Ekonomi

166 Ribu Warga Hidup Miskin, Ini Strategi Pemkab Gresik Turunkan Kemiskinan

Selasa, 20 September 2022 - 17:14 | 50.26k
Wabup Gresik Aminatun Habibah saat memimpin rapat koordinasi Pemkab Gresik di Kecamatan Tambak Pulau Bawean (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Wabup Gresik Aminatun Habibah saat memimpin rapat koordinasi Pemkab Gresik di Kecamatan Tambak Pulau Bawean (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Angka kemiskinan di Kabupaten Gresik Jawa Timur cukup tinggi bahkan tercatat 12,42% atau sekitar 166 ribu orang masuk dalam kategori warga miskin. Pemkab Gresik pun sudah melakukan langkah untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut. 

Salah satunya, Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pemkab Gresik melakukan kolaborasi. Kedua institusi itu diminta mengentaskan kemiskinan lewat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Data DTKS ini nantinya akan jadi rujukan One Data Kemiskinan Pemkab Gresik dalam pemberian berbagai macam bantuan. Diantaranya, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH) Reguler, BPNT dan PKH, PKH Plus, dan PKH Inklusif.

Wakil Bupati Pemkab Gresik Aminatun Habibah menyatakan tujuan awal dari pendataan yang dilakukan adalah sebagai upaya dalam pemerataan kesejahteraan sosial agar tepat sasaran.

"Ini karena semangat kita adalah ingin adanya keadilan dan kesejahteraan di desanya bapak kepala desa semua, supaya apabila ada bantuan dapat diberikan sesuai sasaran," ucapnya mewakili Pemkab Gresik di Kecamatan Tambak Pulau Bawean, Selasa (20/9/2022).

Dari data Dinsos saat ini, DTKS Kecamatan Tambak yang valid sebanyak 16.503, sedangkan Sangkapura 29.168 orang. Jumlah ini menurut masyarakat setempat masih ada yang tidak tepat sasaran ataupun data ganda. 

Untuk itu, dia juga bekerjasama dengan karang taruna, fatayat, muslimat setempat untuk pengawalan data, agar data yang masuk dalam Dinsos benar dan tidak terjadi data ganda.

"Nah, ini tinggal operator yang perlu diawasi dan didampingi oleh semua pihak agar tidak salah dalam memasukkan data, karena validasi hanya bisa dilakukan dari desa, kalau sudah masuk pusat tidak mudah dirubah lagi," ucap Bu Min.

Dia juga mengingatkan, bahwa data DTKS harus sering diperbaharui. Hal ini mengacu pada kondisi tiap orang yang menurutnya pasti ada perubahan paling tidak sebulan sekali.

"Data ini wajib di-update setiap bulan sekali, jangan 3 bulan sekali, karena orang itu tiap bulan berubah," terangnya.

Disamping itu, Bu Min juga menyampaikan untuk mengembangkan bumdes setempat. Menurutnya banyak potensi-potensi yang belum digali. Salah satunya kuliner dan wisata alam. 

"Bagaimana supaya orang-orang tertarik membeli dan menggunakan itu, supaya nanti akan jadi aset desa," ucapnya.

Kolaborasi Dinsos dan PMD

bantuan-Pemkab-Gresik.jpgWarga saat menerima bantuan dari Pemkab Gresik (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

Kepala Dinas Sosial Ummi Khoiroh mengatakan, bahwa DTKS adalah perpanjangan tangan dari salah satu program prioritas (Nawa Karsa) Bupati dan Wakil Bupati Gresik, dalam pengentasan kemiskinan lewat berbagai macam bantuan.

"Adanya isu strategis luar biasa yang berusaha diselesaikan Pemkab Gresik yaitu program prioritas pengentasan kemiskinan di Gresik," ucap Ummi.

Dia mentargetkan dengan pembaruan data DTKS, dapat menurunkan angka kemiskinan di Gresik. Yang tadinya 12,42% menjadi 10,7% di 2023 depan.

Ini juga sebagai cita-cita bersama pengentasan kemiskinan didaerah Kabupaten Gresik khususnya di Kecamatan Tambak dan Sangkapura.

"Insyaallah tahun 2023 depan nanti akan kita turunkan 1 digit menjadi sekitar 10%," ucapnya.

Ia juga tuturkan akan segera memberikan bansos PKH Inklusif, yang nantinya akan berfokus pada penyandang disabilitas dan para lansia 60 tahun keatas yang belum pernah mendapatkan bansos.

"PKH Inklusif ini nanti akan berfokus pada para penyandang disabilitas dan lansia yang belum pernah mendapat bansos apapun," tuturnya

Sementara itu, Kepala Dinas PMD Abu Hasan, menekankan untuk para kepala desa terus menjadi kreatif dan adaptif dalam perkembangan jaman.

 Menurutnya desa akan menjadi sebuah basis dalam pembentukan perekonomian dan pembangunan Gresik kedepannya.

"Saya berharap hubungan baik antara RT dan RW terjalin dengan baik, karena motor penggerak Gresik ini dimulai dari desa-desa," ucapnya.

Usai melaksanakan kegiatan rakor pengentasan kemiskinan di Gresik, Dinsos dan PMD Pemkab Gresik akan melakukan kolaborasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES