Pendidikan

Ternak Sering Mati, Mahasiswa Undip Beri Pelatihan Manajemen Kesehatan Ternak

Senin, 05 September 2022 - 20:53 | 37.17k
Mahasiswa Fikom Undip saat memberi pelatihan manajemen kesehatan ternak pada warga Banjarpanepen. (FOTO: Ardian for TIMES Indonesia)
Mahasiswa Fikom Undip saat memberi pelatihan manajemen kesehatan ternak pada warga Banjarpanepen. (FOTO: Ardian for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam Kelompok Studi Independen Parwetan Banjarpanepen memberi pelatihan tentang manajemen kesehatan ternak di Desa Banjarpanepen, Sumpiuh, Banyumas.

Dalam rilis yang diterima TIMES Indonesia, Senin malam (5/9/2022), Ardian Dwi Kurnia, Ketua kelompok studi tersebut menjelaskan pelatihan manajemen kesehatan ternak ini diikuti oleh 10 orang peternak kambing. Baik peternak individu maupun perwakilan dari kelompok ternak.

Mahasiswa-Fikom-Undip-2.jpg

Ardian juga menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan setelah mendengar aspirasi Warga Desa Banjarpanepen yang selama ini kesulitan menangani penyakit-penyakit yang terjadi pada ternak mereka karena keterbatasan pengetahuan yang mereka miliki.

"Pelatihan ini didasarkan atas aspirasi warga karena ternak yang mereka miliki seringkali mati dan menimbulkan kerugian yang berdampak pada kesejahteraan mereka," jelasnya.

Pelatihan Manajemen Kesehatan Ternak ini diawali dengan pemberian materi dalam kelas, diskusi interaktif dengan peserta pelatihan, dan kemudian dilanjutkan dengan sesi praktik injeksi vitamin untuk ternak.

"Kami menggandeng mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kecamatan Sumpiuh dalam pelaksanaan kegiatan ini," katanya.

Dikatakan, setelah diadakan kegiatan ini pihaknya berharap masyarakat mendapatkan pengetahuan terkait manajemen kesehatan ternak dan bisa mengobati sendiri apabila ternak yang mereka miliki mengalami sakit yang ringan.

Mahasiswa-Fikom-Undip-3.jpg

"Resiko kematian ternak diharapkan menurun dan masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomiannya dengan beternak kambing," katanya.

Sementara Warso (56 tahun) warga Desa Banjarpanepen mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Karena sangat bermanfaat bisa langsung praktek melakukan injeksi kepada kambing yang dimiliki.

"Dengan pelatihan dari para mahasiswa ini, nantinya jika ada kambing yang memerlukan penanganan penyakit dengan cara injeksi, saya bisa melakukannya sendiri," katanya.

Kelompok Studi Independen Parwetan juga memberikan vitamin dan obat-obatan gratis untuk ternak kepada para peserta guna menguatkan kekebalan dan mengobati penyakit pada ternak.

Pada sesi akhir pelatihan tersebut kelompok mahasiswa tersebut juga memberikan nomor ponsel sebagai layanan konsultasi seputar ternak yang bisa dihubungi warga 24 jam.

Hal ini apabila ditemukan indikasi yang cukup parah akan meneruskan informasi ini kepada Mantri hewan setempat untuk segera memeriksa secara langsung ternak mereka. "Semua layanan ini diberikan secara gratis," pungkas mahasiswa Undip, Ardian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES