Peristiwa Internasional

Sembilan Juta Orang di Ukraina Timur Alami Situasi Gelap Gulita, Ini Penyebabnya

Senin, 12 September 2022 - 08:55 | 34.07k
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, tenggelam dalam kegelapan dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy menuduh Moskow menargetkan infrastruktur sipil. (FOTO: Al Jazeera/AP Photo)
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, tenggelam dalam kegelapan dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy menuduh Moskow menargetkan infrastruktur sipil. (FOTO: Al Jazeera/AP Photo)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setidaknya sembilan juta warga di Ukraina Timur, sempat mengalami keadaan gelap gulita, Minggu (11/9/2022) tanpa penerangan listrik dan air setelah pasukan Rusia mundur dari sana oleh serangan balik tentara Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia sengaja menyerang infrastruktur sipil sehari setelah pasukan mereka dipaksa mundur oleh pasukan Ukraina.

Pemadaman listrik dan air itu diperkirakan mempengaruhi sekitar sembilan juta orang di wilayah tersebut, termasuk wilayah yang dikendalikan oleh Rusia.

"Tidak ada listrik atau pasokan air di beberapa pemukiman. Layanan darurat bekerja untuk mengendalikan kebakaran di lokasi yang dilanda," kata Gubernur wilayah Kharkiv, Oleg Synegubov dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Ukraina-Timur-2.jpgPetugas pemadam kebakaran Ukraina memadamkan api di pembangkit listrik di Kharkiv yang terkena roket Rusia. (FOTO: Al Jazeera/AP Photo)

Laporan serupa datang pada malam itu juga dari wilayah Sumy, Dnipropetrovsk, Poltava, Zaporizhzhia, dan Odesa.

"Pemadaman total di wilayah Kharkiv dan Donetsk, sebagian di wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk dan Sumy," kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan di media sosial.

"Di situ Ttdak ada fasilitas militer,” tambahnya. Tujuannya adalah untuk menghilangkan cahaya dan panas dari orang-orang," tambahnya.

Reporter Al Jazeera di Kharkiv, juga melaporkan ada 'pemadaman listrik di lima wilayah di timur laut dan bagian timur negara itu'. 

"Apa yang kami dengar dari para pejabat, Rusia telah menyerang infrastruktur penting; mereka tidak memberi tahu kita apa atau di mana, tapi kota ini gelap gulita," kata reporter itu.

"Kami berada di jalan ketika  terjadi pemadaman listrik, dan saat kami berkendara kembali ke lokasi kami, semuanya benar-benar gelap; tidak ada satu lampu pun yang menyala. Itu adalah pemandangan yang cukup menakutkan," katanya lagi.

Para pejabat di wilayah Sumy, Dnipropetrovsk dan Poltava mengatakan tak lama setelah listrik padam mengumumkan bahwa listrik telah pulih.

Serangan Rusia itu juga mengganggu perkeretaapian, dengan layanan kereta nasional mengumumkan penundaan di seluruh timur termasuk kota terbesar kedua di negara itu, Kharkiv.

Juru bicara kementerian luar negeri Ukraina,  Oleg Nikolenko mengatakan serangan Rusia adalah tindakan putus asa menyusul kerugian besar dan mundurnya mereka dari Ukraina timur.

Kepala wilayah Dnipropetrovsk, Dmytro Reznichenko menambahkan dalam sebuah pernyataan online, Rusia menyerang infrastruktur energi, karena mereka tidak bisa menerima kekalahan di medan perang.

Sementara itu, wartawan AFP di kota Kramatorsk di wilayah Donetsk mengkonfirmasi pemadaman listrik itu juga mempengaruhi salah satu kota terbesar di timur yang masih di bawah kendali Ukraina.

Pemadaman listrik terjadi ketika pasukan Ukraina mengatakan mereka telah merebut kembali puluhan kota dan desa di Ukraina timur dan memaksa pasukan Rusia mundur pada Sabtu.

Dalam pidatonya kepada bangsanya, Minggu malam menandai 200 hari sejak invasi Rusia itu, Zelenskyy memuji dan berterima kasih kepada pasukan Ukraina yang membebaskan ratusan kota dan desanya, dan yang terbaru Balaklia, Izyum dan Kupiansk yang dikatakan sebagai tiga pusat penting yang baru-baru ini direbut oleh Ukraina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES