Indonesia Positif Universitas Islam Malang

KSM Unisma Malang Sukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022

Kamis, 22 September 2022 - 10:24 | 16.25k
Mahasiswa KSM-T UNISMA ikut membantu dalam pemberian vitamin A dalam kegiatan BIAN di posyandu Desa Wringinanom. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Mahasiswa KSM-T UNISMA ikut membantu dalam pemberian vitamin A dalam kegiatan BIAN di posyandu Desa Wringinanom. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa KSM-T Unisma Malang kelompok 07 dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Dr. Ir. H. Usman Ali, MP. dan berkolaborasi dengan ibu-ibu kader posyandu Flamboyan IV dan V yang berada di Dusun Besuki dan Dusun Kunci Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo Kab. Malang, Rabu-Jumat (10-12 Agustus 2022). 

Selama pandemi COVID-19, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis. Ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021. Kejar cakupan imunisasi yang rendah, pemerintah gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang berlangsung dua tahap.

Yakni tahap I dimulai bulan Mei 2022 sedangkan untuk BIAN tahap 2 berlangsung mulai bulan Agustus 2022. Imunisasi yang diberikan adalah imunisasi campak rubella dengan target balita usia 9 sampai 59 bulan, dan imunisasi kejar pada anak usia 12 sampai 59 bulan yang tidak lengkap imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Penyakit campak dikenal juga sebagai morbili atau measles, merupakan penyakit yang sangat menular (infeksius) disebabkan oleh Morbilivirus yang merupakan virus RNA. Campak akan menyerang hampir 100% anak yang tidak kebal terhadap virus tersebut. Manusia diperkirakan satu-satunya reservoir, walaupum monyet dapat terinfeksi tetapi tidak berperan dalam penyebaran.

Rubela disebabkan oleh togavirus jenis Rubivirus yang juga termasuk golangan virus RNA. Virus campak maupun rubela cepat mati oleh sinar ultra violet, bahan kimia, bahan asam dan pemanasan. Virus rubela dapat melalui sawar placenta sehingga bila menginfeksi janin pada masa awal kehamilan akan menyebabkan abortus, lahir mati atau cacat bawaan (Congential Rubella Syndrome/CRS) apanula bayi tetap hidup. Risiko infeksi dan cacat congential paling besar terjadi selama trimester pertama kehamilan.

Maka dari itu, peran ibu-ibu kader posyandu sangat penting dalam mensukseskan BIAN ini, karena bertugas untuk melakukan pendataan balita, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan melakukan pelayanan kesehatan balita, anak-anak, ibu-ibu, dan para lansia. Maka dari itu, mahasiswa kelompok 07 KSM-T UNISMA juga ikut mensukseskan dalam persiapan, pendataan serta pelaksanaan imunisasi campak rubella mulai pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB.

Kontribusi atau peran yang diambil oleh mahasiswi KSM yang ikut mensukseskan BIAN dengan melakukan penjagaan yang telah dibagi dengan beberapa tahap yaitu: pendataan usia, menimbang berat badan, pendataan berat badan, dan pemberian Vitamin A dengan pembinaan atau pengawasan dari kader dan bidan posyandu. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 7 Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES