Peristiwa Daerah

Pengamat: Penyebaran Tabloid Anies Baswedan di Malang Bisa Merugikan

Selasa, 20 September 2022 - 15:34 | 42.60k
Tabloid Anies Baswedan yang diduga tersebar di Masjid Kota Malang. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Tabloid Anies Baswedan yang diduga tersebar di Masjid Kota Malang. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Beredarnya tabloid Anies Baswedan di Masjid Al Amin Kota Malang seusai Shalat Jumat, 16 September 2022 lalu, menjadi perbincangan hangat. Pengamat politik dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Wawan Sobari menanggapi hal tersebut.

Menurut Wawan, beredarnya tabloid Anies Baswedan bukan menjadi hal yang mengejutkan. Sebab, saat ini belum masuk musim kampanye pencalonan Presiden RI 2024.

Namun, menurut dia, hal itu malah merugikan bagi Anies Baswedan. Karena, dari kejadian itu bisa disimpulkan bahwa konsep politik identitas yang sedang digulirkan mencerminkan bahwa Anies hanya sebagai perwakilan dari kalangan umat Muslim saja.

"Problemnya kan tabloid disebarkan di masjid, ini merugikan Anies. Apalagi kalau nanti dibuat cap-cap seperti dulu, kayak istilah kadrun, itu bakal susah lagi," ujar Wawan saat dikonfirmasi, Selasa (20/9/2022).

Lebih baik, lanjut Wawan, jangan membawa identitas yang mengarah ke etnis maupun agama. Akan tetapi, identitas politik yang baik untuk dibangun berdasarkan perbedaan identitas orientasi program.

"Jadi kalau saya sih jika masuk politik identitas itu ya merugikan. Harusnya itu perbedaan identitas melalui orientasi program," ujarnya.

Wawan menganggap bahwa penyebaran Tabloid Anies Baswedan di Masjid Kota Malang ini murni aksi dari para simpatisan. Apalagi, jika dilihat saat ini Anies Baswedan belum memiliki tim formal dan juga belum resmi dicalonkan sebagai Presiden RI 2024.

"Yang penting disitu (berita tabloid) tidak berisi fitnah. Kalau berisi fitnah kan sudah tidak bagus buat proses demokrasi," katanya.

Untuk sasaran melalui tempat ibadah, sebenarnya jika melihat di Undang-Undang Pemilu memang tidak diperbolehkan. Akan tetapi, untuk Anies Baswedan sendiri ini bertujuan untuk pencitraan kalangan Islam modern.

"Di sana dia beritanya menunjukkan keunggulan dari Anies Baswedan. Yang jadi kontroversi penyebaran di masjid. Jadi seolah-olah Anies itu dibuat dekat dengan kalangan masjid," tuturnya.

Perihal penyebaran Tabloid Anies Baswedan yang menyasar di Malang, menurut Wawan, karena Malang kuat dengan Islam modern.

Untuk politik saja, Wawan mencontohkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kental dengan Islam modern saja bisa mendapatkan kursi dua kali lipat, khususnya di Kota Malang.

"Sehingga mungkin untuk konteks kawasan perkotaan oke untuk pak Anies. Tapi untuk Batu dan Kabupaten itu mungkin bisa jadi tantangan selanjutnya," ujar Wawan Sobari.

Diberitakan sebelumnya, beredarnya kabar tabloid Anies Baswedan tersebar di Masjid Kota Malang ini bermula dari cuitan akun Twitter @AkuAtikaFaya yang kaget di rumahnya terdapat tabloid 12 halaman. Isinya tentang prestasi Anies Baswedan. Ternyata, tabloid tersebut didapatkan oleh suaminya usai shalat Jumat di Masjid Al Amin.

Sementara pihak takmir Masjid Al Amin Kota Malang, Kelurahan Bakalankrajan, Sukun, Kota Malang, merasa kecolongan dengan adanya pembagian tabloid Anies Baswedan di Masjidnya.

Pihak takmir mengaku tidak mengetahui apapun soal penyebaran tabloid tersebut dan ia mengaku tidak mendapat pemberitahuan apapun dan belum mengizinkannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES