Kopi TIMES

Wajah Harmoni Indonesia dalam Annual International Conference on Islamic Studies ke 21

Kamis, 08 September 2022 - 10:14 | 62.94k
Prof. Dr. Masnun Tahir., M.Ag, Rektor Universitas Islam Negeri Mataram.
Prof. Dr. Masnun Tahir., M.Ag, Rektor Universitas Islam Negeri Mataram.

TIMESINDONESIA, MATARAM – Mendekati penghujung tahun 2022, Lombok dan Bali akan menjadi tuan rumah perhelatan akademik tahunan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke 21. Penyelenggaraan di dua wilayah sekaligus, namun dengan rentang waktu yang berbeda ini memiliki tujuan meperkenalkan pada dunia perhatian kajian Islam terhadap berbagai perubahan dunia yang menjadi konsen dari G-20 di Bali tahun ini yaitu 'Membangun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera bersama’.

PTKIN dengan moment AICISnya menjadi forum bertemunya kalangan akademisi dan peneliti dari berbagai disiplin keilmuan untuk mengembangkan kajian agama, sosial dan sains yang selama ini menjadi nafas akademik di PTKIN. Penyelenggaraan di dua wilayah yang termasyhur dengan destinasi wisatanya, dan mengikutsertakan PTKN di Bali dan Lombok ini hendak menyampaikan pesan-pesan akademik dan perdamaian. Dua daerah yang dipilih untuk menjadi lokasi diselenggarakannya perhelatan akademik ini merupakan daerah yang terkenal dengan destinasi wisata, dan telah menjadi perhatian dunia. Harapannya penyelenggaraan AICIS di dua wilayah yang terkenal dengan keindahan alamnya ini juga akan menarik perhatian akademisi dan pemerhati isu-isu studi Islam di berbagai belahan dunia, dan akan menjadi magnet akademik tersendiri bagi para akademisi maupun peneliti, baik di level nasional maupun global.

Diawali dengan penyelenggaraan pra-AICIS di Lombok Nusa Tenggara Barat yang digawangi oleh UIN Mataram pada bulan Oktober 2022 dan dilanjutkan dengan penyelenggaraan di Bali pada bulan November 2022 menandakan bahwa PTKIN dan PTKN di Indonesia telah siap untuk menerima berbagai akademisi dan mahasiswa dari negara lain. Forum AICIS akan menjadi media penyampai pesan “Denpasar Message” yang hendak menyampaikan kepada dunia bahwa PTKIN melalui kajian-kajian akademisnya telah berhasil merajut kebersamaan, kebangsaan dan keIndonesiaan serta kemanusiaan. Isu-isu seputar Inklusifisme, nilai-nilai toleransi, dan kajian-kajian berbagai agama akan berkontribusi memperkaya kajian-kajian terkait agama dan relasi sosial. Melalui AICIS, diharapkan perkembangan baru penelitian di perguruan tinggi Islam dapat dibagikan, didiskusikan dan disebarluaskan. Selain itu, forum ini juga memberikan kesempatan kepada para akademisi dan peneliti untuk mengembangkan jaringan dan kerjasama, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional.

AICIS Sebagai forum bertemunya para akademisi dan peneliti kajian keIslaman dari berbagai latarbelakang disiplin keilmuan merupakan salah satu forum bergengsi bagi para akademisi dan peneliti. Pengembangan kajian-kajian yang disajikan dalam AICIS ke 21 ini berangkat dari multiperspektif dan multidisipliner. Dengan Mengambil tema “Future Religion in G-20 : Digital Transformation, knowledge managenment and social resilience”. Tema atau diskursus ini diangkat sebagai jawaban atas tuntutan dan tantangan kajian studi Islam kontemporer di tingkat nasional maupun global saat ini. Konferensi ini akan mengangkat isu-isu terkini studi Islam ke dalam tiga topik utama: Digital Humanities, Knowledge Management, and Social Resilience. Berfokus pada signifikansi dan keterlibatan digital humanities dalam studi Islam, topik ini hendak menggali tentang bekerjanya transformasi digital dalam memengaruhi, mengubah, dan menantang studi Islam. Topik knowledge managenment secara kritis akan masuk ke dalam kajian tentang urgensi reformasi dan transformasi kelembagaan dalam studi Islam, dan topik social resilience akan mengkaji berbagai ruang sosial berperan dalam proses-proses sosiologis di masyarakat yang secara lebih spesifik akan memfokuskan pada isu-isu ketahanan sosial Muslim di dunia global kontemporer. Isu yang relatif baru dan kontekstual lainnya yang akan di angkat dalam berbagai perdebatan akademis dalam konferensi ini adalah kajian terkait dengan industri halal yang erat kaitannya dengan transformasi digital, manajemen pengetahuan, dan ketahanan sosial. Banyak kajian telah menyebutkan bahwa industri halal di seluruh dunia yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Dalam konteks daerah wisata seperti Lombok dan Bali, kajian ini akan menjadi sumbangsih ilmiah dan akademik yang urgen dalam peningkatan pelayanan wisata halal di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa  Industri halal telah mencakup berbagai sektor indusitri seperti industri kosmetik dan farmasi, perlengkapan mandi dan alat kesehatan serta sektor komponen layanan termasuk logistik, pemasaran, media cetak dan elektronik, pengemasan, branding dan pembiayaan. Ini juga termasuk penawaran gaya hidup seperti perjalanan dan pariwisata, manajemen perhotelan dan industri fashion. Kebutuhan akan industri halal tidak hanya diterima dalam komunitas Muslim tetapi juga komunitas agama lainnya karena mempertimbangkan aspek-aspek kesejahteraan, tanggung jawab sosial, ramah lingkungan, ekonomi dan keadilan sosial.

Penyelenggaraan AICIS di Lombok tahun 2022 ini bukan penyelenggaraan kali pertama, namun merupakan penyelenggaraan AICIS ke 2 di Lombok. Sebelumnya, tepatnya pada tahun 2013, UIN Mataram yang pada saat itu masih IAIN Mataram telah berhasil meyelenggarakan AICIS ke 13 dengan tema Distinctive Paradigm of Indonesian Islamic Studies: Towards Renaissance of Islamic Civilization. Oleh karena itu, penyelenggaraan AICIS tahun 2022 dapat dikatakan estafet ke 2 dari penyelenggaraan AICIS ke 13 tahun 2013.  Satu hal yang juga menjadi nilai positif dari penyelenggaraan AICIS di dua wilayah ini adalah bergabungnya Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar dan Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mataram. Bergabungnya PTKN dalam penyelenggaraan AICIS 21 ini sebagai wujud keselarana dan harmoni PTKN di Indonesia. Perhelatan AICIS tahun 2022 ini akan menjadi perhelatan akademik yang dikenang dengan baik karena menyajikan wajah harmonis Indonesia. 

***

*) Oleh: Prof. Dr. Masnun Tahir., M.Ag, Rektor Universitas Islam Negeri Mataram.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES