Peristiwa Daerah

Mahasiswa Baru Kota Malang Panjat Papan Tebing, Ternyata Tak Berniat Bunuh Diri

Rabu, 21 September 2022 - 11:03 | 12.22k
Papan panjat tebing di area Universitas Negeri Malang (UM) yang menjadi lokasi Mahasiswa Baru memanjat. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Papan panjat tebing di area Universitas Negeri Malang (UM) yang menjadi lokasi Mahasiswa Baru memanjat. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Seorang pria yang diduga merupakan mahasiswa baru (maba) dari salah satu universitas di Kota Malang menggegerkan warga setelah dirinya memanjat papan tebing (wall climbing), Selasa (20/9/2022) malam.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Sejumlah saksi yang sempat didatangi oleh TIMES Indonesia membenarkan kejadian tersebut dan menduga pria tersebut hendak melakukan percobaan bunuh diri.

Lokasinya berada di Jalan Surabaya, Kota Malang, tepatnya di wilayah pelatihan panjat papan tebing milik Universitas Negeri Malang (UM).

Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, namun ternyata bukan karena korban ingin melakukan percobaan bunuh diri.

"Iya benar (korban memanjat papan tebing), tapi bukan bunuh diri. Yang bersangkutan bisa dibawa turun dengan selamat," ujar Anton, Rabu (21/9/2022).

Dari hasil pemeriksaan, lanjut Anton, pria yang memanjat papan tebing tersebut merupakan mahasiswa berinisial R (19) asal Aceh.

Alasannya, R nekat memanjat papan tebing tersebut karena ia telah menerima kabar bahwa sang nenek telah meninggal dunia.

Jadi, R memanjat papan tebing tersebut bukan ingin melakukan percobaan bunuh diri, melainkan ingin meluapkan rasa kesedihannya.

"Bukan mau bunuh diri, tapi ingin meluapkan kesedihan setelah mendapat kabar neneknya meninggal dunia," ujarnya.

Kabar duka tersebut diterima R saat ia tengah bermain basket bersama teman-temannya yang lokasinya tak jauh dari tempat ia memanjat.

Rasa kehilangan yang mendalam pun sangat dirasakan oleh R. Ia memanjat papan tebing tersebut untuk berteriak keras agar bisa terlegakan.

"Hanya ingin teriak sekeras-kerasnya, karena sejak kecil R dirawat oleh neneknya yang meninggal itu," katanya.

Setidaknya saat kejadian tersebut ada tim kepolisian, pemadam kebakaran dan tim reaksi cepat yang membantu R untuk turun dari papan tebing tersebut.

Setelah turun, R sempat dibawa oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Namun, diketahui saat ini R telah dipulangkan kembali.

"Saat main basket yang bersangkutan menerima kabar itu. Tapi kurang dari satu jam berhasil kita bawa turun dan kini yang bersangkutan sudah pulang ke tempat asalnya," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES