Peristiwa Daerah

Musisi Kota Palu 'Ngamen', Hasilnya Bantu Pekerja Seni yang Membutuhkan 

Rabu, 21 September 2022 - 09:10 | 45.65k
Sejumlah musisi Kota Palu saat tampil di Warkop Auk Jalan Sis Al Jufri pada  Selasa, (20/9/2022). (Foto : Dokumentasi pribadi Faruk for Times Indonesia)
Sejumlah musisi Kota Palu saat tampil di Warkop Auk Jalan Sis Al Jufri pada  Selasa, (20/9/2022). (Foto : Dokumentasi pribadi Faruk for Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, PALU – Puluhan musisi Kota Palu 'Ngamen' di Warkop Auk Sis Al-Jufri, Selasa, (20/9/2022) malam. Hasil dari 'Ngamen' ini nantinya akan diserahkan kepada pekerja seni lokal yang membutuhkan.

Ini kali kedua musisi Kota Palu tersebut tampil. Sebelumnya, acara yang sama digelar di Kedai Vespa pada tanggal 11-12 September 2022.

Ketua DPD Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Sulawesi Tengah Umariyadi Tangkilisan mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh beberapa musisi Kota Palu. Ketika itu, mereka sedang nongkrong di Kedai Vespa. Mereka saling bertukar pikiran dan munculah ide untuk membuat pertunjukan dengan tajuk "Musisi Ngamen untuk berbagi sesama musisi lokal"

"Pertunjukan itu dikemas dalam sebuah program Suport Our Sons (SOS). Support Our Sons ini adalah sebuah program solidaritas para musisi dalam bentuk 'Ngamen'. Hasil penggalangan dana melalui program SOS ini nantinya disalurkan kepada pekerja seni lokal yang membutuhkan yaitu musisi-musisi lokal yang lagi sakit atau musisi yang lagi kedukaan," jelas Adi Tangkilisan. 

Selain membantu meringankan para musisi yang lagi sakit dan mengalami kedukaan, sebagian dana yang terkumpul juga akan disisihkan untuk mensuport duta musik musisi Kota Palu yang berkesempatan tampil di luar daerah namun tidak memiliki sponsor.  

"Ini murni kami lakukan bersama musisi-musisi yang ada di Kota Palu untuk membangun dan memperkuat solidaritas. Membangun kesadaran bahwa sesama musisi harus semakin peduli dengan musisi yang lain. Kepedulian ini harus kita bangun mulai dari diri kita dulu sesama pegiat seni. Kalau bukan kita siapa lagi yang peduli? Kita tidak pernah tahu ke depan kerja-kerja kemanusiaan ini bisa dilakukan secara universal," jelasnya. 

Ia menguraikan, sistem pengelolaan dana yang terkumpul itu nantinya 30 persen diperuntukkan untuk biaya produksi yaitu EO dan konsumsi talent yang mengisi acara. Selebihnya semuanya akan didistribusikan kepada musisi Kota Palu yang membutuhkan. 

Pengelolaan dana hasil 'Ngamen' ini pun akan dilakukan secara transparan. Saat ini mereka sedang menyiapkan manajemen yang akuntabel dan transparan dalam pengelolaan hasil penggalangan dana. Sehingga, pelaporan hasil pementasan dapat dilaporkan ke publik setiap kegiatan selesai digelar.

Musisi.jpgSejumlah musisi Kota Palu saat tampil di Warkop Auk Jalan Sis Al Jufri pada  Selasa, (20/9/2022). (Foto : Dokumentasi pribadi Faruk for Times Indonesia)

Ia berharap program ini akan berjalan lancar. Mereka akan keliling kafe to kafe. Semua musisi Kota Palu yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan ini akan dilibatkan. Jadi, setiap pertunjukan talent yang tampil terus berganti. Program ini bukan hanya diadakan hanya insidentil. Tapi, semacam menabung agar ada dana yang tersedia saat dibutuhkan sembari menertibkan sistem kerja yang akan melibatkan tim yang akuntabel dan transparan.

Hal senada juga diungkapkan Ismet salah satu seniman di Kota Palu. Menurut dia, program ini muncul karena mereka melihat dalam beberapa kejadian, ada beberapa musisi yang sakit namun kesulitan berobat karena keterbatasan biaya. Kemudian ada banyak kesempatan untuk musisi Kota Palu yang ingin mengkampanyekan karya karya secara mandiri melalui tuor kecil ke kota-kota lain tapi tidak mendapat sponsor.

Berangkat dari beberapa latar belakang itulah, para musisi ini tergerak memperkuat solidaritas. Membuat sesuatu yang berarti bagi kawan-kawan yang lebih membutuhkan. Bersatu membangun kepedulian untuk menolong sesama. 

"Di Kota Palu ini banyak musisi berbakat dan rela menyisihkan waktu dan bakatnya untuk berbagi dengan musisi lain. Kami berharap program kami ini dapat diterima di tengah masyarakat khususnya para penikmat musik yang ada di Sulteng khususnya di Kota Palu," ujarnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Faruk Owner Warkop Auk menyambut baik kegiatan kemanusiaan yang dilakukan sejumlah musisi di Kota Palu. Bagi Faruk, kegiatan positif seperti ini harus diberikan suport karena ini menyangkut kemanusiaan. 

Ia merasa bangga tempat usahanya menjadi salah satu tempat pelaksanaan program Support Our Sons part II ini. Melalui program tersebut, dirinya sebagai pengusaha bisa memberi ruang bagi musisi-musisi muda yang mempunyai energi positif untuk berbagi dengan musisi lain yang membutuhkan.

"Saya sebagai pengusaha merasa senang karena bisa ikut ambil bagian dalam hajatan ini. Selain itu saya juga merasa senang mereka tampil disini, pengunjung saya juga dapat terhibur," ungkapnya.

Pengusaha muda ini berharap kegiatan penggalangan dana melalui 'Ngamen' yang dilakukan para musisi Kota Palu ini berlangsung dengan lancar dan sesuai harapan. Sehingga, makin banyak saudara-saudara yang membutuhkan dapat terbantu.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES