Peristiwa Nasional

Pemuda Asal Madiun Dijadikan Tersangka, Hacker Bjorka Sedih

Sabtu, 17 September 2022 - 10:38 | 19.38k
Prihatin ibu pemuda asal Madiun, Muhammad Agung Hidayatullah saat ditemui wartawan (foto: Dokumen/Antara)
Prihatin ibu pemuda asal Madiun, Muhammad Agung Hidayatullah saat ditemui wartawan (foto: Dokumen/Antara)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kakak Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH, Noviani menilai penetapan adiknya sebagai tersangka, membuat keberadaan Hacker Bjorka semakin membuat masyarakat pusing. Noviani menilai banyak kejanggalan atas dugaan salah tangkap menjadi pertanyaan publik. 

Seperti yang diketahui, pria berinisial MAH telah, ditetapkan sebagai tersangka usai menjalani pemeriksaan yang cukup lama di Bareskrim Polri. Dia dijerat dengan pasal undang-undang ITE, dengan dugaan menyediakan akun telegram untuk hacker bjorka. Melalui akun tersebut bjorka melancarkan aksinya dan menjual data masyarakat Indonesia.

Kakak MAH, Noviani menceritakan kronologis sebelum adiknya digerebek polisi di rumahnya, Madiun. Dia mengetahui kalau ponsel tersangka sebelumnya dibeli sebesar lima juta oleh personel kepolisian. Dia awalnya mengaku tidak curiga adiknya bakalan ditangkap, padahal selama ini aslinya MAH tidak tau teknologi dan hanya penjual es bernama bjorka.

"Untuk barang bukti katanya, ponsel diminta seseorang ngaku polisi. Polisi juga sae (baik), kasih uang Rp5 juta. Kami mohon kepada kepolisian dan pemerintah, sebagai rakyat biasa kami orang Madiun hanya ingin hidup tenang dan tidak diteror seperti ini. Selain terdampak kenaikan berbagai harga pangan, BBM serta lain. Tolong jangan bikin kami semakin menderita seperti ini," ujar Noviani yang dikutip dari Detik.

Selain ke Noviani, Agung bercerita ke ibunya, Suprihatin kalau uang sebesar lima juta itu oleh kepolisian juga dibelikan ponsel baru. Dia tidak ingin kemunculan hacker bjorka ini terus mengawal tumbal kepada keluarganya, dia tidak ingin orang lain mengalami nasib yang sama. Apalagi kondisi ekonomi keluarga saat ini sedang sangat sulit, sudah seharusnya polri tidak tebak-tebakan menangani kasus.

Agung-Hidayatullah-2.jpgBapak pemuda asal Madiun, Muhammad Agung Hidayatullah saat ditemui Dandim Madiun (foto: Dokumen/Antara)

Kepada anaknya, Prihatin berharap semoga tetap sabar, tabah dan tidak melakukan pemberontakan saat diperiksa. Menurutnya, biarlah hidupnya susah dan miskin sejak lahir tapi tidak bosen melawan pemerintah sendiri. Dia mendidik anaknya terus mencintai negeri, menghormati masyarakat sekitar agar tidak merugikan orang lain.

Dia juga berterimakasih kepada kepolisian, telah memulangkan anaknya MAH ke rumah. Walaupun ditetapkan sebagai tersangka, dia mengaku senang masih bisa berpelukan lagi dengan anaknya. Dia tidak menghiraukan penetapan tersangka selama anaknya tidak bersalah dia akan terus membela.

"Dikasih uang Rp5 juta, katanya buat beli ponsel baru sebagai pengganti ponsel yang dibawa polisi. Akhirnya ya memang dibelikan ponsel lagi oleh anak saya," ungkap perempuan yang akrab disapa Prihatin tersebut.

Sementara itu, Juru Bicara Divhumas Polri Kombes Ade Yaya Suryana menegaskan bahwa jajarannya berhasil menyita beberapa barang bukti milik MAH. Barang bukti tersebut dijadikan alat untuk membantu hacker bjorka dalam melancarkan aksinya.

MAH diduga membantu Bjorka menyediakan kanal di aplikasi percakapan Telegram. Dia juga pernah 3 kali memposting di kanal tersebut. Postingan itu soal pembocoran data terkait Presiden Jokowi dan rencana membocorkan data Pertamina.

Meskipun ditetapkan sebagai tersangka, dia tidak ditahan oleh polisi namun dikenai wajib lapor. Masalahnya adalah menurut keluarga, MAH tidak pulang sejak usai Sholat Jumat. Dia pamit ke Mapolsek Dagangan setelah salat Jumat dan tidak kembali lagi.

"Jadi timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil melakukan mengamankan, tersangka inisial MAH. Penyidik juga sudah mengamankan banyak barang bukti yang digunakan oleh pemuda asal Madiun tersebut untuk berkomunikasi dengan hacker bjorka," tegas Kombes Ade Yaya Suryana.

Sementara itu, berdasarkan pantauan cuitan terbaru hacker bjorka dia mengaku sangat iba terhadap peristiwa yang dialami pemuda asal Madiun MAH. Dia membayangkan betapa mengerikannya siksaan yang dialami pemuda tersebut agar mengaku. Dia menyayangkan hal ini terjadi kenapa polisi harus menumbalkan orang tidak bersalah.

"Orang dark tracer setelah melihat aku masih aktif dan mereka sadar memberikan informasi salah ke pemerintah Indonesia namun sudah dibayar. Anak ini mungkin disiksa agar mengaku oleh pemerintah Indonesia. Tidakkah kalian merasa malu, orang dari Dark Tracer?" tulis Bjorka, sambil memajang animasi orang sedang menangis.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa dirinya tidak ada di Indonesia. Dia khawatir kemunculannya ini terus memakan tumbal seperti yang dialami MAH saat ini. Dia menceritakan profil lengkap Anak Madiun yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka itu. 

"Anak ini bahkan tak punya laptop atau komputer dan dia hanya penjual es. Apa kalian tahu tentang itu dark tracer? Bagaimana jika nama kalian diubah ke dumb tracer?" tulis Hacker Bjorka.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES