Politik

Plt Ketum PPP Inginkan Islah, Begini Respon Kubu Suharso Monoarfa

Kamis, 08 September 2022 - 13:42 | 46.86k
Plt Ketum PPP hasil Mukernas Serang, Muhammad Mardiono saat memberikan keterangan pers (FOTO: Dokumen/PPP)
Plt Ketum PPP hasil Mukernas Serang, Muhammad Mardiono saat memberikan keterangan pers (FOTO: Dokumen/PPP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Plt Ketua Umum PPP hasil Mukernas Serang, Muhammad Mardiono menyampaikan bahwa dirinya ingin melakukan islah dengan mantan ketua umum PPP, Suharso Monoarfa. Hal itu dilakukan demi kepentingan partai dan nasib seluruh kader di daerah.

Kepada awak media di Jakarta, Mardiono mengaku akan melakukan tahapan manajemen konflik di internal partai. Dia yakin Suharso Monoarfa merupakan sosok kader yang lembut serta berani islah demi kepentingan partai.

Mardiono menegaskan, dirinya jadi ketua umum DPP PPP bukan karena keinginan pribadi, tapi berdasarkan keputusan bersama para kader dari berbagai daerah. Oleh karena itu, dia mengajak ketua umum DPP PPP yang lama berdamai demi kepentingan partai.

"Iya tentu (ingin islah) semua, ini kan kita sedang membangun konsep besar bukan untuk orang, tapi untuk partai. Kalau kita sebagai anggota partai, sebagai kader partai, ya berkewajiban untu mencegah agar misalnya tidak menjadi polemik, kemudian ini tidak berkepanjangan," kata Mardiono di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda Ketua DPP PPP versi Suharso Monoarfa, Syaifullah Tamliha menyambut baik keinginan Mardiono. Dia menegaskan PPP tidak boleh terpecah belah, apalagi Pemilu 2024 akan segera dimulai.

"Jika benar Pak Mardiono ingin islah tentu disambut baik agar partai tidak terganggu dalam proses verifikasi oleh KPU dan proses pencalegkan," ujar Tamliha.

Hanya saja, menurut Tamliha jika niat Mardiono sangat baik demi kepentingan partai, ingin islah dengan Suharso Monoarfa. Dia menyarankan agar Mardiono mundur dulu dari jabatannya sebagai Plt Ketum PPP yang baru.

Tamliha menjelaskan, alasan usulan Mardiono mundur tersebut disampaikan karena demi menyakinkan para pengurus harian PPP versi Suharso Monoarfa.

Dia menegaskan Suharso selalu terbuka bertemu bahkan berkolaborasi dengan siapapun, termasuk dengan PBH yang mendukungnya.

"Namun, sebaiknya jika ingin islah, mundur dulu dari 'Ketua Umum' hasil Mukernas yang tidak sesuai AD/ART PPP. Cara tersebut penting dilakukan untuk meyakinkan PH (pengurus harian) DPP PPP bahwa beliau bersungguh-sungguh ingin islah," pungkas Tamliha.

Sebagai informasi, Muhammad Mardiono diangkat sebagai pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Senin, 5 September 2022. Dia menggantikan Suharso Monoarfa yang dicopot terkait kontroversi pidato soal amplop Kiai.

Keputusan tersebut diambil dalam Musyawarah Kerja Nasional PPP pada 4-5 September 2022. Mardiono pun menyatakan siap mengemban tugas yang diberikan kepadanya dan berjanji akan membangkitkan partai berlambang Ka'bah itu pada Pemilu 2024. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES