Forkopimda Kabupaten Mojokerto Kompak Deteksi Dini Inflasi Daerah Imbas Kenaikan Harga BBM

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Forkopimda Kabupaten Mojokerto mengikuti agenda rapat koordinasi nasional (rakornas) yang diadakan secara virtual, Senin (5/9/2022). Dalam rakornas ini, poin pembahasannya yakni terkait antisipasi dampak kenaikan harga BBM yang baru-baru ini terjadi.

Di awal rakor virtual ini, wakil Menteri Keuangan RI menyampaikan bahwa, pada hari Sabtu lalu, Presiden RI telah memutuskan terkait dengan pengalihan subsidi dan kompensasi agar tepat sasaran dan berkeadilan. Tidak hanya itu, rencananya juga bakal ada pemberian bansos tambahan sebesar Rp24,17 triliun.

"Bansos siap dieksekusi pada akhir Agustus atau awal September. Diperkirakan dapat selesai pada bulan Oktober ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu, bekerja dengan maksimal gaji, serta program penciptaan lapangan kerja," jelas Wakil Menkeu RI.

Pembahasan rapat koordinasi nasional untuk berkoordinasi mendeteksi secara dini inflasi daerah, Senin (5/9/2022). (FOTO: Dok. Kominfokab Mojokerto for TIMES Indonesia)

Terpisah, Menteri Sosial RI menyampaikan bahwa Kementerian Sosial telah menyalurkan bansos kenaikan BBM di 34 provinsi melalui PT Pos Indonesia.

"Pada awal bulan Desember kami akan menyalurkan bantuan yang kedua. Perjanjian dengan PT Pos Indonesia kami akan mengantarkan bantuan secara langsung namun kami juga tidak melarang apabila masyarakat ada yang mau mengambil di kantor pos," ungkapnya.

Selain para menteri, Kapolri juga menyampaikan paparan terkait aksi unjuk rasa. Kapolri menyampaikan aksi unjuk rasa yang pertama kali muncul setelah adanya isu kenaikan BBM. Kapolri juga memerintahkan jajarannya untuk aktif melaksanakan sosialisasi kenaikan harga BBM melalui konten-konten yang inovatif dan mudah dimengerti.

Usia mengikuti video conference dengan jajaran pemerintah pusat, Forkopimda Kabupaten Mojokerto melanjutkan agenda dengan rapat koordinasi tingkat Kabupaten Mojokerto.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi dalam menghadapi inflasi yang akan terjadi. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan imbas kenaikan harga BBM. Diperlukan koordinasi yang baik antar stakeholder.

"Kita sudah beberapa kali melaksanakan rapat secara langsung terkait dengan masalah inflasi yang akan kita hadapi di Kabupaten Mojokerto. Untuk menghadapi inflasi ini kita harus fokus agar dapat terlaksana dengan lancar. Terkait dengan antisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi agar rekan rekan melaksanakan koordinasi yang baik di lapangan," ungkap Ikfina.

Terpisah, Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Inf Beni Asman menyampaikan perlunya segera melakukan sidak pasar. Hal ini tentunya bertujuan untuk mengetahui data harga secara real time.

"Mari kita bersama sama melaksanakan deteksi dini agar kita semua tahu bagaimana keadaan di wilayah," tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Mojokerto, AKBP Apip Ginanjar menegaskan, dalam menghadapi inflasi yang akan terjadi ini, sinergitas adalah hal yang paling penting. Dengan sinergitas yang baik, kestabilan harga bahan-bahan kebutuhan pokok bisa terwujud dan proses memulihkan ekonomi masyarakat bisa berjalan baik.

"Dalam menghadapi inflasi ini sinergitas dari Forkopimda Kabupaten Mojokerto adalah kunci, agar kita dapat memulihkan perekonomian masyarakat. Hal ini juga nantinya diikuti dengan harga bahan pokok yang stabil," katanya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement