Pendidikan

Pesan Bupati Blitar dalam Rakor Lanjutan Jambore OSIS SMP se Kabupaten Blitar

Kamis, 08 September 2022 - 18:44 | 31.77k
Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri Rapat Kordinasi (Rakor) Lanjutan Jambore OSIS SMP se Kabupaten Blitar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Kamis (8/9/2022). (Foto: Sholeh/ TIMES Indonesia)
Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri Rapat Kordinasi (Rakor) Lanjutan Jambore OSIS SMP se Kabupaten Blitar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Kamis (8/9/2022). (Foto: Sholeh/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITARBupati Blitar Rini Syarifah menghadiri Rapat Kordinasi (Rakor) Lanjutan Jambore OSIS SMP se Kabupaten Blitar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Kamis (8/9/2022).

Dalam kesempatan itu, Bupati berpesan kepada guru BK, Pengawas dan Waka Kesiswaan untuk menindak lanjuti apa yang telah dilakukan dalam jambore supaya benar benar diterapkan oleh siswa.

"Dua hari yang lalu kita melaksanakan jamboree osis sek kabupaten Blitar di yonif 11 baik sekolah ngeri maupun swasta hari ini merupakan tindakan lanjut dari kegiatan tersebut," katanya.

Dalam Rakor Lanjutan Jambore tersebut, Bupati kembali menekankan soal penggunaan internet di kalangan anak usia SMP. Ia berharap supaya siswa berpikir yang benar tentang internet. Artinya supaya internet digunakan sesuai dengan kebutuhan mereka untuk belajar .

"Kita tekankan kepada anak-anak supaya tidak salah arah dan bijak dalam menggunakan internet," sambungnya.

Di tempat yang sama, Luhur Sejati, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar mengutarakan, dari Jambore menelurkan rekomendasi rekomendasi. Ada beberapa rekomendasi atau usulan dari siswa dalam jambore OSIS. 

Usulan usulan siswa tersebut, kata Luhur, kemudian akan ditindak lanjuti sebagai program. Rekomendasi itu diantaranya tentang pengendalian degradasi moral, penggunaan IT dan tentang UU perlindungan anak. 

"Dan anak anak harus tahu inti dari UU perlindungan anak. Kalau mereka tahu mereka bisa mengantisipasi, mencerna dan bersikap. Sedangkan Rakor ini menindaklanjuti rekomendasi anak," terangnya.

Dalam Jambore tersebut siswa dijadikan subjek bukan objek. Artinya, orang tua harus mengerti apa yang menjadi keinginan anak. Luhur mencontohkan, mungkin anak atau siswa lebih mahir dalam pemanfaatan HP sekarang ini. Begitu juga dengan guru, mungkin kalah pandai bermain HP dengan siswanya.

"Jadi sekarang button up, kalau anak seperti ini orang tua harus bagaimana. Kita sebagai dalam tanda kutip tim siber harus lebih pintar bagaimana mengantisipasi tentang pemanfaatan IT ini," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES