Gaya Hidup

Intan Juliana Zulkifli: Memulai Langkah Kecil Lestarikan Alam Melalui Fesyen Ramah Lingkungan

Sabtu, 10 September 2022 - 20:32 | 63.16k
Intan Juliana Zulkifli. (FOTO: dok pribadi)
Intan Juliana Zulkifli. (FOTO: dok pribadi)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Bandung dikenal sebagai kota fesyen bahkan disebut sebagai kiblat fesyen di Indonesia. Predikat tersebut tak lepas dari tren mode serta selera dan gairah fesyen yang kekinian serta berkualitas yang ditawarkan di Paris van Java ini. Namun, belum banyak yang memproduksi fesyen dengan tujuan mulia, yaitu fesyen ramah lingkungan dan melestarikan alam. 

Intan Juliana Zulkifili, seorang pebisnis di Bandung yang dalam tiga tahun terakhir ini membangun brand Fitflo Activewear dengan tujuan menciptakan kesadaran dan kepedulian pada alam.  

Berawal ketika Intan yang juga seorang yogi atau pelatih yoga menyadari bahwa saat latihan harus berpakaian ‘sopan’ atau tidak terlalu terbuka karena dirinya mengenakan hijab.

“Karena berhijab sehingga butuh pakaian yoga yang lebih tertutup. Saya butuh pakaian yang tidak hanya nyaman tapi dikenakan tapi juga nyaman saat di depan banyak orang. Ternyata, banyak yogi juga merasakan kebutuhan yang sama,” papar Intan yang juga jago muay thai ini.

Kemudian, ia memiliki ide untuk membuat produk pakaian yang tidak hanya nyaman dikenakan tapi dapat memberikan dampak yang positif bagi alam. Perempuan yang pernah bekerja sebagai auditor di Price Water House Coopers ini pun memutuskan untuk melakukan lebih banyak penelitian dan strategi dalam membuat produk yang ramah lingkungan. Intan melakukan langkah kecil ini membantu pelestarian lingkungan, meminimalkan limbah kimia dalam produksi, serta membantu mengurangi polusi.

Fitflo dibuat dari bahan organik, pewarna tanaman alami, dan limbah daur ulang. “Fitflo menggunakan Bambu Organik, Tencel Lyocell Organik, serat daur ulang oleh Repreve dan juga pewarna tumbuhan alami. Banyak penelitian telah dilakukan sebelum kami memutuskan untuk menggunakan kain Bambu sebagai salah satu fitur utama kami,” jelas pelatih privat Yoga ini. 

Intan-Juliana-Zulkifli-2.jpg

Serat bambu terkenal dengan daya serapnya yang tinggi sehingga pakaian tetap nyaman digunakan bahkan setelah berolah raga berat sekalipun. Alhasil, pengguna produk Fitflo dapat beraktivitas dengan nyaman sepanjang hari. Di sisi lain, bambu dapat menjadi tanaman yang tumbuh berkelanjutan, tidak memerlukan pupuk dan meregenerasi sendiri dari akarnya sendiri. Lebih sedikit air, dan tidak memerlukan pestisida.

Sebagian besar produk fesyen Fitflo juga terbuat dari kain Lyocell. Bahan baku utama untuk lyocell adalah selulosa dari pulp kayu (Eucalyptus, Oak dan Birch). Budi daya pohon-pohon tersesebut tidak memerlukan irigasi atau pestisida. Lyocell bersifat antibakteri dan memiliki daya serap air yang lebih besar dibandingkan kapas. Jadi, dengan kemampuan bernapas alami ini, kain tersebut sangat cocok untuk orang-orang dengan kulit sensitif bahkan bayi.

Mengakui bagaimana pewarna sintetis berdampak pada lingkungan, Intan Juliana memutuskan untuk menggunakan pewarna alami atau pewarna yang b erasal dari tumbuhan, seperti Indigo, Mango dan Indian Redwood. Dengan demikian, semua sisa sampah adalah organik dan dapat digunakan sebagai kompos. “Kami sangat berharap dapat berkontribusi sebanyak-banyaknya dalam membantu lingkungan,” jelas Intan. 

Intan menggeluti dunia fesyen sejak masa sekolah dan memulai merek fashion pertamanya bernama Jewels Indonesia pada 2012.

Pada 2021 lalu, Intan melakukan program CSR (Corporate Social Responsibility) berkolaborasi dengan LindungiHutan yaitu sebuah platform penggalangan dana untuk konservasi hutan dan lingkungan. Intan membuat program setiap pembelian produk Fitflo maka sekaligus mendapatkan satu tanam atau pohon. Konsumen turut berkontribusi pada konservasi hutan dan lingkungan. 

Selain itu, Intan Juliana Zulkifili juga menjalin kerja sama dengan Odesa Indonesia di Kawasan Cimenyan, Bandung. Odesa Indonesia ini merupakan organisasi sosial bergerak dalam bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan, serta untuk tujuan perbaikan ekologi, literasi dan sanitasi. Bersama founder Odesa, Intan membantu petani sekitar kawasan Cimenyan untuk menanam sorgum yang notabene merupakan produk ramah lingkungan. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES