Peristiwa Daerah

Manfaatkan Limbah, Perusahaan di Jombang Untung Jutaan Rupiah Hasil Budidaya Magot

Rabu, 21 September 2022 - 20:53 | 67.79k
Proses panen budidaya magot atau larva di CV. Wahana Sejahtera Foods, Rabu (21/9/2022). (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Proses panen budidaya magot atau larva di CV. Wahana Sejahtera Foods, Rabu (21/9/2022). (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – CV. Wahana Sejahtera Foods, perusahaan di bidang Prosessing Produk Unggas yang terletak di Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang sukses kembangkan budidaya magot dengan memanfaatkan limbah.

Seperti yang diketahui, magot merupakan larva dari serangga hermetia illucens atau lebih dikenal dengan istilah black soldier fly (BSF). Serangga ini berbeda dengan lalat hitam yang biasa hinggap di sampah. Larva lalat hitam hanyalah membawa penyakit, sedangkan larva serangga BSF dapat merombak sampah organik dan meningkatkan kesuburan tanah.

Pada perusahaan yang berdiri sejak tahun 1998 ini memiliki dua jenis limbah yaitu limbah cair dan limbah padat yang semuanya bisa dikelola dengan baik.

Menurut Delvino Iriawan selaku Kepala Devisi Umum CV. Wahana Sejahtera Foods mengungkapkan, untuk limbah cair difungsikan sebagai pupuk dalam pertanian yang dikelola internal perusahaan.

Sedangkan untuk limbah padat berupa isi dalam ayam (jerohan) disumbangkan ke warga sekitar pabrik yang terletak di Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.

Ruangan-tempat-budidaya-lalat-magot-di-CV-Wahana-Sejahtera-Foods.jpgRuangan tempat budidaya lalat magot di CV. Wahana Sejahtera Foods, Rabu (21/9/2022). (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

Sementara itu, untuk limbah padat yang tidak dapat diolah menjadi makanan, dimanfaatkan untuk pakan budidaya magot atau larva.

"Alhamdulillah, tidak ada limbah lagi, semua limbah sudah bisa dimanfaatkan semua," katanya, Rabu (21/9/2022).

Pengelolaan limbah di rumah pemotongan ayam merupakan permasalahan lingkungan,dihadapi oleh pabrik pemotongan ayam. Daur ulang limbah padat organic masih terbatas, khususnya di perusahaan-perusahaan, padahal limbah padat organic jenis tersebut yang menjadi kontributor terbesar dari sampah perkotaan yang dihasilkan.

"Penggunaan larva dari serangga ini sebagai pengolahsampah merupakan suatu kesempatan yang menjanjikan, Karena larva BSF (magot) yang dipanen tersebut dapat berguna sebagai sumber protein untuk pakan hewan, sehingga dapat menjadi pakan alternatif pengganti pakan konvensional," ungkapnya.

Perusahan-perusahaan besar dan beberapa pengusaha kecil telah menginvestasikan dana untuk mengembangkan teknologi ini. Mereka juga tertarik dengan keuntungan yang didapatkan mengingat bahwa teknologi ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan fasilitas terjangkau dengan biaya rendah. Meskipun publikasi secara akademik tentang BSF mengalami peningkatan.

"Secara prinsip, bahan organik merupakan bahan makanan berbagai serangga di alam, khususnya beberapa jenis serangga pada fase larva. Oleh sebab itu, secara alami serangga telah terbukti berperan positif dalam biode komposisi bahan organik," paparnya.

Produksi 1 Ton dan Untung Jutaan Tiap Bulan

Kemudian, Sugeri, Kepala Devisi Magot menerangkan dari hasil budidaya magot dari olahan limbah itu dalam satu bulan bisa mencapai 1 ton.

"Ada yang dijual dan ada yang dimanfaatkan sendiri untuk pakan ikan yang kami kelola," jelasnya.

Ternyata dari hasil budidaya magot sendiri bisa menghasilkan omset yang begitu banyak. Dengan media yang mudah dan budidaya yang gampang, magot juga bisa dibudidayakan dirumah.

Ikan-jadi-lebih-sehat-setelah-dikasih-pakan-magot.jpgIkan jadi lebih sehat setelah dikasih pakan magot. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Satu bulan omset bisa mencapai 5 juta lebih," paparnya.

Selain itu, pihak CV. Wahana Sejahtera Foods juga membuka diri bagi masyarakat yang mau mengembangkan budidaya magot, pihaknya dengan senang hati memberikan pelatihan secara gratis.

"Bagi masyarakat yang mau mengembangkan budidaya magot bisa kesini langsung. Bibit saya kasih gratis," ungkapnya.

Langkah pengelolaan limbah yang dilakukan oleh CV. Wahana Sejahtera Foods juga diapresiasi oleh DLH Jombang. Menurut Miftahul Ulum, Kepala DLH Jombang mengungkapkan bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

"Ini bisa menjadi percontohan bagi perusahaan lain. Kami sangat setuju dan mendukung sekali," ungkapnya tentang budidaya magot. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES