Kesehatan

Angka Stunting Masih Tinggi, Pemkab Gresik Lakukan Intervensi

Selasa, 30 Agustus 2022 - 19:07 | 56.65k
Wabup Gresik Aminatun Habibah didampingi Kadis KBPPPA Gresik drg Saifuddin Ghozali. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Wabup Gresik Aminatun Habibah didampingi Kadis KBPPPA Gresik drg Saifuddin Ghozali. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Upaya penurunan kasus stunting di Kabupaten Gresik Jawa Timur terus diupayakan. Saat ini prevalensi stunting di Gresik masih berada pada angka 24 persen.

Angka tersebut berada di atas provinsi yaitu 23,5 persen dan nasional 24,4 persen. Padahal, pada 2024 pemerintah pusat menargetkan angka stunting berada di angka 14%.

Untuk itu, Pemkab Gresik melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas KBPPPA) menggelar Desiminasi hasil audit kasus stunting pada Selasa (30/8/2022) 

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh stakeholder dalam penanganan stunting di Kabupaten Gresik baik dari PKK, Bidan, hingga pemangku desa.

Wabup Gresik Aminatun Habibah mengatakan intervensi pemenurunan stunting mulai terlihat. Di Kecamatan Kebomas, ada tiga desa yang jadi lokus stunting.

Dari tiga desa tersebut, ujar Bu Min, Desa Kedanyang ditentukan sebagai lokasi uji coba perlakuan intervensi m dalam penurunan angka stunting

"Jika hasilnya bagus, nantinya Desa Kedanyang yang akan ditiru untuk diterapkan d lokasi-lokasi lain yang menjadi lokus stunting," ujar Wabup.

Wabup menerangkan bahwa keberhasilan penurunan angka stunting. ini memerlukan kerja kolektif dari berbagai pihak. Pada tahun 2024 pemerintah melalui PerPres nomor 72 tahun 2021 menargetkan angka stunting harus 14 persen.

desiminasi.jpgKegiatan desiminasi kasus stunting (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

"Stunting ini bukan karena turunan, artinya setiap anak bisa diintervensi untuk bisa lepas. Yang penting kita semua semangat, mulai dari orang tua, bidan, perangkat desa, dan PKK, semua bergerak bersama-sama," sambungnya.

Dalam PerPres 72/2021 Pasal 8, tertuang rencana aksi nasional percepatan penurunan Stunting terdiri atas kegiatan prioritas yang paling sedikit mencakup antara lain audit kasus stunting.

Dengan melakukan sedikitnya 5 skema pendekatan berbasis keluarga risiko, termasuk didalamnya audit kasus stunting diyakini memiliki dampak yang besar dan signifikan dalam percepatan penurunan.

Kepala Dinas KBPPPA Gresik Saifudin Ghozali menyampaikan bahwa sejauh ini dengan intervensi yang dilakukan baik dari PKK, pendamping keluarga dan dinas kesehatan dan dinas pertanian.

"Hasilnya di Desa Kedanyang membawa dampak yang baik yakni turunnya angka stunting secara drastis di desa tersebut," tambahnya menanggapi kasus stunting di Gresik terus diupayakan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES