Ekonomi

Angka Inflasi Pangandaran Mencapai 4,95 Persen Pasca Kenaikan Harga BBM

Jumat, 16 September 2022 - 12:28 | 26.49k
Ilustrasi antrian sejumlah kendaraan di SPBU.
Ilustrasi antrian sejumlah kendaraan di SPBU.

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Dampak dari kenaikan harga BBM mulai terasa. Angka inflasi di Priangan Timur termasuk Kabupaten Pangandaran pun meningkat, bahkan mencapai 4,95 persen.

Angka tersebut diketahui saat rapat koordinasi antara Bank Indonesia, BPS dan Pemerintah Daerah Pangandaran.

Asisten Daerah II Bidang Perekonomian Dan Pembangunan Pemda Pangandaran Dadang Dimyati mengatakan, Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID) sudah menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi inflasi.

"Setiap hari OPD terkait melakukan monitor harga di pasar wilayah Pangandaran," kata Dadang, Jumat (16/9/2022).

Harga yang terus dipantau di pasar Pangandaran, di antaranya daging, telur, cabe, bawang merah."Hasil pemantauan harga yang melonjak yaitu bawang merah mencapai Rp70 ribu per kilogram," tambah Dadang.

Dadang mengakui, dampak dari kenaikan harga BBM adalah daya beli masyarakat menurun dan pertumbuhan ekonomi lemah. Akibatnya, angka kemiskinan pun diyakini bakal bertambah.

"Pemda Pangandaran rencananya bakal menggelar pasar murah supaya harga kebutuhan masyarakat bisa stabil," jelas Dadang.

Sebelumnya, harga cabai merah di Pangandaran sebelum BBM naik berada pada harga Rp60 ribu per kilogram. Kemudian Cabe Rawit dari Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram dan Cabe Keriting dari Rp60 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram.

Sementara komoditi telur ayam BR justru mengalami penurunan, untuk telur ayam di Pasar Kalipucang dari Rp28 ribu ke Rp27 ribu, Pasar Pananjung dari Rp29 ribu jadi Rp28 ribu dan di pasar Parigi harga tetap Rp30 ribu.

Sementara Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Ghaniyy Fahmi Basyah mengatakan, Pangandaran merupakan salahsatu pemasok cabai ke pabrikan besar.

"Dinas Pertanian Pangandaran memiliki Kelompok Tani binaan Baitulmunawaroh di Blok Cikalesem, Dusun Giriharja, Desa Selasari, Kecamatan Parigi," kata Ghaniyy.

Kelompok Tani tersebut setiap bulan berhasil memasok cabai ke pabrikan besar 22.680 kilogram.

"Pada Juli hingga Desember 2021 saja, Kelompok Tani binaan Baitulmunawaroh di Blok Cikalesem, Dusun Giriharja, Desa Selasari, Kecamatan Parigi berhasil memasok 123.120 kilogram," jelas Ghaniyy.

Hasil produksi cabai yang di tanam Kelompok Tani binaan Baitulmunawaroh itu dibeli oleh pabrikan besar per kilogram Rp20 ribu.

Kondisi seperti ini bisa disiasati oleh Pemerintah Daerah agar Kelompok Tani binaan Baitulmunawaroh menyisihkan produksi dari target rutin pengiriman untuk dijadikan bahan operasi pasar murah.

"Namun dengan kondisi musim hujan yang terjadi harus terantisipasi angka gagal panen atau potensi kerugian, lantaran cuaca hujan yang terjadi sangat rentan akan serangan hama pada tanaman cabai," tutur Ghaniyy.

Sebelumnya, Pemkab Pangandaran akan melakukan refocusing kegiatan untuk dialokasikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak kenaikan BBM.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, kenaikan BBM jelas ada pengaruhnya pada kegiatan masyarakat. "Kondisi pasar jadi agak sepi, namun aktivitas pariwisata belum terpengaruh," kata Jeje, Jumat (9/9/2022).

Ditambahkan Jeje, dampak dari kenaikan BBM untuk saat ini sudah sedikit terasa, padahal kenaikan BBM baru dilakukan pada Sabtu (3/9/2022) kemarin. "Khawatir akan terjadi dampak yang besar, kami segera merancang antisipasi pengalihan kegiatan," tambah Jeje.

Dijelaskan Jeje, rencananya Pemda akan melakukan refocusing untuk memberikan dana stimulus kepada masyarakat. "Untuk jenis bantuan ke masyarakat bentuknya bantuan langsung supaya bisa mendorong daya beli masyarakat," jelas Jeje.

Di samping itu, pihaknya ingin memastikan penyaluran bantuan dari pusat bisa tepat sasaran. "Nanti bantuan kita sinergiskan pendataannya maka harus ada kejelasan dulu daftar calon penerima," tutur Jeje.

Kenaikan harga BBM memang diakui merupakan keputusan yang dilematis maka Pemda Pangandaran mengambil langkah strategis mengatasinya. "Upaya Pemda ini sebagai langkah strategis untuk melindungi rakyat kecil dan pelaku usaha kecil," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES