Gaya Hidup

Uniknya ‎Kreasi Kain Perca Majalengka, Seni Memanfaatkan Busana Daur Ulang

Selasa, 30 Agustus 2022 - 19:44 | 64.22k
Seni busana daur ulang kreasi perca Majalengka. (FOTO: Herik Diana/TIMES Indonesia)
Seni busana daur ulang kreasi perca Majalengka. (FOTO: Herik Diana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Bahan Kain Perca Majalengka ternyata sederhana saja. Baju-baju yang dinilai telah usang namun masih layak pakai, dimodifikasi ulang, dijahit menggunakan tangan dan jarum. 

Hasilnya, busana pakaian tersebut terlihat lebih estetika dan punya nilai seni elegan. Bahkan, jika dikenakan (dipakai) pada orang dengan body yang oke, maka baju yang diberi nama Kain Perca Majalengka ini terlihat modis pada orang tersebut. 

Yup! Kain Perca Majalengka ini dibuat dan diciptakan oleh seorang ‎seniman Perupa Majalengka, Ayank Rusmayanti. 

Sementara, model Kain Perca Majalengka berbahan denim dengan motif ada lingkaran di sejumlah bagian titik secara teratur‎ itu, tampak elegan dan cantik dikenakan oleh seorang model bernama Tiara Luna, 20 tahun. Terlihat unik namun manis.

Busana atasan maupun bawahan Kain Perca Majalengka yang berbahan denim itu, terlihat sangat serasi ketika dikenakan oleh Tiara Luna. 

"Ya enak dipakainya, nyaman. Modis. Bahannya memang daur ulang, tapi ini sudah steril karena udah melalui proses pencucian," ungkap mahasiswi semester tiga di sebuah universitas di Bandung. 

Menurut Tiara, ia kerap mengikuti ajang pameran seperti yang ia laksanakan pada acara pembukaan Kedai Kasungka di Taman Bagja Raharja Majalengka. Ia sendiri merupakan sosok yang menekuni dunia melukis. 

"Ya kebetulan saya suka melukis juga. Saya asli kelahiran dan warga Majalengka, cuma kuliah di Bandung. Saya mendukung ada banyak kreativitas di Majalengka, termasuk Kain Perca Majalengka ini," ujar Tiara Luna kepada Times Indonesia, Selasa, (30/8/2022). 

Terpisah, pencipta atau penggagas Busana Kain Perca Majalengka, Ayank Rusmayanti mengatakan, saat ini koleksi Kain Perca ciptaannya itu memang masih di bawah sepuluh koleksi. "Karena kesibukan, satu busana Kain Perca itu kadang selesai dibuat dua mingguan. Saat ini baru punya tujuh koleksi. Salah satunya yang dikenakan oleh Tiara," ujarnya. 

Ayank menambahkan, busana Kain Perca Majalengka merupakan proses kolaborasi yang memanfaatkan baju-baju yang dibiarkan di lemari, namun masih layak pakai. "Saya padupadankan dengan kain lainnya, jadilah vusana Kain Perca. Untuk harga satu koleksi, tidak ada banderol harga, itu harganya dinilai dari estetika seni, harganya itu bernilai seni, karena dibuat dengan kesungguhan hati. ‎Tanpa mesin. Murni jahitan tangan. Handmade," ungkap perupa Majalengka ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES