Pemerintahan

Menteri Jepang Kunjungi Menko Perekonomian RI Bahas Perdagangan hingga KTT G20

Minggu, 04 September 2022 - 20:13 | 47.37k
Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) Nishimura Yasutoshi (kanan) saat mengunjungi Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto (kiri), Sabtu (3/9/2022). (FOTO: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)
Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) Nishimura Yasutoshi (kanan) saat mengunjungi Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto (kiri), Sabtu (3/9/2022). (FOTO: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) Nishimura Yasutoshi mengunjungi Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto untuk membahas kerja sama perdagangan, investasi, Indo-Pasifik Economic Framework (IPEF), hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Dibawah koordinasi Menteri Nishimura Yasutoshi yang baru diangkat sebagai Menteri tanggal 10 Agustus lalu, Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) memiliki banyak capaian kerja sama dan pembaruan perjanjian, di antaranya meningkatkan ekspor ikan tuna kaleng Indonesia dengan tarif lebih bersaing, meningkatkan kuota bebas bea masuk ekspor pisang menjadi 4.000 ton per tahun, serta mengubah syarat pembebasan bea masuk dan menambah kuota ekspor buah nanas.

Nishimura-Yasutoshi-2.jpgMenko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mendapat kunjungan Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) Nishimura Yasutoshi (kanan) saat mengunjungi, Sabtu (3/9/2022). (FOTO: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)

“Diharapkan Jepang dapat mempertimbangkan tarif bea masuk untuk beberapa komoditas, seperti ikan tuna serta buah pisang dan nanas,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (4/9/2022).

Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi peningkatan komitmen investasi swasta Jepang sebesar USD 5,2 miliar hasil pertemuan Presiden Jokowi Widodo dengan para CEO Jepang, antara lain berupa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), industri otomotif, industri baterai listrik, industri baja, pembangunan pembangkit listrik, dan infrastruktur transportasi.

Sektor kelapa sawit turut menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut, dimana Pemerintah Indonesia berharap Pemerintah Jepang menerima sertifikasi Rantai Pasok Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), sehingga mendorong peningkatan ekspor produk kelapa sawit ke Jepang. Saat ini Jepang tengah menunggu peraturan turunan New ISPO yang mengatur hilirisasi industri sawit Indonesia.

“Indonesia menjamin bahwa aspek berkelanjutan dari tanaman sawit ini sesuai dengan yang disyaratkan Jepang di bawah skema Feed in Tariff (FIT),” ujar Menko Airlangga.

Ia pun turut membahas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Menteri Nishimura memberi selamat atas persetujuan ratifikasi tersebut. RCEP merupakan blok perdagangan terbesar yang digagas Indonesia saat menjadi Ketua ASEAN 2011.

Menko Airlangga juga menanyakan pendapat Jepang terkait Indo-Pasifik Economic Framework (IPEF). IPEF merupakan inisiatif Amerika Serikat yang diluncurkan oleh Presiden Biden pada 23 Mei 2022 bersama 14 negara.

“IPEF tentu sangat bermanfaat bagi Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN, penting untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan dan regulasi,” tutur Menteri Nishimura.

Menurut Menteri Nishimura, IPEF sangat bermanfaat bagi Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN, sehingga penting untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan dan regulasi.

Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena produk dan teknologi Jepang diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia dan mengajak saling dukung dalam menyukseskan G20 tahun ini.

Nashimura juga menyampaikan perhatian Jepang untuk kebijakan pengaturan impor besi dan baja agar dapat diupayakan lebih baik lagi.

Pemerintah Indonesia sendiri sedang menyiapkan Neraca Komoditas dalam rangka penerbitan izin impor produk baja yang akan dilaksanakan pada 2023.

Menutup pertemuan, Menko Perekonomian RI membahas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Menteri Nishimura memberi selamat atas persetujuan ratifikasi tersebut. RCEP merupakan blok perdagangan terbesar yang digagas oleh Indonesia saat menjadi Ketua ASEAN 2011. “RCEP akan memberikan keuntungan besar dan memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan Indo-Pasifik” kata Menteri Jepang Nishimura. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES