Peristiwa Internasional

Pesawat C919 Buatan China Akan Bersaing dengan Boeing dan Airbus

Jumat, 16 September 2022 - 14:33 | 50.22k
C919 Pesawat Komersial Pertama Bikinan China yang Akan Bersaing dengan pesawat konersial yang sudah ada selama ini di udara. (FOTO A: SimpleFlying/Getty Image)
C919 Pesawat Komersial Pertama Bikinan China yang Akan Bersaing dengan pesawat konersial yang sudah ada selama ini di udara. (FOTO A: SimpleFlying/Getty Image)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPesawat C919, jet penumpang buatan China, segera bersaing di udara bersama Boeing dan Airbus karena berhasil mendapatkan sertifikasi dari Civil Aviation Administration of China (CAAC) kelaikan mengudara sejak dikembangkan tahun 2008.

Dua pesawat C919 telah terbang ke Beijing Capital International Airport (PEK) pada pagi hari 13 September lalu untuk mempersiapkan penerimaan upacara sertifikasi tipe yang rencananya akan dilaksanakan pada Senin (19/9/2022).

Menurut data dari Flightradar24.com, kedua pesawat C919 itu terdaftar sebagai B-001F dan B-001J, lepas landas dari Bandara Internasional Pudong Shanghai (PVG) pada 09:07 dan tiba di Beijing pukul 10.51, dan satu lagi terbang pukul 09:41 dan tiba di Beijing pukul 11:23.

ARJ-telah-bergabung-dengan-C919.jpgARJ telah bergabung dengan C919 di Bandara Ibukota Beijing. (FOTO: SimpleFlying)

Sumber yang dekat dengan CAAC dan COMAC mengatakan, upacara penyerahan Sertifikat Tipe C919 itu akan diadakan di Aula Besar Rakyat di Beijing sesuai tipe model pesawat. 

Pesawat-pesawat itu diterbangkan lebih awal ke Beijing karena ada topan Muifa yang melanda China Timur, termasuk kota Shanghai, Rabu.  

Pesawat C919 lorong tunggal berbadan sempit itu dibuat oleh perusahaan pesawat komersial milik negara China untuk bersaing dengan Boeing 737 dan Airbus A320.

"Jet penumpang C919 ini kali pertama akan melayani pemesanan maskapai penerbangan dalam negeri, China Eastern Airlines sebelum akhir tahun, dan segera memasuki tahap perakitan akhir," kata pihak produsennya, Commercial Aircraft Corp of China (COMAC) pada pertemuan baru-baru ini di Shanghai.

COMAC menyebutkan model C919 yang diproduksi di dalam negeri ini berada di jalur cepat untuk menerima sertifikasi kelaikan udara sebelum debut komersialnya.

Dewan sertifikasi produksi C919 yang bertanggung jawab untuk memberikan sertifikat produksi dan tipe untuk model pesawat telah mengadakan pertemuan pada 10 September 2022 di Shanghai dan menerima laporan COMAC tentang produksi batch jet.

Administrasi Regional China Timur dari Administrasi Penerbangan Sipil China mengatakan di akun WeChat resminya, bahwa selama pertemuan tersebut, anggota dewan mengunjungi jalur produksi C919 dan mempelajari lebih detail tentang bahan komposit yang diterapkan di pesawat.

“Memasuki tahap perakitan akhir merupakan tonggak penting bagi sebuah pesawat sebelum pengirimannya. Ini menunjukkan bahwa jet penumpang skala besar buatan dalam negeri akan secara resmi memasuki pasar komersial," kata Analis Industri penerbangan dan kolumnis di Carnoc, sebuah situs web penerbangan sipil terbesar di China, Lin Zhijie.

COMAC mulai memproduksi pesawat C919 pertama pada akhir 2019, dan sekarang pekerjaan manufaktur telah mencapai kemajuan bertahap. Sejak uji terbang perdananya pada Mei 2017, enam prototipe C919 telah menjalani serangkaian tes yang ketat.

Pada peluncuran bulan Maret, pelanggan China Eastern menandatangani kesepakatan dengan COMAC untuk pembelian lima pesawat C919, yang juga merupakan pesanan resmi pertama yang diterima COMAC secara global.

Sejauh ini bahkan sudah ada 815 pesanan C919 dari dalam dan luar negeri. Pembuatan C919 akan melibatkan industri penerbangan China dalam sistem rantai pasokan pesawat dunia. Pesaingnya termasuk model pesawat seperti B737 lorong tunggal dari Boeing Co dan A320 dari Airbus.

Sementara itu, Boeing memperkirakan permintaan pesawat di China akan terus naik. "Selama 20 tahun ke depan, China diperkirakan akan membeli 8.700 pesawat baru," kata pabrikan pesawat AS itu dalam Commercial Market Outlook terbaru yang dirilis pada hari Selasa.

"Menurut perkiraan baru oleh Boeing, potensi pasar untuk pesawat komersial sangat besar. Saat ini, Boeing dan Airbus membentuk duopoli di pasar pesawat trunk atau bagasi tertutup. Pengiriman C919 yang akan datang menunjukkan bahwa COMAC akan memberikan solusi transportasi baru dan lebih banyak pilihan untuk maskapai penerbangan di pasar global," kata Lin.

Pasar perjalanan udara dalam negeri China terus meningkat, dengan pandemi Covid-19 dikendalikan dengan lebih baik di seluruh negeri, meskipun wabah masih terjadi secara sporadis.

Menurut CAAC, jumlah penerbangan berjadwal di pasar domestik juga telah mencapai sekitar 80 persen dari level yang tercatat pada 2019, sebelum merebaknya Covid-19, menurut CAAC.

Bersama dengan dua C919, COMAC juga menerbangkan pesawat ketiga, ARJ21 (B-3328) ke Beijing. Media China telah melaporkan bahwa COMAC telah mengembangkan serialisasi tipe ARJ21, termasuk pesawat medis darurat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES