Pemerintahan

Kementerian PUPR RI Dorong Pakar Teknik Penyehatan dan Lingkungan IATPI Wujudkan Smart Living

Minggu, 04 September 2022 - 20:31 | 33.75k
Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra saat menyampaikan sambutan Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono pada Rakernas IATPI 2022, Minggu (4/9/2022). (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)
Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra saat menyampaikan sambutan Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono pada Rakernas IATPI 2022, Minggu (4/9/2022). (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Visium Kementerian PUPR RI tahun 2030 telah menargetkan 100% Smart Living (Hunian Cerdas) di tahun 2030, yaitu 100% pelayanan air minum, 0 ha kawasan kumuh, dan 100% pelayanan sanitasi.

Dalam rangka mewujudkannya, Kementerian PUPR RI mendorong kolaborasi dan koordinasi yang baik dan tulus dari seluruh stakeholder kunci, termasuk asosiasi profesi.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rachman Arief Dienaputra pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) Tahun 2022, Minggu (4/9/2022).

Lingkungan-IATPI-b.jpgIlustrasi pembangunan layanan air minum dan sanitasi. (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

“Selain penyehatan lingkungan permukiman dan perumahan, keilmuan teknik lingkungan juga terkait dengan penanganan pencemaran udara, pengendalian dampak lingkungan, kesehatan masyarakat, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Untuk itu, kehadiran dan keaktifan para ahli teknik lingkungan sangat diharapkan dan ditunggu aksinya untuk mewujudkan hunian cerdas Smart Living ,” kata Menteri Basuki.

Pembangunan infrastruktur air minum, air limbah, dan persampahan saat ini sedang gencar dilakukan Pemerintah melalui Kementerian PUPR RI karena cakupan layanan yang masih rendah. Walaupun cakupan layanan air minum saat ini sudah mencapai sekitar 91%, namun cakupan layanan air minum aman melalui perpipaan baru mencapai 20,9%.

Demikian pula dengan sektor persampahan, pelayanan sudah mencapai 80,2% namun mengalami banyak permasalahan pada penanganan sumber sampah dan tempat pembuangan akhir. Pada sektor air limbah, penangan air limbah domestik dan industri juga memerlukan perhatian yang sangat serius.

“Untuk itu, Kementerian PUPR sangat mengharapkan inovasi dan unjuk nyata dari seluruh ahli teknik penyehatan dan lingkungan Indonesia untuk bersama-sama memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur air minum dan sanitasi baik di perkotaan maupun perdesaan, termasuk didalamnya kawasan-kawasan strategis prioritas nasional,” ujar Menteri Basuki.

Lingkungan-IATPI-c.jpgIlustrasi pembangunan layanan air minum dan sanitasi. (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

Menteri Basuki berharap IATPI dapat menjalankan perannya sebagai bagian dari agent of change pelayanan air minum dan sanitasi kota di Indonesia. Diharapkan juga IATPI dapat menjadi partner pemerintah dalam mencari solusi terkait kegiatan pembangunan kota-kota di Indonesia yang berwawasan smart, green, dan for all groups of community.

Kementerian PUPR RI berkomitmen untuk bekerjasama dengan asosiasi profesi, termasuk IATPI untuk dapat terciptanya ahli-ahli teknik lingkungan yang kompeten, professional, dan berstandar dunia (world class) dalam mengisi kebutuhan tenaga ahli konstruksi mulai dari tingkat daerah hingga nasional,” tutup Menteri Basuki. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES