Gaya Hidup

Mabar Yuk, Ini 3 Permainan Tradisional Beregu Paling Digemari

Sabtu, 03 September 2022 - 06:11 | 367.11k
Anak-anak sedang bermain Gobak Sodor (Sumber: wikipedia/irhanz)
Anak-anak sedang bermain Gobak Sodor (Sumber: wikipedia/irhanz)

TIMESINDONESIA, MALANG – Siapa yang tak mengenal permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak sepulang sekolah saat sore hari? Dahulu sejumlah permainan tradisional masih sering ditemukan di daerah perumahan atau pedesaan yang memiliki area lapang.

Berbanding terbalik dengan masa kini yang sudah jarang ditemukan, anak-anak lebih gemar dengan permainan pada gadget, apalagi ada fitur Mabar (Main Bareng). Meskipun permainan tradisional juga bisa bermain beregu namun tetap kalah pamor dengan gadget. Biasanya mereka berkumpul di satu rumah atau tempat tongkrongan untuk bermain gadget dengan fasilitas WiFi.

Pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya dalam bergaul, terlebih dalam bermain. Entah itu bermain secara offline maupun online, jika berlebihan (melewati batas) bisa membahayakan baik mental maupun kesehatan si anak.

Jika dilihat secara keseluruhan, sebenarnya lebih baik bermain permainan tradisional, disamping melestarikan budaya Indonesia juga banyak kelebihan lain seperti olah pikir, olah rasa, dan olah raga.

Di antara permainan tradisional yang ada, berikut tiga permainan beregu yang paling digandrungi anak-anak.

1. Lempar Sandal

Lempar-sandal.jpgFoto: youtube/Muhammad Rizki Fadillah Xpm1

Permainan beregu satu ini adalah salah satu yang paling digemari. Hampir setiap hari permainan ini dimainkan. Cukup sederhana aturan bermainnya, terdiri dari dua tim, setiap tim terdiri dari 3-5 orang. Kemudian perwakilan dari tim melakukan suit, bagi tim yang kalah harus menjadi tim penjaga, dengan menyusun sandal membentuk segita memutar. Lalu tim lainnya bersembunyi pada hitungan kesepuluh dari tim penjaga.

Saat tim penjaga sedang mencari keberadaan tim penyerang, bagi tim penyerang harus mencari celah untuk berlari ke arah susunan sandal dan menghancurkannya dengan kaki. Lalu, apabila tim penjaga melihat salah satu dari pemain tim penyerang maka harus berlari secepatnya ke arah susunan sandal lalu melompatinya sambil menyebutkan nama, bagi pemain penyerang yang ketahuan akan dianggap gugur.

2. Bentengan

Betengan.jpgPermainan Bentengan (Sumber: budayajawa.id)

Permainan benteng atau bentengan biasanya dimainkan di sekolah pada saat jam istirahat. Para pemain harus mencari tempat seperti tembok atau tiang untuk dijadikan benteng. Benteng dimainkan dengan format dua tim. Satu tim terdiri dari minimal 3 orang dan paling banyak biasanya 6-8 orang.

Cara bermainnya adalah salah satu orang sebagai penjaga di setiap tim masing-masing. Lalu peserta selain penjaga harus mencari mangsa dengan menyentuh peserta tim lain, apabila tersentuh akan dinyatakan mati, jika ingin aman harus kembali ke bentengnya. Dan bagi penyerang atau pemangsa jika terkena sentuhan dari peserta musuh yang ada di bentengnya bisa dinyatakan gugur.

Jika ada salah satu pemain dari salah dari kedua tim bisa menyentuh benteng musuhnya maka dinyatakan menang,

3. Gobak Sodor

Gobak-Sodor-1.jpgFoto: Popmama

Permainan beregu terakhir adalah gobak sodor. Permainan ini terdiri dari dua tim yang masing-masing timnya terdiri dari 3-4 orang.

Sebelum bermain para pemain memberi garis di tanah untuk pembatas permainan. Dua tim terdiri dari tim penjaga dan tim penyerang.

Tugas dari tim penjaga ialah jangan membiarkan tim penyerang lolos. Para penjaga harus bisa menyentuh pemain dari tim penyerang, jika tersentuh oleh tim penjaga maka pada satu babak ini dinyatakan gugur.

Lalu tugas dari tim penyerang adalah harus meloloskan diri agar sampai pada daerah paling belakang penjaga atau bisa disebut benteng. Jika ada salah satu diantara pemain tim penyerang lolos, maka timnya mendapat skor menang.

Permainan ini dilanjutkan secara bergantian dan selesai dengan kesepakatan bersama.

Permainan tradisonal bersifat flexibel, bisa dimainkan seberapa lama dan tergantung dengan aturan yang dibuat oleh kesepakatan bersama di awal. Selain itu juga bisa lebih melatih kebugaran dan kreativitas anak dengan memainkan fisik dan strategi untuk memenangkannya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES