Peristiwa Internasional

Setelah Lockdown, Gempa 6,8 SR Mengguncang Chengdu Sichuan China

Senin, 05 September 2022 - 22:07 | 40.77k
Bongkahan besar dan kecil berserakan di jalan raya saat gempa 6,8 SR siang tadi mengguncang provinsi Sichuan, China.(FOTO: CNN)
Bongkahan besar dan kecil berserakan di jalan raya saat gempa 6,8 SR siang tadi mengguncang provinsi Sichuan, China.(FOTO: CNN)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah dilockdown, provinsi Sichuan, China yang berpenduduk 84 juta jiwa itu, Senin (5/9/2022) siang sekitar pukul 13.00 diguncang gempa berkekuatan 6,8 SR.

"Setidaknya  21 orang meninggal dunia setelah gempa kuat itu melanda China barat daya," kata media pemerintah.

Gempa itu terjadi pada pukul 13:00 waktu setempat (05:00 GMT) di provinsi Sichuan pada kedalaman 10 km (6 mil).

Pusat gempa berada sekitar 43 kilometer (27 mil) tenggara Kangding, Sichuan sebuah kota berpenduduk sekitar 100.000 orang, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Akibat gempa membuat jalur telekomunikasi terputus. Disamping itu memicu tanah pegunungan longsor yang mengakibatkan kerusakan parah.

Sekitar 21 juta orang warga ibu kota Sichuan, Chengdu, sebelumnya diperintahkan untuk tinggal di rumah karena aturan Covid-19

Menurut Pusat Jaringan Gempa China, pusat gempa berada di Luding, sebuah kota di daerah pegunungan terpencil yang terletak sekitar 226 km barat daya Chengdu.

Getaran gempa itu telah mengguncang gedung-gedung bertingkat di kota Chengdu dan kota besar tetangganya, seperti kota Chongqing. 

Menurut media CCTV, jalan-jalan jadi terhalang sertajalur telekomunikasi terputus di daerah-daerah yang dihuni lebih dari 10.000 penduduk.

"Guncangan itu juga memaksa beberapa pembangkit listrik ditutup seperti di daerah Garze dan Ya'an,"kata penyiar China.

Lebih dari 500 personel penyelamat telah dikirim ke pusat gempa, sementara para pekerja bekerja untuk membersihkan penghalang jalan yang disebabkan oleh tanah longsor, menurut penyiar negara CGTN.

Penduduk Chengdu melaporkan melihat orang-orang berlarian keluar dari apartemen bertingkat tinggi dengan panik setelah menerima peringatan gempa di ponsel mereka.

"Ada banyak orang yang sangat ketakutan hingga menangis," kata Laura Luo, seorang konsultan PR internasional kepada kantor berita Reuters.

"Ketika goncangan dimulai semua anjing mulai menggonggong, dan itu benar-benar sangat menakutkan," kata dia.

"Beberapa tetangga saya di lantai dasar mengatakan mereka merasakannya dengan sangat jelas," tambah  Chen, seorang warga Chengdu, kepada kantor berita AFP.

Tetapi karena Chengdu saat ini berada di bawah manajemen epidemi, orang-orang tidak diizinkan meninggalkan kompleks perumahan mereka, sehingga banyak dari mereka bergegas keluar ke halaman mereka.

Chengdu adalah kota terbaru yang dikunci oleh otoritas China pada hari Jumat, dalam upaya untuk membendung peningkatan kasus Covid.

Bencana terbaru terjadi beberapa bulan setelah gempa berkekuatan 6,1 SR mengguncang Sichuan pada Juni. Sichuan adalah daerah rawan gempa, karena terletak di sepanjang batas timur dataran tinggi Qinghai-Tibet.

Bencana terbaru juga mengingatkan kita akan gempa berkekuatan 8,0 yang melanda daerah Wenchuan di barat laut Sichuan pada tahun 2008, yang menewaskan 70.000 orang dan menyebabkan kerusakan yang meluas.

Dilansir CNN, China mengaktifkan tanggap darurat Level 3 dan mengirim petugas penyelamat ke Kabupaten Luding di dekat pusat gempa, menurut Dewan Negara China.

Penyiar China CGTN juga mengatakan petugas penyelamat membantu membersihkan jalan yang terhalang oleh tanah longsor yang dipicu oleh gempa.

Sichuan, sebuah provinsi yang berpenduduk 84 juta orang, sudah menghadapi musim panas yang sangat menantang sebelum gempa dahsyat itu. Dalam dua bulan terakhir, provinsi ini  juga mengalami kekeringan dan gelombang panas terburuk dalam 60 tahun .

Daerah yang terkurung daratan rentan terhadap gempa bumi karena Sesar Langmenshan yang membentang melalui pegunungan Sichuan.

Gempa bumi berkekuatan 7,9 yang melanda Sichuan pada tahun 2008 adalah salah satu yang paling dahsyat di negara itu. Hampir 90.000 orang tewas dan getaran terasa di kota-kota yang jaraknya lebih dari 1.450 kilometer (900 mil).

Tahun lalu , gempa berkekuatan 6,0 melanda Sichuan, menewaskan tiga orang dan melukai 60 orang, menurut media pemerintah saat itu.

Ibukota Sichuan, Chengdu dilockdown ketika ditemukan virus Covid-19, dan hari ini dalam penduduknya yang.tinggal di gedung-gedung bertingkat tinggi dibuat panik setelah gempa berkekuatan 6,8 SR mengguncang provinsi Sichuan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES