Pemerintahan

6.000 Rumah di Gresik Tak Layak Huni, Pemkab Gresik Masifkan Program Bedah Rumah

Kamis, 15 September 2022 - 21:12 | 69.46k
Wabup Gresik Aminatun Habibah saat menyambangi rumah warga yang akan direhab (Foto: Bagian Prokopim Pemkab Gresik for TIMES Indonesia)
Wabup Gresik Aminatun Habibah saat menyambangi rumah warga yang akan direhab (Foto: Bagian Prokopim Pemkab Gresik for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pemkab Gresik menyebut masih ada 6.000 rumah di Gresik Jawa Timur masuk dalam kategori rumah tidak layak huni (RTLH).

Untuk itu, Pemkab Gresik terus berupaya dalam mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat. Tahun ini, ada 500 rumah yang akan diperbaiki.

Dalam prosesnya, Pemkab Gresik menggandeng LSM dan Perusahaan untuk manfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga jangkauan perbaikan rumah lebih banyak.

Pada penyalurannya, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah secara langsung meninjau proses pembangunan rumah layak huni di 2 desa di Kecamatan Wringinanom dan Balongpanggang.

Pada kesempatan tersebut, Bu Min menyalurkan dana sosial dari Real Estate Indonesia (REI) Gresik masing-masing sebesar Rp20 juta rupiah untuk pembangunan rumah layak huni.

Perwakilan dari REI Gresik Widodo katakan kegiatan ini bisa menjadi start yang baik atas sinergi antara pemda dengan REI.

Wabup-Gresik-Aminatun-Habibah-a.jpg

Wabup Aminatun Habibah saat sambutan di kegiatan bersam REI (Foto: Bagian Prokopim Pemkab Gresik for TIMES Indonesia)

Lewat alokasi dana CSR pengembang perumahan, REI ingin turut serta ambil bagian atas upaya pemda untuk mengurangi jumlah rumah tdk layak huni.

"Kami akan support dan antusias karena Ini adalah sebuah program kegiatan  yg sangat mulia," ucap Widodo

Dalam aksinya, Bu Min juga ditemani oleh DPRD Gresik Khomsatun, Kepala Dinas CPKP Ida Lailatussa'adiyah, Camat Wringinanom Dwi Purbo Wahyono beserta Muspika, Camat Balongpanggang Muhammad Amri beserta Muspika, serta para kepala desa setempat.

Mengawali tujuannya, Bu Min bergerak ke rumah pasangan Toni Wiguna dan Siti Maesaroh yang rumahnya roboh Kamis lalu.

Berlokasi di Dusun Krajen Lor RT.01 RW.02, Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom, pasangan ini sehari-hari nya berjualan makanan kecil di sekolah-sekolah.

Selepas dari Wringinanom, Bu Min bergeser menuju rumah milik salah seorang warga bernama Sumadi (60) di Desa Pucung, Kecamatan Balongpanggang. 

Menurut warga, rumah Sumadi sudah nampak tua dan rawan roboh sehingga sangat memerlukan bantuan tersebut.

Dana bantuan itu nantinya akan dikelola oleh pemdes setempat dan bekerja sama dengan Muslimat, Fatayat, Karang Taruna, dan organisasi desa yang lain untuk mengawasi aliran dana bantuan agar tepat sasaran.

"Dan ini langsung kita berikan pada pemerintah desa, kami juga mengundang kartar, fatayat, dan lain-lain agar membantu mengawasi progresnya," ucapnya.

Dia juga katakan akan terus koordinasi dengan seluruh lini agar program rumah layak huni ini merata di Kabupaten Gresik. 

"Jadi kita nanti akan perbaiki bersama-sama, mungkin sekarang daerah selatan, besoknya utara, sehingga 6.000 itu tadi akan tuntas," kata Wabup mewakili Pemkab Gresik saat salurkan bantuan tersebut.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES