TIMESINDONESIA, JEMBER – Balutan batik khas kota tembakau yang diperagakan dengan apik, berlatar pantai yang indah nan eksotik dengan batu karang yang menjulang setinggi kurang lebih 14 meter. Gemuruh tepuk tangan para pengunjung Pantai Papuma saat menyaksikan peragaan busana 'Papuma Fashion Week' untuk pertama kalinya.
Seolah tak ada habisnya, setelah sukses menggelar Jember Fashion Carnaval (JFC), Kabupaten Jember terus berupaya untuk mengenalkan fashion miliknya yang dipadukan dengan keindahan alamnya.
Kemeriahan fashion show tersebut merupakan inisiasi Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Jawa Timur yang digelar Sabtu-Minggu (10-11/9/2022) lalu. Peragaan busana tersebut tergolong unik, sebab catwalk atau panggung yang menjadi lokasi fashion show tak sama seperti pada umumnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TIMES Indonesia, acara unik tersebut digelar untuk meningkatkan peran serta dunia fashion yang saat ini sedang trend. Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga merupakan salah satu upaya untuk menggairahkan geliat budaya dan pariwisata.
Peragaan busana dengan latar pantai selatan yang eksotis dalam ajang Papuma Fashion Week. (Foto: Pemkab Jember for TIMES Indonesia)
Hal tersebut diungkap General Manager KBM Ekowisata Jawa Timur Berthus Sudarmeidi. Menurutnya, peragaan busana itu makin istimewa karena berlatar belakang keindahan Pantai Tanjung Papuma.
“Kami berharap event ini dapat menjadi kalender tahunan yang dapat menggairahkan dunia fashion lebih maju lagi. KBM Ekowisata Jawa Timur siap memfasilitasi semua kegiatan yang sifatnya untuk meningkatkan UMKM khususnya di Kabupaten Jember,” ungkapnya.
Papuma Fashion Week merupakan kali pertama peragaan busana di Kabupaten Jember yang berlatar pantai selatan juga mendapat apresiasi dari Bupati Jember, Hendy Siswanto.
Ia mengaku bangga atas gelaran event tersebut. Menurut Hendy, dengan memanfaatkan potensi wisata di Jember seperti Pantai Papuma ini menandakan bahwa ikut andil pula mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Jember.
"Tak hanya di sektor pariwisata, dengan ramainya pengunjung yang menyaksikan lomba Papuma Fashion ini pula menjadi bagian penting untuk membantu sektor ekonomi. Para pengunjung yang hadir bisa membeli lapak UMKM yang berjualan di sepanjang bibir pantai," terangnya.
Fashion show ini menjadi ajang pembuktian bahwa Kabupaten Jember kaya akan Sumber Daya Manusia yang unggul. Penampilan apik para professional model dengan balutan kain batik ini juga mampu memukau mata para pengunjung yang hadir.
Oleh karena itu, Pemkab Jember berupaya untuk mensupport kegiatan positif ini dengan mengajak kolaborasi berbagai pihak. "Dan kita harus lebih intens untuk berkolaborasi sehingga juga bisa membawa manfaat bagi UMKM di sekitar wisata Pantai Papuma," tutupnya.
Senada, Harry Agus, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jember juga sangat mengapresiasi adanya kegiatan fashion show dengan terobosan terbarunya.
Peragaan busana dengan latar pantai selatan yang eksotis dalam ajang Papuma Fashion Week. (Foto: Pemkab Jember for TIMES Indonesia)
"Ternyata fashion bisa di create dimana saja, apalagi Jember memiliki banyak tempat yang eksotis," ujarnya.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan kegiatan serupa di destinasi-destinasi wisata lainnya yang dimiliki Jember. "Salah satu potensinya di Tancak Tulis. Disana ada air terjun dibawah lereng Gunung Argopuro," pungkasnya.
Nama Pantai Papuma sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Pantai selatan Jember yang memiliki sebutan Pasir Putih Malikan merupakan salah satu destinasi wisata wajib jika berkunjung ke kota tembakau ini.
Terletak di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Pantai Papuma adalah salah satu pantai yang cukup populer dan terkenal di Jember. Walaupun jarak sekitar 40 kilometer cukup jauh dari pusat kota Jember. Namun, keindahan Pasir Putih Malikan ini cukup eksotis dan mampu menarik perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara untuk datang mengunjunginya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
| Publisher | : Sholihin Nur |
