Mendes PDTT RI Sebut Ada Salah Kaprah Pengembangan Desa Wisata

TIMESINDONESIA, BATU – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT RI) Abdul Halim Iskandar mengatakan ada salah kaprah dalam pengembangan desa wisata pada beberapa tempat.

Selama ini banyak pembangunan desa wisata yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan hidup. Padahal menurut Menteri yang akrab dipanggil Gus Menteri ini harus didasarkan pada kelestarian lingkungan.

"Ketika air bagus, rumah lestari dan tertata nyaman, baru kita bicara tentang desa wisata. Cara pandang, cara berpikir harus diubah," ujar Gus Menteri.

Selain itu Gus Menteri menegaskan bahwa pembangunan di desa harus berjalan berkelanjutan. "Pelestarian lingkungan terlebih dahulu menjadi desa wisata," ujar Gus Menteri.

Menurut Gus Menteri, Presiden RI, Jokowi memerintahkan agar dana desa dirasakan oleh masyarakat desa, hingga diturunkan Perpres No 59 tahun 2017 tentang percepatan pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan Konvensi 130 negara diciptakan SDGS desa. "Narasinya kita sederhanakan contohnya seperti Desa Tanpa Kemiskinan," ujarnya.

Salah satu didalamnya adalah pelestarian lingkungan menjadi syarat. Indikator sebuah desa yang pelestarian lingkungan hidupnya tercapai sudah bisa dipastikan ketahanan pangan pada desa ini tercapai.

Sementara itu, Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko menegaskan bahwa Pemkot Batu satu suara dengan Gus Menteri.

"Apalagi Kota Batu adalah kawasan penyanggah dan hulunya Sungai Brantas. Pelestarian alam nomor satu, pembangunan tidak boleh merusak kelestarian alam, kita sama seperti pemikiran Gus Menteri (Mendes PDTT RI Abdul Halim Iskandar )," ujarnya.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyampaikan pelestarian alam terjaga, kondisi alam nyaman dan wisatawan menjadi betah dan nyaman tinggal di Kota Batu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement