Entertainment

Vidya Talisa, Penulis Cerita Film Tulah 613 Suguhkan Genre Horor Baru

Minggu, 18 September 2022 - 20:15 | 95.38k
Poster film horor Tulah 613. (FOTO: Istimewa)
Poster film horor Tulah 613. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Terinspirasi dari kisah-kisah horor urban legend, penulis cerita film Tulah 613 Vidya Talisa bersama Hers Production menampilkan genre horor yang berbeda dari film hantu lainnya. Di dalamnya banyak terkandung akan nilai-nilai kehidupan dan sarat makna yang mendalam.

“Yang menarik dari film Tulah 613 bukan hanya sekadar film horor saja. Tapi juga banyak nilai-nilai kehidupan. Bisa membuat pembelajaran untuk penonton nantinya. Walupun horor tapi sarat akan makna,” jelas Vidya saat diwawancarai di kantor TIMES Indonesia di Jalan Gegerkalong hilir, Kota Bandung, pada Sabtu (17/9/2022).

Menurut dia, film Tulah 613 yang akan hadir pada Oktober nanti menampilkan sisi berbeda dari kebanyakan film-film horor di Indonesia pada umumnya. Nuansa horor berpaduan dengan drama dan psycho menjadikannya sebuah genre horor psycho thriller.

Vidya-Talisa.jpg Vidya Talisa, penulis film horor Tulah 613 di kantor TIMES Indonesia, Kota Bandung. (FOTO: Megha Nugraha/TIMES Indonesia)

Film Tulah 613 ini juga tidak seperti film horor konvensional pada umumnya. Tapi lebih ke psychology thriller. Itu jadi tantangan karena genre itu jadi sesuatu yang fresh di Indonesia. Kalau film-film horor di Indonesia kan mayoritas hantu-hantu saja,” terang dia.

Proses pembuatan Film Tulah 613 diakuinya memakan waktu 4 bulan. Mulai dari pengenalan dengan produser film, brainstorming, pembuatan naskah, hingga produksi syuting film. Sedangkan untuk ide cerita, ungkap Vidya, awalnya dari produser.

Seiring berjalannya waktu, lanjut Vidya, dalam proses pengembangan cerita cukup banyak perubahan. Baik itu proses riset dan banya berdiskusi bersama sang sutradara. Hal itu menjadi sebuah tantangan sekaligus pengalaman yang berharga bagi Vidya dalam menulis cerita.

Vidya-Talisa-2.jpgVidya Talisa, penulis film horor Tulah 613 usai diwawancarai TIMES Indonesia di jalan Gegerkalong Hilir, Kota Bandung. (Foto: Megha Nugraha/Times Indonesia)

“Awal mulanya dikabari oleh salah satu produser. Kemudian setelah itu singkat cerita saya diajak oleh tim untuk meeting online bersama produser yang lainnya. Disitulah kita banyak berdiskusi," ungkapnya.

Sebelumnya, kata dia, judul film yang disodorkan oleh produser pada waktu itu adalah 613. Namun seiring perkembangan konsep cerita menjadi Tulah 613 yang menyesuaikan konsep cerita tentang urban legend.

“Waktu itu judulnya baru 613 saja kemudian dari konsep awal ada masukan dari salah satu urban legend dan mitos-mitos yang terjadi di setiap tempat,” papar Vidya.

Urban legend yang dimaksud Vidya adalah cerita-cerita atau mitos yang seringkali terjadi di berbagai daerah dengan kearifan lokalnya.

“Nah kita masukin mitos itu seperti di daerah Jawa Barat atau di Jawa Timur juga ada. Contohnya ketika di jalan kita ketemu ada suatu sosok yang kira-kira kita enggak yakin apakah ini orang atau bukan dan mitosnya sih jangan disalip atau diduluin. Karena bisa saja kita masuk ke alamnya mereka,” imbuh Vidya yang juga hobi menonton film-film 80-an.

Kesulitan dalam penulisan cerita di film Tulah 613 menurutnya adalah menyatukan lima karakter yang mempunyai permasalahan mental dengan karakter yang kuat setiap individunya. Kemudian kelima karakter ini pun harus berada di tempat yang sama.

“Ada lima karakter yang berbeda-beda setiap orangnya mempunyai permasalahan mental. Kelima orang ini punya karakter yang kuat dan mereka harus berada di satu tempat yang sama. Nah, bagaimana biar porsinya pas dan itu cukup berdiskusi lama dengan produser untuk pengembangan karakter mereka,” jelasnya.

Tulah 613 menceritakan perjalanan tiga orang sahabat yang mempunyai agenda piknik bersama dua teman lainnya hingga pada akhirnya mereka berlima melakukan perjalanan. Kemudian di sepanjang jalan kata Vidya  mereka mengalami konflik.

“Sampai ada suatu kejadian. Dan dari situlah ada jawaban dari semua kegelisahan dan ketakutan si tokoh utamanya,” jelas dia yang sudah menulis film panjang sejak tahun 2019.

Ia juga berharap film Tulah 613 bisa diterima masyarakat Indonesia dan diapresiasi dengan baik. “Karena ini horor yang berbeda semoga bisa jadi referensi tambahan buat penonton nantinya,” ucap Vidya Talisa di kantor TIMES Indonesia, jalan Gegerkalong Hilir, Kota Bandung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES