Peristiwa Daerah

Tak Sengaja Telan Kunci, Anak Yatim di Indramayu Pasrah Ingin Dioperasi Tak Punya Biaya

Selasa, 20 September 2022 - 17:14 | 30.66k
Nina Listiana menunjukkan hasil foto rontgen kunci gembok di dalam perut anaknya, Muhamad Zulzalaly Wal Ikhrom. (Foto: Nurhidayat/TIMES Indonesia)
Nina Listiana menunjukkan hasil foto rontgen kunci gembok di dalam perut anaknya, Muhamad Zulzalaly Wal Ikhrom. (Foto: Nurhidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Muhamad Zulzalaly Wal Ikhrom masih bisa tersenyum saat ditemui TIMES Indonesia di rumahnya, di Kelurahan Lemahabang Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (20/9/2022). Ditemani sang ibu, Nina Listiana, anak yatim di Indramayu itu menceritakan awal mula dirinya tak sengaja telan kunci gembok rumah.

"Awalnya mainan kunci diemut-emut gitu tiba-tiba ngantuk dan tertelan," ujar Zulzalaly menceritakan awal mula ia tak sengaja telan kunci

Sang ibu, Nina, menuturkan, saat kejadian ia tidak melihat langsung anaknya menelan kunci gembok pintu rumahnya, 5 hari lalu. Ia baru mengetahui anaknya tak sengaja telan kuncii setelah anaknya bercerita dan langsung membawa sang anak ke rumah sakit.

Hasilfoto-rontgen-posisi-kunci-gembok.jpgHasil foto rontgen posisi kunci gembok di dalam perut Muhamad Zulzalaly Wal Ikhrom. (FOTO: Nurhidayat/TIMES Indonesia)

"Saya sedang melipat baju dan dia bermain sama kakaknya," ujar Nina, sembari menunjukkan hasil foto rontgen posisi kunci dalam perut pasca sang anak tak sengaja telan kunci

Dalam pikirannya saat itu, ia ingin Zulzalaly segera ditangani secara medis untuk mengeluarkan kembali kunci yang ditelan putra ketiganya. Meski pun ia sendiri tak memiliki uang untuk biaya perawatan anaknya.

Jangankan untuk biaya perawatan, ia yang bekerja sebagai buruh cuci seterika setiap harinya hanya mampu mengumpulkan Rp30 ribu untuk biaya hidup keluarga. Ia harus berjuang sendiri setelah sang suami berpulang 8 tahun silam.

"Akhirnya saya pinjam uang kesepuluh tetangga, habis sekitar Rp1 juta untuk perawatan di rumah sakit," ujar Nina.

Nina-Listiana-2.jpg

Bocah 8 tahun itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu, namun karena keterbatasan tenaga medis ia harus dirujuk ke Rumah Sakit Daerah Gunungjati, Cirebon. Nina pun hanya bisa pasrah dan menunggu karena dirinya tak lagi punya uang untuk membiayai operasi sang anak.

"BPJS juga tidak punya, jadi ini nunggu BPJS dulu katanya nanti setelah aktif bisa dirujuk ke Rumah Sakit Gunungjati Cirebon untuk operasi," ujar Nina.

Selama 6 hari kunci gembok berada di perut, anaknya sempat merasa panas dingin. Ia pun khawatir hal itu berdampak lebih serius pada kesehatan sang anak jika tak segera dioperasi..

"Khawatir juga tapi mau gimana lagi saya tidak bisa berbuat banyak," ujar Nina.

Kini, Nina berharap kebaikan hati para dermawan untuk bisa membantu anak bungsunya. Ia juga berharap pemerintah dapat segera memberikan bantuan demi keselamatan Zulzalaly.

"Sebagai orangtua pasti sedih dan ingin yang terbaik untuk anaknya, harapannya bisa segera dioperasi untuk mengambil kunci di perut anak saya," ujar Nina yang berharap anaknya baik-baik saja pasca tak sengaja telan kunci. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES