Gaya Hidup

Pai Kismis, si Manis yang Hanya Hadir Saat Upacara Kematian

Selasa, 06 September 2022 - 00:00 | 46.67k
Penampakan Pai Kismis ala Pensylvania. (Foto: Atlas Obscura)
Penampakan Pai Kismis ala Pensylvania. (Foto: Atlas Obscura)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPai Kismis atau raisin pie merupakan kue yang umum ditemukan di beberapa toko kue. Namun pai kismis menjadi kue langka yang hanya hadir saat ada upacara kematian di Pensylvania. Oleh karena itu, kue tersebuut di negaranya terkesan seram.

Kue ini sangat populer pada abad ke-17. Dahulu, dilansir dari Gastro Obscura penduduk Transylvania akan merayakan upacara kematian secara besar-besaran. Mereka akan masak besar dan Pai Kismis merupakan salah satu menunya.

Namun kegiatan ini mulai dilupakan pada akhir abad 19. Hal ini dikarenakan banyak warga tak dikenal menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan makanan secara gratis. 

Bahkan kepopuleran Pai Kismis menjadikan nama kue ini menjadi sebuah istilah yang disebut saat seseorang sedang sakit keras dan diperkirakan akan meninggal. "Segera hadir Pai Kismis" begitu kira-kira ungkapan yang mereka gunakan. 

Pai Kismis Pensylvania dibuat dari bahan non halal karena mengandung lemak babi. Dalam adonan tepung untuk mangkuk pai terdapat lemak babi. Isian untuk pai kismis terbuat dari kismis, gula, perasan air lemon, telur, dan tepung.

Rasa pai yang gurih dan manis menghilangkan kesan horor dari warna hitam pekat dari pai tersebut. Ya, warna hitam dari pai tersebut memberi kesan kesedihan yang mendalam dari para pembuatnya.

Kini, Pai Kismis ini hampir terlupakan. Hanya beberapa daerah saja yang menggunakan pai sejenis ini untuk disajikan dalam upacara kematian. Bahkan mereka yang memiliki kemampuan dan resep rasa masa lampau pun kini sudah menipis.

Jika anda ingin mencicipi rasa asli dari 'kue pemakaman' ini anda bisa mendatangi museum Landis Valley Village & Fram Museum atau The Landis Valley Mennonite Church Cemetery yang terletak tak jauh dari museum.

Kedua tempat ini masih menyajikan pai kismis dengan rasa yang hampir sama dengan yang disajikan ratusan tahun lalu di Pensylvania
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES