Peristiwa Daerah

BPBD Kota Batu Kaji Cepat Pemetaan Ancaman Bencana Musim Hujan

Selasa, 20 September 2022 - 21:43 | 21.27k
Kasi Kedaruratan dan Logistik, Achmad Choirur Rochiim dan bencana yang pernah terjadi di Kota Batu. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kasi Kedaruratan dan Logistik, Achmad Choirur Rochiim dan bencana yang pernah terjadi di Kota Batu. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATUBPBD Kota Batu melakukan kaji cepat pemetaan ancaman bencana saat musim penghujan. Kaji cepat ini dilakukan BPBD untuk melengkapi data terkini dari peta bencana di Kota Batu yang sudah ada.

Detail pemetaan oleh BPBD Kota Batu ini dilakukan dengan pengumpulan bahan keterangan dari masyarakat tentang kondisi terkini sebuah wilayah.

Diharapkan lewat cara ini, BPBD Kota Batu menemukan titik-titik rawan yang bisa menjadi ancaman berat saat musim penghujan.

"Jadi melalui data tersebut dapat kami gunakan sebagai langkah melakukan pencegahan dan meminimalisir dampak apabila bencana itu sampai terjadi, " ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochiim.

Menurutnya, pendataan ini dilakukan hingga Jumat (23/9/2022) mendatang, karena itu ia berharap agar masyarakat Kota Batu bisa memberikan data terbaru.

Rochiim membenarkan bahwa dalam satu tahun terakhir upaya mitigasi belum maksimal, jadi masih dimungkinkan kejadian bencana alam seperti banjir dan tanah longsor terjadi di spot yang sudah dipetakan.

"Dari data tersebut strateginya kami ingin memaksimalkan bagaimana sumber daya yang ada. Salah satu yang dilakukan juga melakukan koordinasi dengan instansi dan lembaga yang ada. Dengan TNI/Polri serta SKPD teknis. Bagaimana merespon ancaman ini jika sampai terjadi bencana alam," ujarnya.

Achmad-Choirur-Rochiim-2.jpg

Ia membenarkan biaya mitigasi bencana biayanya lumayan mahal, sehingga BPBD tidak bisa membiayai sendiri. Contohnya untuk mitigasi sektor rawan banjir dimana perlu melebarkan drainase, melebarkan sungai ini kan perlu biaya yang mahal.

"Yang terletak daerah rawan banjir ada di Beru, Kali Paron, itu rutinitas tahunan jadi langganan banjir. Sebab dimensi sungainya kecil. Apabila ada hujan tinggi maka akan berdampak luberan air ke jalan dan permukiman," ujar Rochiim.

Beberapa waktu lalu BPBD sudah memperbarui dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) tahun 2022, menggelar sosialisasi penyusunan Dokumen KRB pada tiga kecamatan yang ada di Kota Batu.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu, Gatot Noegroho, ST kegiatan ini menjadi bagian penyusunan dokumen kajian risiko bencana yang terintegrasi seluruh Desa dan Kelurahan se Kota Batu sebagai dokumen panduan dalam pengurangan risiko bencana di Kota Batu.

Selepas sosialisasi pihaknya akan mengadakan survey ke masing-masing desa untuk validasi data.

"Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) terakhir yang dimiliki oleh ​​​​​​​BPBD Kota Batu adalah dokumen tahun 2019. Sementara dalam pantauan kami banyak sekali perubahan dari risiko bencana yang terjadi, perlu kita perbarui," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES