Ekonomi

Tarif Angkutan Umum Bus dan Travel di Pacitan Naik 17 Persen

Selasa, 20 September 2022 - 18:50 | 132.01k
PO Bus Aneka Jaya Pacitan tetap beroperasi meski tarifnya naik 17 persen. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
PO Bus Aneka Jaya Pacitan tetap beroperasi meski tarifnya naik 17 persen. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Pasca pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM bersubsidi), tarif angkutan umum bus dan travel di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengalami kenaikan hingga 17 persen. Kebijakan terbaru tersebut juga berdampak secara signifikan kepada beban operasional yang meningkat.

Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut dirasakan oleh operator dan para supir di Terminal Pacitan. Seperti Tri Nur Cahyono, pria berusia 42 tahun yang juga supir PO Bus Aneka Jaya ini mengaku keberatan seiring meningkatnya beban operasional. Sehingga tarif angkutan umum penumpang pun dipatok lebih mahal ketimbang sebelumnya.

"Dampaknya sih ada, terutama dari penumpang. Tapi kalau perusahaan tidak menaikkan tarif, operasional di jalan tidak tercover. Pacitan-Solo AC/non AC sama tadinya Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu, Pacitan-Surabaya AC ekonomi tadinya Rp70 ribu sekarang Rp90 ribu. Sedangkan Patas dari Rp100 ribu menjadi Rp130 per penumpang," katanya mengenai kenaikan tarif angkutan umum di Pacitan, Selasa (20/9/2022).

Meski tarif angkutan umum naik, rupanya Tri masih dapat bernafas lega, jumlah penumpang yang memanfaatkan jasa untuk keperluan bekerja di luar kota nyatanya belum berkurang. Hal itu mengingat besarnya kebutuhan transportasi di tengah perkembangan zaman.

"Kalau penumpang masih sama sebelum BBM naik, mereka menyadari, secara otomatis isi dompetnya juga harus lebih menyesuaikan. Namanya juga kebutuhan. Pinginnya dengan kenaikan harga BBM, pemerintah harus menyesuaikan dengan keadaan di lapangan. Kalau naik jangan sampai mematok terlalu tinggi, seharusnya diimbangi suku cadang," terangnya kepada TIMES Indonesia.

Sementara itu, operator PO Mahardika Pacitan Suprapto (53) mengaku bahwa jumlah penumpangnya merosot drastis lebih dari separuh kurun waktu 10 hari terakhir. Misalnya tarif Bus jurusan Pacitan-Jakarta yang biasanya Rp230 ribu sekarang menjadi Rp260 ribu per orang, sedangkan PO Putra Mulya dari Rp210 ribu menjadi Rp240 ribu sekali pemberangkatan.

Buss.jpg

"Kalau penumpang, dengan adanya kenaikan tarif pastinya merasa agak berat lah, tapi masih ada satu dua orang tetap berangkat, masalahnya harus bekerja di luar kota. Jumlah penumpang sekarang turun drastis separuh lebih, dapat dua atau tiga penumpang mau gak mau tetap berangkat," paparnya.

Senada dikatakan supir travel jurusan Pacitan-Kediri, Miftah alias Plendeng. Kenaikan tarif sekitar Rp20 ribu dari biasanya. "Sebelumnya Rp160 ribu, sekarang naik menjadi Rp180 ribu per penumpang," ucapnya.

Selain itu, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Terminal Tipe A Pacitan Suyono mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah edukasi kepada para pengelola agen transportasi darat termasuk di Kecamatan Punung, sekaligus sosialisasi berkaitan dengan pentingnya uji kelayakan kendaraan sebelum beroperasi mengangkut penumpang.

"Karena kelayakan jalan kendaraan harus diuji terlebih dahulu. Ini sebagai upaya antisipasi terjadinya kecelakaan di jalan. Setiap mau keberangkatan kami lakukan ram cek secara rutin. Kalau volume penumpang saya pikir masih sama, sekitar 1.800an per bulan. Padahal tarifnya naik 10-17 persen," jelasnya.

Terakhir, Suyono pun menghimbau kepada kepada operator dan pemilik PO Bus di Pacitan agar tetap menyesuaikan tarif secara ekonomis sehingga tidak memberatkan penumpang mengingat kondisi perekonomian belum stabil.

"Artinya perlu menjaga keseimbangan. Yang wajar saja. Kami juga mengimbau agar jangan sampai mengoperasikan kendaraan yang tidak layak jalan dan bukan trayek Pacitan. Terus bus yang bukan angkutan umum, mohon tidak mengangkut penumpang," kata Suyono terkait keseimbangan kondisi kendaraan dengan kenaikan tarif angkutan umum di Pacitan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES