Ekonomi

Dampak Kenaikan Harga BBM, Cabai Merah di Pangandaran Rp70 Ribu Per Kilogram

Selasa, 13 September 2022 - 23:24 | 29.09k
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. (FOTO: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. (FOTO: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Dampak dari kenaikan harga BBM, harga kebutuhan masyarakat turut terdampak. Beberapa kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan, meskipun tidak signifikan.

Seperti yang terjadi di pasar wilayah Pangandaran. Harga cabai merah di Pangandaran saat ini Rp70 ribu per kilogram. Sebelum kenaikan harga BBM, harga cabai merah Rp60 ribu per kilogram. 

Tak hanya cabai merah, harga cabai rawit juga naik dari Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram. Demikian juga cabai keriting dari Rp60 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram.

Tedi-Garnida.jpgKepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida. (FOTO: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

Sementara komoditi telur ayam BR justru mengalami penurunan. Untuk telur ayam di Pasar Kalipucang dari Rp28 ribu ke Rp27 ribu, di Pasar Pananjung dari Rp29 ribu jadi Rp28 ribu dan di pasar Parigi harga tetap Rp30 ribu.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan harga di pasar.

"Kami terus koordinasi dengan lintas sektor dalam melakukan pengontrolan harga pasca BBM naik," kata Tedi, Selasa (13/9/2022).

Pada hari Kamis (15/9), pihaknya akan melaksanakan rapat dengan Bank Indonesia (BI) dan Pertamina, untuk membahas soal inflasi akibat dari kenaikan harga BBM.

"Kami akan lihat komponen apa saja yang berkontribusi pada kenaikan inflasi, itu akan kita bahas nanti," tambah Tedi.

Selain itu dalam pertemuan nanti akan dirumuskan bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan, dalam menangani terjadinya inflasi di daerah.

Tingkat inflasi daerah tidak bisa diukur sendiri, melainkan oleh Badan Pusat Statistik dan yang dipakai rujukannya Kota Tasikmalaya.

Sementara Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, pihaknya terus memantau pergerakan harga komoditi setiap harinya.

"Saya meminta laporan tiap hari ke Dinas terkait, tidak ada kenaikan harga  yang signifikan, seperti telur, cabai dan di tiap pasar tradisional harganya berbeda-beda," katanya.

Sementara untuk bantuan ke masyarakat, kata dia, akan ada refocusing sebesar 2 persen dari transfer pusat.

"Ada sekitar Rp2 Miliar, yang diharuskan untuk bantuan ke masyarakat," jelasnya.

Pemerintah Daerah Pangandaran akan melakukan refocusing kegiatan untuk dialokasikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak kenaikan BBM.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, kenaikan BBM jelas ada pengaruhnya pada kegiatan masyarakat.

"Kondisi pasar jadi agak sepi, namun aktivitas pariwisata belum terpengaruh," tambah Jeje.

Ditambahkan Jeje, dampak dari kenaikan BBM untuk saat ini sudah sedikit terasa, padahal kenaikan BBM baru dilakukan pada Sabtu (3/9/2022) kemarin.

"Khawatir akan terjadi dampak yang besar, kami segera merancang antisipasi pengalihan kegiatan," jelas Jeje.

Dijelaskan Jeje, rencananya Pemda akan melakukan refocusing untuk memberikan dana stimulus kepada masyarakat.

"Untuk jenis bantuan ke masyarakat bentuknya bantuan langsung supaya bisa mendorong daya beli masyarakat," jelas Jeje.

Disamping itu, pihaknya ingin memastikan penyaluran bantuan dari pusat bisa tepat sasaran.

"Nanti bantuan kita sinergiskan pendataannya maka harus ada kejelasan dulu daftar calon penerima," tutur Jeje.

Kenaikan BBM merupakan keputusan yang dilematis maka Pemda Pangandaran mengambil langkah strategis mengatasi kenaikan BBM.

"Upaya Pemda ini sebagai langkah strategis untuk melindungi rakyat kecil dan pelaku usaha kecil," pungkasnya terkait upaya melindungi rakyat pasca diterapkannya kenaikan harga BBM. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES