Ekonomi

Tukang Bentor di Sragen Tolak Kenaikan Harga BBM, Ini Alasannya

Selasa, 06 September 2022 - 10:23 | 36.60k
Sugeng, penyedia jasa becak motor di Sragen saat mangkal di kawasan kota Sragen. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Sugeng, penyedia jasa becak motor di Sragen saat mangkal di kawasan kota Sragen. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Salah satu penyedia jasa angkutan becak motor (Bentor) yang setiap hari mangkal di depan pasar Kota Sragen, Tugino (57) mengaku keberatan atas kenaikan harga BBM.

Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai Sabtu (3/9/2022) kemarin. Meskipun pemerintah akan memberikan jaminan seperti jaminan kesehatan kepada rakyat kecil, namun tidak semua mau menerima keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.

"Setuju gak setuju tapi keadaannya, ya memberatkan. Naiknya banyak banget," kata Tugino saat di temui di depan pasar Kota Sragen.

Menurutnya, menaikkan BBM merupakan kewenangan pemerintah. Namun, kata Tugino, pemerintah juga harus memikirkan dampaknya terhadap rakyat kecil, terutama penyedia jasa angkutan becak.

Teman satu pangkalan Tugino, Sukarman mengatakan, sebagai rakyat kecil sulit menerima kenaikan harga BBM. Pasalnya, ia mengaku setiap hari pekerjaannya sebagai tukang motor becak membutuhkan BBM untuk melakukan pekerjaannya.

Ditambah tambah dengan kenaikan harga BBM ini juga berpengaruh pada perekonomian warga kecil. "Ekonomi masyarkat kecil seperti ini, makin tambah berat. mau menaikkan jasa becak gak ada yang numpang," jelas sukarman.

Senada disampaikan penyedia jasa becak motor (Bentor) yang mangkal di ruas jalan kota Sragen, Ngadimin, 63, Sugiman, 83, dan Sugeng, 50, mengaku keberatan dengan kenaikan harga BBM hingga 30 persen tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES