Olahraga

Terjadi Lagi! Protes Manajemen Persebaya, Bonek Rusak Fasilitas Stadion

Jumat, 16 September 2022 - 23:41 | 48.37k
Tangkapan layar video Ceo Persebaya Azrul Ananda bersama Manager Persebaya Yahya Alkatiri, Azrul Ananda mengundurkan diri dari CEO Persebaya
Tangkapan layar video Ceo Persebaya Azrul Ananda bersama Manager Persebaya Yahya Alkatiri, Azrul Ananda mengundurkan diri dari CEO Persebaya

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Ulah oknum suporter Persebaya Surabaya atau Bonek yang membuat kerusuhan hingga merusak fasilitas Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (15/9/2022), merupakan bentuk kekesalan Bonek terhadap manajemen Persebaya karena tim kesayangan warga Surabaya tersebut tampil kurang meyakinkan di gelaran Liga 1 Liga Indonesia.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo tersebut, Persebaya takluk 1-2 dari RANS Nusantara. Itu merupakan kekalahan keenam tim berjuluk Bajul Ijo itu dari 11 pertandingan yang sudah digelar di Liga 1.

Kekalahan laga kandang Persebaya yang digelar di Sidoarjo itu, sekaligus menjadi kekalahan kedua di kandang secara beruntun. Akibatnya Persebaya saat ini harus bertengger di peringkat ke-12.

Ahmad-Muhdlor-Ali-1e63d8d8d48f88ddf.jpgPagar gerbar pintu masuk kawasan Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang rusak (FOTO: Rudi Mulya/TIMES Indonesia)

Sebenarnya, kejadian yang sama juga pernah terjadi. Saat itu kerusuhan suporter Bonek pecah di Surabaya, tepatnya di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Saat itu Persebaya Surabaya dikalahkan PSS Sleman dengan skor 2-3.

Dalam laga kandang yang digelar Selasa (29/10/2019), Bonek tidak terima Persebaya kalah di kandang sendiri. Kekalahan atas PSS Sleman kala itu merupakan kekalahan ketiga beruntun Bajul Ijo.

Saat itu, sejumlah suporter Persebaya langsung turun ke lapangan sebagai bentuk protes kepada manajemen tim Persebaya atas penampilan buruk Persebaya. Oknum Bonek merusak dan membakar fasilitas di Stadion GBT.

Bahkan usai aksi amukan Bonek dan kekalahan Persebaya atas PSS Sleman, keesokan harinya Wolfgang Pikal yang saat itu melatih Persebaya, menyatakan mundur dari kursi pelatih Persebaya Surabaya.

Atas aksi anarkis oknum suporter Bonek itu, manajemen Persebaya harus mengganti dan memperbaiki fasilitas Stadion GBT Surabaya.

Hampir tiga tahun berselang, Bonek kembali melakukan kerusuhan yang sama. Tapi kali ini bukan di Surabaya, melainkan di Kota tetangganya, yakni Sidoarjo.

Ahmad-Muhdlor-Ali-1e63d8d8d48f88ddf.jpgBupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali saat melihat kerusakan fasilitas Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang rusak (FOTO: kominfo sidoarjo)

Karena tak bisa berlaga di stadion kandangnya (GBT, Red ) karena digunakan Timnas U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, akhirnya manajemen Persebaya memilih meminjam Stadion Gelora Delta Sidoarjo sebagai laga home atau laga kandang melawan RANS Nusantara.

Alasan Bonek mengamuk dan merusak fasilitas stadion kebanggaan warga Sidoarjo itu, sama seperti saat mereka merusak Stadion GBT pada tahun 2019 lalu. Yakni menuntut dan memprotes Manajemen Persebaya karena tim kesayangan mereka tampil buruk dan mengalami kekalahan beruntun.

Tak hanya itu, ada fenomena yang juga hampir mirip terjadi imbas kerusuhan Bonek ditahun 2019 dan di kejadian Kamis (15/9/2022).

Jika di tahun 2019, Wolfgang Pikal yang saat itu menjadi pelatih Persebaya mengundurkan diri sehari pasca kerusuhan oleh Bonek usai laga Persebaya melawan PSS Sleman di Stadion GBT, kali ini lebih mengejutkan lagi. Sehari usai kerusuhan Bonek di Stadion Delta Sidoarjo, CEO atau Pemilik Persebaya, Asrul Ananda berpamitan dan akan mundur dari Persebaya Surabaya. 

Azrul Ananda Umumkan Mundur Dari CEO Persebaya

Pernyataan mundurnya Azrul Ananda dari Persebaya secara live diumumkan di akun youtube resmi Persebaya @offcialpersebaya , Jumat (16/9/2022).

Azrul Ananda menyampaikan itu di hadapan perwakilan suporter. Pertemuan itu disiarkan secara live streaming youtube officialpersebaya  https://youtu.be/W-7gSEg3zks

"Semua yang terjadi di Persebaya adalah tanggung jawab saya. Saya ini kan CEO Persebaya, saya presiden klub. Kalau ada yang bilang love Persebaya hate manajement, itu saya," kata Azrul Ananda dikutip live streaming youtube officialpersebaya , Rabu (16/9/2022).

"Saya akan mengundurkan diri CEO Persebaya. Semua tanggung jawab, semua beban-beban akan kami selesaikan sebaik mungkin. Kita akan tuntaskan musim ini dengan sebaik mungkin," imbuh Azrul Ananda.

Azrul Ananda Komitmen Sampai Akhir Musim di Persebaya

Dalam keterangan Azrul Ananda yang ditayangkan secara live streaming di youtube officialpersebaya. Azrul menegaskan tidak akan mundur begitu saja dari Persebaya. 

Putra Dahlan Iskan ini akan tetap bertanggung jawab atas Persebaya hingga akhir musim Liga 1 Indonesia  2022/2023. 

Azrul juga akan memastikan terjadi transisi yang bagus kepada pengurus baru Persebaya.

"Senin saya akan lakukan pertemuan, Saya akan ajukan surat pengunduran diri saya sebagai CEO. Kemudian setelah itu konsekuensi legal dan lain-lainnya akan kami tuntaskan." Ucap Azrul didepan puluhan suporter Bonek yang hadir dalam keterangan pengundarannya itu.

"Saya tidak akan meninggalkan begitu saja. Saya akan memastikan transisi berjalan bagus. Kita akan pastikan spirit-nya sama. Harus tetap di Surabaya, tidak boleh kemana-mana dan itu harus dikawal. Sebisa mungkin stakeholder-nya harus orang Surabaya," Tegas Azrul Ananda dalam video berdurasi 48:47 menit yang diunggah di akun youtube OfficialPersebaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES