Kuliner

Cicipi Nikmatnya Tahu Bakar Legendaris di Alun-Alun Pacitan

Selasa, 30 Agustus 2022 - 15:24 | 82.35k
Tahu bakar legendaris di Alun-Alun Pacitan, disajikan dengan sambal kecap toping cabai rawit, rasanya nikmat. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Tahu bakar legendaris di Alun-Alun Pacitan, disajikan dengan sambal kecap toping cabai rawit, rasanya nikmat. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Nongkrong di Alun-alun Pacitan, Jawa Timur kurang pas jika belum mencicipi tahu bakar legendaris yang nikmat. 

Selain rasanya yang nikmat, camilan rakyat ini harganya sangat ramah di kantong. Cukup Rp10 ribu satu porsinya isi 20 buah tahu. Disajikan saat masih hangat, tambah nikmat jika dicocol sama sambal kecap toping cabai rawit. 

Seperti lapak milik Misgiatin (57) yang bertempat di timur Alun-Alun Pacitan. Tiap hari lapaknya tampak penuh dijadikan tongkrongan kawula muda. Tak jarang mereka sengaja mencari suasana malam bersama kolega sambil memesan tahu bakar. 

Tahu-Bakar-Legendaris-2.jpgPengunjung tampak menikmati tahu bakar Alun-Alun Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

"Saya jualan tahu bakar sejak tahun 2001 silam. Buka dari pukul 16.00 WIB sampai sehabis subuh," katanya, Selasa (30/8/2022). 

Dalam satu hari, Misgiatin mengaku meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah. Tahu bakar yang dijual memiliki cita-rasa yang lezat. 

"Kalau rame, Rp150 ribu semalam dapat. Dulu ada kupat tahu dan nasi rames, karena keadaan semakin sepi sekarang tinggal makanan ringan saja," terangnya. 

Selain tahu bakar, ada juga menu pilihan lain, yakni sate tahu bakar. Rasanya tak jauh beda dengan jenis sate pada umumnya. Sambal kacang menjadi pelengkap saat menikmati kuliner lesehan ini. 

Tahu-Bakar-Legendaris-3.jpgMisgiatin (57) penjual tahu bakar legendaris di Alun-Alun Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

"Menu pokoknya tahu bakar. Biasanya pengunjung pesan juga tusuk sate tahu. Rp5 ribu per porsi isi lima. Kalau minuman tinggal pilih, ada susu jahe, kopi, jahe hangat, es teh dan kopi sachetan. Jadah bakar juga ada," ucap Misgiatin. 

Sementara itu, menurut penikmat kuliner asal Kecamatan Tulakan, Aziz MW (30), tahu bakar Misgiatin berbeda dari yang lain. Selain cara penyajiannya cepat, ukurannya juga jumbo. 

"Sering nongkrong di sini, biasanya habis isya. Tak sampai lima menit sudah bisa menikmati tahu bakar. Murah juga sih, rasanya mantap. Saya suka yang pedas. Kadang bungkus buat makan di kost," ujarnya sambil mencicipi tahu bakar legendaris Alun-Alun Pacitan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES