Kopi TIMES

Belajar dari Gending Gabut, Inovasi Akar Rumput dengan Kolaborasi Multi Pihak

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 02:23 | 68.95k
Dr. (Cand). Rian Pramana Suwanda., S.STP., M.HP., CHMRP, Novelis.
Dr. (Cand). Rian Pramana Suwanda., S.STP., M.HP., CHMRP, Novelis.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pagi yang cerah pada Minggu 21 Agustus 2022, menjadi tetenger kelindan seremonial yang mungkin untuk pertama kalinya dilaksanakan secara tepat waktu. Bupati Gresik, Bapak H. Fandi Akhmad Yani, SE dan Wakil Bupati Gresik, Ibu Dra. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd  melaunching sebuah inovasi akar rumput Gending Gabut dan Gending Gendis di sebuah kampung di pusat kota Gresik yang bernama Kelurahan Gending (Kecamatan Kebomas) yang juga menjadi hinterland Surabaya Metropolitan Area.

Komitmen bersama Kepala Daerah menjadi bukti keberpihakan pemerintah Daerah untuk menguatkan keberdayaan secara inklusif sebagaimana tertuang dalam navisasi perubahan Nawakarsa.  

Kelindan seremonial yang saat itu juga dihadiri oleh Bapak H. Ahmad Nurhamim, S.Pi., M.Si (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik), Ibu Dewi Winarti, S.Pd.I (Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur); Ibu Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani, S.I.Kom (Ketua TP PKK Kabupaten Gresik) Bapak Ir. Sidik Wiyono, MM, IPM (General Manager PT. PJB UP Gresik) serta berbagai pihak seperti Staf Ahli Kapolri Bidang Ekonomi, Perwakilan Sekolah Pasca Sarjana Unair,  Loh Jinawi, Fatayat NU, Pattiro serta entitas Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik dan ribuan warga Kelurahan Gending menjadi pembelajaran terbaik dalam melihat kolaborasi multipihak untuk menguatkan sebuah inovasi.

Pada Februari 2022, Kelurahan Gending berinisiatif membentuk Badan Usaha Milik Kelurahan (BUMKel) pertama di Indonesia dengan mengadaptasi struktur dan konfigurasi hukum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berdasarkan UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa dan regulasi teknis turunannya. Akan tetapi, kekosongan hukum yang mengatur badan usaha milik kelurahan saat ini dan pengelolaan Dana Kelurahan untuk mendukungnya mendorong kampung ini berinovasi untuk menciptakan rintisan BUMKel melalui inovasi Gending Gabut (Gabungan Usaha Terpadu).

Inovasi akar rumput ini berawal dari pandangan filosofi Chambers dalam Rural Development: Putting the Last First (1983) dimana perangkap deprivasi saling mengunci meliputi kemiskinan itu sendiri, kelehaman fisik, isolasi. kerentanan, dan ketidakberdayaan. Chamber (1983) menyoroti perangkap ketidakberdayaan sebagai jaring penghalang elit lokal diantara orang miskin dan dunia luar, perampokan oleh elit, kekuatan yang tidak setara yang meniadakan bargaining. Berdasarkan pandangan Chamber, keberpihakan pemerintah yang ideal untuk mengentaskan ketidakberdayaan ini adalah secara partisipatoris dengan “membiarkan keluarga miskin tetap miskin”. Idiom ini bukan bermaksud menelantarkan masyarakat yang miskin namun memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang secara horizontal dengan menambah sumber-sumber pendapatan dengan berbagai jenis usaha sebagaimana halnya mengilhami Gending Gabut (Gabungan Usaha Terpadu).

Pendekatan Chamber yang dijewantahkan dalam Gending Gabut ini bertolak belakang secara normative dengan pendekatan pemerintah eksisting selama ini karena kebijakan yang ada bersifat karitatif dengan menyuntik dana untuk mengembangkan suatu usaha yang dimiliki keluarga atau kelompok miskin.

Pada suatu level, ketika mereka berkembang, mereka akan dilahap oleh pemain besar yang berada pada segmen yang sama dengan mereka sehingga kebijakan pengentasan pun tidak mampu hadir bahkan tidak berkelanjutan.

Mengembangkan kesejahteraan secara hoziontal, Gending Gabut saat ini memiliki 3 (tiga) bidang rintisan usaha dalam bidang (1) keberdayaan ekonomi, (2) Lingkungan, dan (3) Event, Digital, Seni, dan Kreasi Anak. Dalam bidang pertama, Gending Gabut memiliki Coworking Space yang bukan hanya sebagai tempat kolaborasi millennial namun juga menjajakan indigineous product hasil pengolahan Kebun Pemulihan.

Kebun pemuihan merupakan inovasi pemulihan penyintas KDRT melalui teknik berkebun permaculture yang didampingi oleh Fatayat NU, Savy Amira, Grand Challenge Canada, dan Kelurahan Gending. Dalam bidang kedua, saat ini Gending Gabut bekerjasama untuk mengelola pengangkutan sampah domestik pada apartemen Gunawangsa Gresik. Sedangkan pada bidang Ketiga, Gending Gabut mengembangan kebudayaan seni tari yang dibina oleh Sendratari Wikus serta pengembangan Non-Fungible Token (NFT) kehidupan, seni, dan budaya masyarakat Gending.

Pada Agustus, 2022, bekolaborasi dengan PT. PJB UP Gresik, Gending Gabut dikembangkan untuk memperluas akses dan menguatkan kebermanfaatan melalui program CSR Unggulan Pijar Berdaya yang telah berhasil mewujudkan kemandirian lingkungan, ekonomi serta sosial di berbagai Desa di Kabupaten Gresik.  Kolaborasi multi pihak ini didukung oleh berbagai non-government organization seperti Loh Jinawi, Fatayat NU, dan Pattiro serta Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik.

Pengembangan kebermanfaatan Gending Gabut dalam Pijar Berdaya PT. PJB UP Gresik dimulai dengan membangun infrastruktur dan suprasturktur Gending Gabut Coworking Space melalui perancangan produk, rehabilitasi tenan dan ruang co-working space, pemasaran, dan pengembangan e-bussines serta e-commerce. Kolaborasi multipihak dalam bidang lingkungan menyasar Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di Kelurahan Gending dengan memberikan nilai tambah pengembangan ternak mentok dan maggot.

Lebih lanjut, pengembangan Kebun Pemulihan juga dilakukan dengan membangun Greenhouse Pemulihan 2.0 yang kembali mengadopsi teknik permaculture. Selain itu, juga dikembangkan Holding Bank Sampah (TPS3R) dengan memanfaatkan alat lokal produksi anak Gresik yang mampu mengolah sampah menjadi plak plastik dan briket dengan kapasitas produksi 1 Ton per hari. Inovasi di bidang ini diharapkan menjadi jalan keluar pengelolaan sampah di Gresik dengan menjadi hub pengolahan sampah untuk perusahan sekitar dan limbah domestik di sekitar area Kecamatan Kebomas dan Gresik.

Pada bidang Event, Digital, Seni, dan Kreasi Anak, kolaborasi multipihak menekankan pada penciptaan even melalui festival kreasi anak dan edukatif tour serta didukung dengan penyediaan drone dan kamera melalui Dana Kelurahan.

Inovasi Gending Gabut menjadi pengejawantahan Nawakarsa Gresik, sebagai prioritas pembangunan Tahun 2021-2024, dalam tataran paling nyata yang bersentuhan lansung dengan masyarakat di akar rumput. Inovasi ini juga menjadi ruang nyata pergeseran paradigma kemiskinan yang mengusung konsep multidimensi dimana kemiskinan tidak lagi dimaknai secara keterbatasan fisiologis (Both, 1902; Rowntree, 1908) namun telah memandang kebutuhan dasar (Streeten, 1981), kapabilitas (Sen, 1981), social deprivation (Townsend, 1979), social exclusion (Levitas, 2007), partispasi (chambers, 1997) dan Hak Asasi Manusia (Rian Pramana, 2020). Inovasi ini sekaligus menjadi jawaban untuk menjadi alternatif kebjiakan pengentasan kemiskinan Kabupaten Gresik yang selama 1 (satu) dekade terakhir terlihat semenjana untuk mengatasi kemiskinan kronis dimana laju penurunan kemiskinan melambat bahkan tingkat kemiskinan Gresik selalu berakhir di atas rerata nasional maupun provinsi year on year.

Secuil kisah lainnya, pembelajaran terbaik juga diberikan Gending Gendis (Gerakan Digitalisasi) yang merupakan inovasi yang diprakarsai oleh TP PKK Kelurahan Gending memanfaatkan fitur alih media pencatatan yang selama ini manual beralih ke digital. Inovasi ini diinisiasi untuk mengurangi beban adminitratif, bentuk kepedulian terhadap lingkungan dengan menghapuskan pencatatan konvensional melalui kertas, mendorong literasi anggota PKK dan dasawisma dalam pemanfaatan teknologi, dan menggerakan pencatatan secara faktual dan update yang dapat diakses oleh anggota darimana saja. Pengembangan selanjutnya adalah Dashboard Gending Gendis untuk menampilkan pencatatan aktivitas kelompok PKK di tiap pokja dan pencatatan dasawisma secara online dan realtime sehingga dapat diakses oleh publik

***

*) Oleh: Dr. (Cand). Rian Pramana Suwanda., S.STP., M.HP., CHMRP, Novelis..

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES