Peristiwa Nasional

Kehilangan Prof Azyumardi Azra, ABI Malaysia: Selamat Jalan Guru Kami

Senin, 19 September 2022 - 21:10 | 28.20k
Kolase foto Prof Azyumardi Azra dari ABI Malaysia sebagai bentuk takziahnya. (FOTO: twitter ABI Malaysia)
Kolase foto Prof Azyumardi Azra dari ABI Malaysia sebagai bentuk takziahnya. (FOTO: twitter ABI Malaysia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Angkatan Belia Islam Malaysia atau ABI Malaysia menunjukkan rasa duka atas meninggalnya Prof Azyumardi Azra di Rumah Sakit Serdang, Selangor Malaysia pada Minggu (18/9/2022) kemarin waktu setempat.

"Alhamdulillah, para pimpinan WADAH-ABIM-PKPIM hadir menyampaikan ucapan takziah kepada isteri dan anak Almarhum Prof. Dr. Azyumardi Azra," tulis ABI Malaysia melalui akun twitternya, Senin (19/9/2022).

Dalam cuitannya, ABI Malaysia menyampaikan kehadiran tokoh cendekiawan muslim Indonesia ke Malaysia karena dijadwalkan mengisi acaranya beberapa hari lalu.

Prof-Azyumardi-2.jpgDato’ Seri Anwar Ibrahim (kemeja biru) saat bertemu keluarga almarhum Prof Azyumardi Azra. (FOTO: twitter ABI Malaysia)

Kedatangan ABI Malaysia bersama Dato’ Seri Anwar Ibrahim dan Dato’ Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail ke Rumah Sakit Serdang, Selangor Malaysia bertemu isteri (Ipah Farihah) dan anak (Sdr. Firman) almarhum Prof Azyumardi Azra.

"Sumbangan ilmu dan aktivisme dakwah beliau amat besar di Alam Melayu Nusantara," cuit ABI Malaysia.

"Keluarga Besar WADAH-ABIM-PKPIM mendoakan semoga roh Almarhum bersama para solehin," sambungnya.

Doa yang serupa pun disampaikan Dato’ Seri Anwar Ibrahim yang ikut hadir bersama jajaran pimpinan ABI Malaysia di rumah sakit Serdang, Selangor, Malaysia.

"Semoga ruh almarhum diberi keampunan oleh Yang Maha Esa dan ditempatkan bersama mereka yang beriman," ucap Dato’ Seri Anwar Ibrahim.

Sementara itu Presiden ABI Malaysia Muhammad Faisal Abdul Aziz menyampaikan penghormatan setingginya kepada sosok Prof Azyumardi Azra, yang dikenal sebagai salah satu cendikiawan dan intelektual muslim terbaik dari Indonesia.

"Kecerdasannya mengartuklasi pemikiran kontemporer meletakkan beliau sebaris dengan pemikir-pemikir Islam serantau lain. Seperti Nurcholis Majid, Kuntowijoyo, Siddiq Fadzil dan figura-figura besar lainya," jelas Faisal dalam akun twitternya Senin (19/9/2022).

Faisal berharap, semoga tulisan dan sumbangan Sang Guru memberi inspirasi bagi generasi muda untuk memperbaiki diri dan menyumbang lebih baik kepada agama dan warga sejagat.

"Selamat Jalan Guru Kami, semoga Allah merahmati dan ruhnya," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya Prof Azyumardi Azra meninggal dunia di Rumah Sakit Serdang Selangor Malaysia setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit tersebut.

Sebelumnya Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah mengalami gangguan kesehatan di dalam pesawat saat hendak mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia.

Prof-Azyumardi-3.jpgPresiden ABI Malaysia Muhammad Faisal Abdul Aziz bersama anaknya Prof Azyumardi Azra. (FOTO: twitter ABI Malaysia)

Kedatangan Prof Azyumardi Azra ke Malaysia untuk menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam di Selangor, Sabtu (17/9/2022) lalu. Namun sayang, hingga hari berlangsungnya acara tersebut, tokoh cendikiawan muslim Indonesia belum juga keluar dari rumah sakit tempat dirinya dirawat.

Dalam agenda Konferensi Internasional Kosmopolitan tersebut bersama Prof Emeritus Dato Dr Osman Bakar dari Malaysia, Dr. Muhammad Nur Manuty dari Dar al-Hikmah, Malaysia, dan Prof Dr. Syed Khairuddin Aljunied dari UBD, Brunei Darussalam, diketahui Prof Azyumardi Azra telah menyiapkan makalah khusus. Makalah itu rencananya akan dipaparkan dalam agenda tersebut.

TIMES Indonesia mendapatkan karya Cendekiawan Muslim tersebut secara utuh dengan judul 'Nusantara untuk Membangkitkan Peradaban: Memperkuat Optimisme dan Peran Umat Muslim Asia Tenggara'.

Dalam makalah tersebut, Prof Azyumardi Azra menyampaikan, setidaknya dalam empat dasawarsa terakhir, ada euforia di kalangan Muslim sejagat tentang kebangkitan peradaban Muslim, atau bahkan kebangkitan Islam.

"Meski ada pencapaian pencapaian tertentu yang membuat kalangan Muslim bisa optimis tentang kebangkitan peradaban tersebut, tapi dalam segi-segi lain, cukup banyak pula gejala dan kecenderungan yang membuat pandangan tersebut boleh jadi lebih sekedar retorik daripada kenyataan," tulis Ketua Dewan Pers yang juga merupakan guru besar UIN Syarif Hidayatullah Prof Azyumardi Azra. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES