Peristiwa Nasional

Wamentan Ingatkan Pentingnya Hilirisasi Melalui BUMD

Sabtu, 17 September 2022 - 09:48 | 27.76k
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi  saat kunjungan kerja ke Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, Jumat (16/9/2022). (foto: Diskominfo Sumut)
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi  saat kunjungan kerja ke Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, Jumat (16/9/2022). (foto: Diskominfo Sumut)

TIMESINDONESIA, JAKARTAWakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengingatkan pentingnya hilirisasi produk pertanian hingga kehadiran pemerintah daerah dalam mendorong para petani mempertahankan lahan pertaniannya.

Harvick menyampaikan hilirisasi pertanian hingga menjadi produk meja atau siap pakai sangat penting dilakukan karena memberikan nilai tambah bagi daerah khususnya petani. Untuk itu, pemerintah daerah diminta untuk mendorong masyarakat memanfaatkan dan membentuk perusahaan daerah (BUMD) yang core bussines-nya pertanian dan pangan.

“Perkembangan sektor pertanian di Sumatera Utara saya lihat cukup baik. Ya, kita harus optimis meski beberapa Kabupaten/Kota kadang-kadang mungkin informasinya belum sampai makanya kita genjot terus agar hilirisasi ini berjalan dengan baik. Tentu saja kita awali, kalau masyarakat tidak kita imbau akan sulit tuh. Jadi mau gak mau, BUMD kita manfaatkan,” ujarnya usai menghadiri kegiatan Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui Pembekalan Kelompok Tani dan Kelompok Peternak di Pendopo Rumah Dinas Bupati Asahan, Jalan Lintas Sumatera, Kisaran, Jumat (16/9/2022).

Wakil-Menteri-Pertanian-2.jpgWakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat kunjungan kerja ke Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, Jumat (16/9/2022). (foto: Diskominfo Sumut)

Dalam acara itu, Harvick juga menyerahkan bantuan benih padi untuk 20 ribu Ha sawah kepada Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, bantuan pisang barangan merah kepada kelompok Tani sebanyak 4.000 batang, bantuan padi sebanyak 6.145 Kg, bantuan pupuk sebanyak 20.000 Kg, bantuan bibit ikan gurame dan bantuan pakan ikan.

Melalui BUMD, lanjut Harvick, investor bisa masuk tanpa terlalu khawatir dengan regulasi yang ada. Menurut Wamentan, keberadaan one company for one local government ini penting untuk mengatasi persoalan harga yang turun saat produksi meningkat.

“Dengan keberadaan BUMD investor bisa masuk tanpa terlalu khawatir karena tidak menggunakan dana APBD yang banyak ketentuannya harus dipenuhi tapi kalau sifatnya B to B dengan BUMD. InshaAllah bisa lebih cepat. Bukan memangkas atau mau menyalahi aturan bukan, tapi kita mau sesuaikan agar lebih cepat karena sayang saat ini pertumbuhan ekonomi kita cepat. Dengan demikian, apa yang diharapkan oleh Presiden Jokowi menjamin proses produksi pertanian sampai ke produk jadi di hilir dapat terwujud,” ujarnya.

Harvick juga mengingatkan pemerintah untuk dapat mendampingi dan mendorong para petani agar dapat mempertahankan lahan pertaniannya. “Ini juga penting, bagaimana agar petani bisa mempertahankan lahan pertaniannya,” ujarnya.

Harvick juga memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumut yang agresif dalam peningkatan ekonomi melalui peningkatan komoditas pertanian. 

“Sumut sendiri Pemerintah Provinsinya dan Kabupaten/Kotanya saya lihat cukup agresif sekali, bahkan tempat kami di Kementerian Pertanian banyak sekali beberapa kepala daerahnya yang datang minta kerja sama dengan pusat,” katanya.

Menurutnya perkembangan sektor pertanian di Sumut ini sudah luar biasa. Seperti di Kabupaten Asahan yang memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Dimana Luas areal persawahan yang ada di Kabupaten Asahan mencapai 8.299 Ha, dengan capaian produksi padi tahun 2021 sebesar 73.525,85 ton dengan tingkat produktivitas 56,62 Kwintal/Ha. 

"Di Asahan sendiri, padinya punya varietas khusus. Mudah-mudahan tidak hanya menyumbang untuk kebutuhan di Sumut saja, tapi juga bisa ke seluruh daerah lainnya,” tuturnya. 

Menanggapi hal ini Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Musa Rejakshah mengatakan untuk mendorong petani mempertahankan lahan pertaniannya, pihaknya membuat berbagai program mendorong kelompok tani, kelompok peternak melalui dinas-dinas terkait.

“Melalui dinas-dinas terkait hingga Kabupaten/Kota kita buat program untuk kelompok tani agar mapan, hidup dan berkembang. Tak sebatas kita kasih bantuan tapi juga kita kontrol apakah pemberian bantuan kita itu berhasil atau tidak, kemudian pemasarannya
juga kita bantu nanti melalui BUMD yang ada. Saat ini kita ada BUMD kilang padi yang menerapkan Sistem Resi Gudang (SRG),” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES