Peristiwa Daerah

Pendidikan Demokrasi Digelar Bakesbangpol Kota Bandung, Ini Kesan Peserta

Rabu, 21 September 2022 - 19:27 | 24.19k
Kepala Bakesbangpol Kota Bandung, Drs. H. Bambang Sukardi, M.Si saat memaparkan topik tentang pendidikan demokrasi. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Kepala Bakesbangpol Kota Bandung, Drs. H. Bambang Sukardi, M.Si saat memaparkan topik tentang pendidikan demokrasi. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Untuk membangun sosok pribadi yang demokratis tentunya dibutuhkan pembekalan yang tepat. Salah satu yang bisa diupayakan adalah mendapatkan pendidikan demokrasi sehingga kelak terwujud individu-individu dengan perilaku yang mencerminkan kehidupan yang demokratis.

Demi mencapai harapan tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Bakesbangpol Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pendidikan demokrasi bertempat di Hotel Horison, Bandung, pada Selasa-Rabu (20-21/9/2022).

“Sosialisasi pendidikan demokrasi ini penting bagi mereka yang berkecimpung langsung di masyarakat agar bisa mengerti akan tujuan pendidikan demokrasi ini serta bisa menyosialisasikan kepada yang lain,” papar Kepala Bakesbangpol Kota Bandung, Drs. H. Bambang Sukardi, M.Si., saat ditemui TIMES Indonesia,  Selasa (20/9/2022). 

Kegiatan sosialisasi pendidikan demokrasi tersebut dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, diantaranya para perwakilan kelurahan se-Kota Bandung.

Bakesbangpol-Kota-Bandung-2.jpgPeserta pendidikan demokrasi dari kalangan milenial, M. Rohmansyah. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

“Dengan diundangnya rekan-rekan dari berbagai kelurahan di Kota Bandung, diharapkan penyampaian materi perihal pendidikan demokrasi bisa tersampaikan juga sampai ke tingkat di bawahnya, baik itu RW atau RT dan seterusnya,” ujar Bambang.

Adanya pemilih pemula pada Pemilu serentak 2024 nanti, kata Bambang, menjadi hal yang harus diperhatikan. Ia merasa bahwa para generasi muda calon pemilih tersebut harus mendapatkan informasi yang valid.

“Perlu ada pendidikan agar tidak terjadi golput dan pemilu bisa dilaksanakan dengan lancar,” papar Bambang yang mengaku dalam kegiatan sosialisasi Pendidikan demokrasi ini, Bakesbangpol juga mendapat dukungan dari berbagai instansi pemerintahan.

Bambang menjelaskan, pada tahun politik sebelumnya, keikutsertaan atau partisipasi masyarakat Kota Bandung mencapai 80 % lebih. Ia berharap, persentase pada pemilu berikutnya bisa naik bahkan bisa mencapai 100 % serta tidak ada yang golput.

“Ini semua tergantung juga kepada mereka yang hadir pada pendidikan demokrasi. Mereka adalah perwakilan yang nantinya bertugas menyampaikan lagi kepada yang lain soal Pendidikan demokrasi ini,” paparnya.

Salah seorang peserta Pendidikan demokrasi, Muhamad Rohmanyah, merespons kegiatan tersebut. Peserta dari kalangan milenial ini baru pertama kali mengikuti pendidikan demokrasi ini.

“Saya jadi tahu apa itu demokrasi, apa yang harus dihindari dalam pemilu dan banyak informasi lainnya juga,” jelasnya.

Ia pun akan berusaha menyampaikan informasi dan wawasan yang didapatkan tentang Pendidikan demokrasi ini kepada teman-temannya sesame kalangan muda.

Bakesbangpol-Kota-Bandung-3.jpgPara peserta pendidikan demokrasi antusiasi menyimak pemaparan materi. (Foto: Dokumen Pribadi)

“Anak muda sekarang tuh banyak juga yang sudah tidak mau tahu politik. Mereka beralasan politik itu hanya didominasi orang partai yang itu-itu saja. Jadi, dengan pendidikan demokrasi seperti ini, anak muda sangat perlu diberikan pemahaman,” paparnya.

Senada dengan pendapat kalangan milenial ini, Iskandar mengaku bahwa kegiatan yang diselenggarakan Bakesbangpol Kota Bandung ini ini membuat dirinya tercerahkan perihal pemilu serentak di 2024 nanti.

“Banyak poin yang membuat saya teringat kembali tentang plus minus pemilu. Semoga kekurangan yang terjadi pada pemilu sebelumnya tidak terjadi lagi, kita bisa saling mengingatkan agar pemilu 2024 bisa lebih baik,” papar Iskandar, perwakilan dari Kelurahan Kebon Pisang, Bandung.

Pendapat lain diutarakan Hasanudin, peserta perwakilan dari Kelurahan Pasirkaliki, Bandung. Ia mengaku akan berusaha untuk bisa amanah dan mampu menyampaikan soal demokrasi serta mengedukasi masyarakat. “Jangan sampai ada golput,” tegasnya.

Sementara itu, Supri, peserta perwakilan dari Kelurahan Merdeka, Bandung mengakui  kegiatan pendidikan demokrasi seperti ini sangat penting. Dirinya yang bekerja sebagai di bagian pelayanan di kelurahan ini mendapat pengetahuan seputar demokrasi.

“Saya pertama kali ikut pendidikan demokrasi menjadi paham harus seperti apa dan bagaimana nanti di pesta demokrasi,” jelasnya di sela kegiatan yang digelar Bakesbangpol Kota Bandung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES