 12:24 | 33.99k
Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi, Densus 88 Anti Teror, AKBP Moh. Dofir saat mengisi sambutan di Masjid Darussalam, Gemekan, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (22/9/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi, Densus 88 Anti Teror, AKBP Moh. Dofir saat mengisi sambutan di Masjid Darussalam, Gemekan, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (22/9/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTODensus 88 Antiteror mengumpulkan 200 dai dan khotib di Kabupaten Mojokerto. Seluruh pengkhotbah ini diundang dalam agenda Silaturahmi Da'i dan Khotib dalam rangka penguatan Islam wasathoniyah untuk Indonesia damai.

Agenda ini digelar di Masjid Darussalam, Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (22/9/2022).

Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi, Densus 88, AKBP Moh. Dofir, mengatakan bahwa agenda ini digelar dalam rangka pencegahan terhadap merebaknya paham intoleransi dan radikalisme di Indonesia. Kegiatan ini akan berlanjut ke berbagai Kabupaten/Kota dan Provinsi yang ada di Indonesia.

"Densus 88 melaksanakan silaturahmi da'i dan khotib wasathoniyah ini yang ke tujuh belas, habis ini akan dilanjutkan ke Kabupaten atau provinsi yang lain," jelasnya kepada awak media di lokasi, Kamis (22/9/2022).

Densus-88-Antiteror-khotib-2.jpgNarasumber yang diundang dalam agenda ini yakni Ketua MUI Pusat, KH Miftakhul Akhyar dan mantan napiter,  Kamis (22/9/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

Agenda yang menyasar dai dan khotib ini diharapkan mampu menyamakan persepsi yang sama untuk mewujudkan Indonesia damai. Ajaran Islam Wasathoniyah di Bumi Nusantara ini agar terus disampaikan dalam setiap khotbahnya. Wasathiyah sendiri adalah ajaran Islam yang mengarahkan umatnya agar adil, seimbang, bermaslahat dan proporsional. Ajaran ini sering disebut dengan kata “moderat” dalam semua dimensi kehidupan.

"Kegiatan ini untuk salah satu pencegahan supaya para khotib dan da'i itu supaya satu persepsi, supaya satu Indonesia damai," terangnya.

Agenda ini juga mengundang beberapa ulama nasional dan mantan narapidana teroris. Yakni, Rais 'Aam PBNU dan sekaligus selaku Ketua MUI Pusat, KH. Miftakhul Akhyar. Diundang pula Komisi Fatwa MUI Jatim, KH. Ma'ruf Khozin.  Seluruhnya duduk bersama membahas Indonesia damai bersama tamu undangan.

Selain itu, Densus 88 Anti Teror juga memberikan buku khotbah. Isinya agar menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan khutbah yang menyejukkan.

"Kita juga memberikan buku agar supaya tidak menyampaikan khotbah kepada jamaah supaya tidak keluar dari koridor Islam, jangan saling membenci dan sebagainya," terangnya.

"Jadi damai itu ketika seseorang tidak memiliki sifat intoleransi dan radikalisme. Kalau dua sifat ini tidak ada dalam diri kita, insyaallah diri kita damai dan masyarakat juga damai," sambungnya.

Densus-88-Antiteror-khotib-3.jpgJajaran Pemkab Mojokerto, TNI-POLRI yang hadir dalam agenda ini, Kamis (22/9/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

AKBP Moh. Dofir berpesan agar upaya memerangi paham radikalisme dan intoleransi ini didukung oleh semua elemen masyarakat. Da'i, khotib, masyarakat, dan elemen lainnya bisa terlibat untuk mencegah perpecahan bangsa ini.

"Hal ini harus didukung oleh semua instansi terkait baik para khotib, para da'i, dan masyarakat supaya kita ini satu kesatuan, jangan terpecah belah," terangnya.

"Karena dengan kondisi saat ini, dengan adanya isu-isu yang tidak jelas itu kasihan negara, kasihan pemerintah, yang dulu memperjuangkan negara kita ini," sambungnya.

Turut hadir dalam agenda ini, Kepala Kemenag Kabupaten Mojokerto, Barozi, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Nugraha Budi Sulistiya, dan jajaran TNI-Polri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES