Indonesia Positif

Soal Perizinan Perumahan, Komisi I DPRD Kota Cirebon Gelar Audiensi Bersama Forum LSM dan Ormas

Selasa, 30 Agustus 2022 - 15:00 | 15.88k
Suasana Audiensi Komisi I DPRD Kota Cirebon bersama Forum LSM dan Ormas. (Foto: Muslimin/TIMES Indonesia)
Suasana Audiensi Komisi I DPRD Kota Cirebon bersama Forum LSM dan Ormas. (Foto: Muslimin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Forum LSM dan Ormas mendatangi gedung DPRD Kota Cirebon, Selasa (30/8/2022). Kedatangan mereka bertujuan, untuk melakukan audiensi dengan Komisi I DPRD, terkait dengan perizinan perumahan di Kelurahan Larangan yang digarap oleh PT. Tulus Asih. 

Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Dani Mardani menyampaikan, pihaknya mencoba mengonfirmasi perizinan proyek pembangunan perumahan yang dilakukan PT Tulus Asih. Pasalnya,  perizinan proyek tersebut menjadi hal yang dipersoalkan oleh Forum LSM dan Ormas Kota Cirebon.

Dani mengatakan, berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh PT Tulus Asih pada rapat tersebut, beberapa perizinan proyek tersebut sebenarnya sudah selesai, akan tetapi, untuk Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) belum keluar.

"Sampai hari ini, perizinan-perizinan lainnya sudah selesai. Terakhir mungkin finalnya terkait PBG yang saat ini belum keluar. Tapi mereka sudah mengajukan permohonannya. Tinggal tunggu waktu," kata Dani usai rapat.

Selain persoalan itu, lanjut Dani, Forum LSM dan Ormas Kota Cirebon juga mempermasalahkan adanya pemakaian lahan milik BBWS Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis). Lahan itu digunakan sebagai akses jalan kendaraan proyek milik PT Tulus Asih.

Menurut Dani, untuk saat ini permasalahan tersebut sudah selesai. Artinya keinginan dari Forum LSM dan Ormas Kota Cirebon agar proyek di Kelurahan Larangan dihentikan, sekarang sudah dilakukan.

Pasalnya, semenjak pihak BBWS Cimancis melayangkan Surat Peringatan (SP) kepada PT Tulus Asih, seluruh kegiatan pembangunan perumahan itu telah dihentikan.

"Sekarang sudah clear karena BBWS tidak mengizinkan, kegiatan pembangunan sudah tidak dilakukan, dan perizinan memang belum final. Tinggal PT Tulus Asih menyelesaikan perizinan sampai pada PBG," ungkapnya.

Dani mengimbau agar semua pihak, baik itu pelaku investasi, pengembang properti, dan lainnya, untuk mengurus terlebih dahulu perizinan sampai tingkat PBG. Supaya permasalahan seperti ini tidak terjadi di kemudian hari.

"Jadi saya sarankan kepada para pelaku investasi di Kota Cirebon untuk tidak melakukan pembangunan sampai izin IMB atau PBG dikeluarkan oleh pemerintah setempat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Dr Irawan Wahyono menerangkan, berkaitan dengan PBG sebenarnya PT Tulus Asih sudah mengajukan izin terkait proyek di Kelurahan Larangan. Namun, izin itu belum keluar sampai sekarang karena masih banyak persyaratan yang belum dipenuhi.

"Kami harus melakukan verifikasi terhadap persyaratan atau dokumen kelengkapan PBG dari proyek tersebut," kata Irawan.

Sementara itu, salah satu perwakilan dari Forum LSM dan Ormas Kota Cirebon, Hayat menilai, pemakaian lahan oleh PT Tulus Asih untuk akses jalan kendaraan proyek itu harus memiliki izin. Jika tidak, pihaknya meminta agar proyek tersebut dihentikan.

"Keterkaitan atas pembangunan di Kelurahan Larangan, kami melihat adanya pemakaian lahan yang menurut kami harus sesuai prosedur dan izin dari dinas-dinas terkait," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES