Peristiwa Internasional

Ngeri, Vladimir Putin Akan Gunakan Senjata Nuklir Hadapi Ukraina

Rabu, 21 September 2022 - 21:56 | 33.72k
Kali ini Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menggertak dan akan menggunakan senjata nuklir untuk menghadapi Ukraina. (FOTO: Al Jazeera/Kremlin via Reuters)
Kali ini Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menggertak dan akan menggunakan senjata nuklir untuk menghadapi Ukraina. (FOTO: Al Jazeera/Kremlin via Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ngeri, Presiden Rusia, Vladimir Putin kali ini tidak menggertak. Ia mengumumkan akan menggunakan senjata nuklir, serta akan mengerahkan 300.000 tentara cadangannya dalam menghadapi perang melawan Ukraina.

"Wilayah Ukraina yang diduduki akan dianeksasi ke Rusia dan dengan segala cara akan dipertahankan," kata Vladimir Putin seperti dilansir di Daily Mail.

Vladimir Putin juga mengancam Barat dengan senjata nuklir atas Ukraina, dengan mengatakan kepada para pemimpinnya, bahwa kali ini ia tidak menggertak.

Namun Ukraina menepis ancaman itu, dengan mengatakan itu 'bisa diprediksi' dan menunjukkan perang tidak berjalan seperti yang direncanakan Vladimir Putin.

Vladimir Putin pidatonya kepada negara dimana ia mengumumkan memobilisasi 300.000 cadangan militer. Ini yang pertama di Rusia sejak Perang Dunia Kedua, serta referendum di daerah-daerah pendudukan Ukraina untuk menjadikan mereka bagian dari Rusia.

Dia kemudian bersumpah akan menggunakan segala macam cara untuk mempertahankan wilayah baru di Ukraina yang dikuasainya itu dengan mengatakan, "Jika integritas teritorial negara kami terancam, kami tanpa ragu akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi Rusia dan rakyat kami - ini bukan gertakan," papar dia.

Ia bahkan menuduh Barat mencoba untuk 'membagi dan menghancurkan' Rusia. "Mereka yang mencoba memeras kita dengan senjata nuklir harus tahu bahwa meja dapat mengubahnya," tambahnya.

Langkah Putin datang setelah Ukraina mengalahkan sebagian besar tentara Rusia pekan lalu, membuatnya mundur ke sudut yang dibuatnya sendiri dan menghadapi kemungkinan runtuhnya apa yang disebut 'operasi militer khusus'. 

Tetapi alih-alih mundur, pemimpin Rusia itu malah memilih untuk meminta tebusan dunia,  bebas hari ini serta menempatkan Rusia dan persenjataan nuklirnya untuk berhadapan langsung dengan Ukraina dan sekutunya.

Rusia telah mengumumkan rencana referendum untuk berlangsung di empat wilayah Ukraina yang diduduki sepenuhnya atau sebagian - Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson

Dilansir BBC, negara-negara Barat mengecam rencana Rusia untuk mengadakan apa yang disebut referendum mendesak di wilayah Ukraina yang saat ini di bawah kendali Rusia.

Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis mengatakan mereka tidak akan pernah mengakui hasil pemungutan suara "palsu" seperti itu

Presiden AS, Joe Biden dan Presiden Ukraina Zelensky akan berbicara kepada para pemimpin dunia nanti di Majelis Umum PBB.

"Mobilisasi parsial pasukan cadangan militer yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin adalah tanda "kelemahan"," kata duta besar AS di Ukraina, Bridget Brink.

"Referensi dan mobilisasi palsu adalah tanda kelemahan, kegagalan Rusia," tulisnya di Twitter.

"Amerika Serikat tidak akan pernah mengakui klaim Rusia atas wilayah Ukraina yang dicaplok, dan kami akan terus mendukung Ukraina selama yang diperlukan," tambahnya.

Sementara menteri pertahanan Ukraina mengatakan serangan untuk membebaskan wilayah yang diduduki Rusia tidak akan berhenti. "Ukraina memiliki hak untuk membebaskan wilayahnya dan akan terus membebaskan mereka apa pun yang dikatakan Rusia," katanya.

Mykhailo Podolyak, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodrymyr Zelensky, berbicara pagi ini untuk mengabaikan ancaman nuklir Vladimir Putin dengan mengatakan, mereka 'bisa diprediksi' menunjukkan perang tidak berjalan sesuai rencana. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES