Peristiwa Nasional

Joe Biden Sebut Pandemi Sudah Berakhir, Jokowi: Indonesia Tetap Harus Hati-hati

Selasa, 20 September 2022 - 19:23 | 20.39k
Presiden Jokowi saat memimpin rapat di Istana Negara. (FOTO: dok Setkab RI).
Presiden Jokowi saat memimpin rapat di Istana Negara. (FOTO: dok Setkab RI).

TIMESINDONESIA, JAKARTAPresiden Jokowi (Joko Widodo) meminta masyarakat Indonesia untuk tetap bersikap hati-hati pada Covid-19. Jokowi mengatakan hal tersebut meski Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut pandemi sudah berakhir.

Presiden ke-7 RI itu juga meminta, keputusan untuk mengakhiri pandemi, khususnya di tanah air tak boleh dilakukan tergesa-gesa. Itu kata dia, agar tak terjadi hal yang tak diinginkan.

"Kalau Indonesia, saya kira kita harus hati-hati. Tetap harus waspada tidak usah harus tergesa-gesa, tidak usah harus segera menyatakan bahwa pandemi itu sudah selesai," ujar Presiden Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/9/2022).

Suami Iriana itu menyampaikan, sikap tersebut diperlukan karena kasus Covid-19 di sejumlah negara juga tengah naik. Oleh karena itu, masyarakat harus terus waspada.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, untuk keputusan mengakhiri pandemi berada di tangan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Pasalnya pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia.

"Ada di satu-dua negara yang sekarang ini juga Covid-nya mulai bangkit naik, kehati-hatian itu yang sangat kita perlukan," katanya lagi.

Sebelumnya, Presde Joe Biden menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir. Itu di katakannya saat ia diwawancarai oleh CBS News pada program 60 Minute yang disiarkan, Minggu (18/9/2022) kemarin.

"Kami memang masih memiliki masalah dengan covid. Masih banyak hal yang harus dilakukan, namun pandemi telah berakhir," ujarnya dikutip dari politico.

Joe Biden melihat, saat ini masyarakat sudah banyak yang tak menggunakan masker. Ia juga melihat masyarakat sudah baik-baik saja.

"Tidak ada lagi yang menggunakan masker. Semua orang tampaknya dalam kondisi yang cukup baik. Jadi saya pikir ini telah berubah," katanya.

Menuju Endemi Covid-19

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI Erlina Burhan menyampaikan, pihaknya begitu optimistis negara Indonesia bisa menuju endemi Covid-19 dengan cepat.

Namun kata dia, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya yakni mengakselerasi cakupan vaksin booster di atas 50 persen sesuai standar WHO Organisasi Kesehatan Dunia. Lalu disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker, terutama di keramaian dan ruang tertutup.

"Saya cukup optimis. Dengan syarat cakupan imunisasi booster naik meninggi di atas 50 persen dan masyarakat terbiasa memakai masker," ujarnya dalam Talkshow BNPB secara daring, kemarin.

Ia menjelaskan, sejauh ini Indonesia belun memasuki fase endemi karena ada beberapa indikator yang belum tercapai. Ia menjelaskan, untuk menuju endemi, laju penularan kasus harian harua kurang dari 5 persen, angka kasus aktif kurang daei 5 persen, tingkat kematian sekitar 2 persen, dan tingkat keterisian tempat tidur kurang dari 5 persen.

Di Indonesia, lanjut dia, angka kasus positif masih di Kisaran 5,8 persen dan tingkat kematian masih sekitar 2,7 persen. Satu-satunya indikator yang sudah terpenuhi  adalah tingkat keterisian tempat tidur di bawah 5 persen.

"Jadi ini kalau bisa kita penuhi positivity ratw-nya rendah, laju transmisi kurang dari 1 persen, BOR kurang dari 5 persen. Ini diamati dalan waktu 6 bulan, kemudian suatu negara bisa mengatakan kita sudah memasuki fase endemi," jelasnya.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Budiman Bela SpMK (K) juga menyampaikan, fase endemi juga bisa tercapai bila testing Covid-19 ditingkatkan.

Ia mengatakan, saat ini masyarakat makin lengah. Tidak berusaha memeriksakan diri ke rumah sakit bila terjadi gejala Covid-19. Ia menilai, hal tersebut sangat berisiko. Terutama pada kelompok rentan dan lansia.

"Saya masih punya kekhawatiran daei segi testing karw a masyarakat mulai lengah dan kemudian tidak memeriksakan dirinya. Meninggal di rumah, tidak diketahui akibat infeksi Covid-19. Masyarakat perlu terus-menerus kita ingatkan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES