Peristiwa Internasional

Uni Eropa Bagikan 5,5 Juta Tablet Anti Radiasi di Ukraina, Ini Alasannya

Rabu, 31 Agustus 2022 - 06:57 | 22.53k
Tentara Rusia yang menguasai PLTN Zaporizhzhia di Ukraina.(FOTO: La Prensa Latina Media)
Tentara Rusia yang menguasai PLTN Zaporizhzhia di Ukraina.(FOTO: La Prensa Latina Media)

TIMESINDONESIA, JAKARTAUni Eropa telah menyumbangkan 5,5 juta tablet kalium iodida ke Ukraina untuk melindungi penduduk dari kemungkinan paparan radiasi akibat tindakan konflik di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.

Kalium iodida adalah garam yodium nonradioaktif yang bisa membantu mencegah penyerapan yodium radioaktif oleh tiroid. Komisi Eropa menerima permintaan tablet kalium iodida itu dari pemerintah Ukraina pada 26 Agustus.

Pabrik Zaporizhzhia berada di bawah pendudukan Rusia dan baru-baru ini mendapat kecaman, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas serangan tersebut.

Para pejabat sudah membagikan pil itu di beberapa daerah yang bisa menghentikan penyerapan yodium radioaktif dalam tubuh manusia. Warga telah diberitahu hanya untuk mengambilnya jika benar-benar terjadi kebocoran radiasi.

Sejauh ini, hanya orang-orang yang tinggal dalam jarak 50km (30 mil) dari PLTN  yang ditawarkan tablet kalium iodida itu. Tetapi Uni Eropa menyediakan Ukraina dengan lebih dari lima juta dosis yang akan didistribusikan lebih luas

PLTN Zaporizhzhia di Ukraina selatan itu diduduki Rusia segera setelah menginvasi Ukraina pada bulan Februari. Meski Rusia menduduki, namun staf Ukraina yang terus mengoperasikan PLTN itu.

Tentara Rusia telah menggunakannya sebagai pangkalan militer dan para pekerja sebenarnya ditahan di bawah todongan senjata .

Sementara pertempuran baru-baru ini di kawasan itu menyebabkan beberapa kerusakan pada pembangkit, sejauh ini belum ada peningkatan tingkat radiasi yang tercatat di daerah tersebut.

Namun demikian, para pejabat khawatir kerusakan lebih lanjut akan bisa menyebabkan kebocoran radiasi, yang bisa menyebar ke area yang luas.

Badan nuklir PBB, IAEA telah menuntut akses ke fasilitas itu selama beberapa bulan, dan sebuah tim juga telah tiba di Ukraina dengan harapan akhirnya diizinkan untuk memeriksa lokasi itu dalam beberapa hari mendatang.

Uni Eropa mengatakan pada hari Selasa, bahwa mereka menyediakan pil itu sebagai "tindakan pencegahan keselamatan" untuk meningkatkan perlindungan di daerah sekitar pembangkit nuklir. Lima juta pil akan datang dari cadangan daruratnya dan 500.000 lainnya dari Austria.

Tablet kalium iodida sudah dibagikan kepada penduduk di salah satu bagian kota Zaporizhzhia pada hari Senin, dan 25.000 tablet lagi telah dikirim ke Enerhodar, kota terdekat dengan pembangkit nuklir.

"Dalam keadaan darurat, baik orang dewasa maupun anak-anak akan diberikan iodida dan akan dapat melindungi diri mereka sendiri pada waktunya," kata Anatoliy Kurtyev dari dewan kota Zaporizhzhia.

Dia menekankan bahwa warga hanya boleh minum obat jika terjadi kecelakaan, bukan sebagai tindakan pencegahan. Kalium iodida diambil untuk mencegah yodium radioaktif, isotop penyebab kanker utama yang juga dikenal sebagai yodium-131, agar tidak diserap oleh kelenjar tiroid.

Tingkat yodium radioaktif yang tinggi bisa meningkatkan risiko kanker tiroid pada bayi, anak-anak dan remaja, bahkan bertahun-tahun setelah terpapar.

Jika diminum pada waktu yang tepat dengan dosis yang tepat, kalium iodida akan diserap oleh kelenjar tiroid alih-alih yodium-131 ​​yang lebih berbahaya, sehingga mengurangi risiko kesehatan terkait.

Dan Komisi Uni Eropa mengatakan akan mendistribusikan 5,5 juta tablet kalium iodida, tablet anti-radiasi itu untuk penduduk yang tinggal di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES