Indonesia Positif

Mandiri Hadapi Inflasi, Wali Kota Madiun Maidi Dorong Warga Tanam Sayur dan Cabai

Selasa, 20 September 2022 - 22:46 | 41.87k
Gerakan satu siswa satu bibit di SMPN 9 Kota Madiun dengan memanfaatkan pekarangan sekolah. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Gerakan satu siswa satu bibit di SMPN 9 Kota Madiun dengan memanfaatkan pekarangan sekolah. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUNinflasi berpotensi terjadi pasca kenaikan harga BBM. Salah satu pemicu inflasi adalah kenaikan harga kebutuhan pokok. Wali Kota Madiun H. Maidi mendorong kemandirian warga untuk menghadapi inflasi.

"Produk yang menyebabkan inflasi masyarakat punya sendiri. Ini salah satu penyelesaian inflasi yaitu kita harus mandiri," kata Wali Kota Madiun, Maidi, Selasa (20/9/2021).

Kemandirian dalam menghadapi inflasi tersebut, lanjut Wali Kota Madiun, salah satunya dibentuk melalui gerakan bertanam sayur dan cabai di pekarangan rumah dan sekolah. Tujuannya hasil bertanam tersebut bisa dikonsumsi sendiri tanpa harus membeli.

tanaman-cabai-dan-sayur.jpgWali Kota Madiun H. Maidi melihat tanaman cabai dan sayur di pekarangan sekolah. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)

"Kalau harga kebutuhan naik, belanja satu bulan mungkin hanya cukup dua minggu. Kebutuhan yang harus mengeluarkan uang kalau bisa memproduksi sendiri," jelas Wali Kota Madiun Maidi.

Wali Kota Maidi menegaskan pekarangan atau lahan-lahan tidur akan dioptimalkan. Diawali dengan pekarangan sekolah. Setiap siswa akan diberi dua bibit cabai. Satu bibit ditanam di sekolah, satu bibit lagi ditanam di rumah.

"Kalau ada 550 siswa berarti ada 1.100 tanaman cabai. Kalau per pohon dua ons berarti produksinya bisa 2 kuintal. Itu kan banyak. Mau di pasar harga cabai naik sudah tidak pengaruh," terang Maidi.

Melibatkan siswa dalam gerakan bertanam sayur dan cabai ini sekaligus implementasi dari kurikulum merdeka belajar. Sekaligus bisa melihat potensi bakat dan minat siswa.

"Bakat minat anak bisa dilihat. Kalau bertanam cabai hasilnya bagus, berarti  bakatnya ada. Nanti bisa diarahkan sekolah pertanian. Kurikulum merdeka ya seperti ini salah satunya. Anak-anak harus punya skill," imbuh mantan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Madiun itu.

Siswa-SDN-Ngegong-Kota-Madiun.jpgSiswa SDN Ngegong Kota Madiun menunjukkan tanaman cabai dan sayur saat dikunjungi Wali Kota Madiun.  (FOTO: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)

Sebagai stimulan agar siswa aktif bertanam sayur dan cabai akan diadakan lomba. Siswa yang memiliki tanaman cukup banyak akan diberi hadiah.

"Dua bulan nanti dilombakan. Siapa yang tanaman ya banyak dan hasilnya bagus diberi hadiah sepatu atau apa. Biar semangat," kata Maidi.

Gerakan bertanam sayur dan cabai diproyeksikan berkesinambungan. Dinas pendidikan dan guru biologi di sekolah diharapkan memberikan pengawasan dan pendampingan.

"Program ini terus sampai inflasi tertekan. Setelah itu juga terus. Nanti saya cek keliling tiap Jumat," kata Maidi.

Selain di sekolah, gerakan bertanam.sayur dan cabai juga digalakkan di pekarangan rumah warga. Pemkot Madiun menyediakan bibit tanaman gratis bagi warga yang membutuhkan. Ada banyak stok tersedia untuk gerakan. "Bibit disediakan pemkot. Kita dapat bantuan ribuan bibit dari BI (Bank Indonesia) dari dinas pertanian juga ada," ungkap Maidi.

Bibit tanaman sayur dan cabai gratis tersebut bisa didapatkan di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Di Kota Madiun ada 50 KRPL yang menyediakan bibit gratis. Mulai dari cabai, terong dan sawi.

Dengan gerakan bertanam sayur dan cabai di Kota Madiun ini, Wali Kota Madiun Maidi berharap bisa menekan inflasi. Setidaknya penurunan daya beli masyarakat tidak berpengaruh terhadap ketersediaan kebutuhan pokok. Jika masyarakat bisa menghasilkan sendiri. (d) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES