Indonesia Positif

Wali Kota Sutiaji Angkat Bicara Soal Oknum TPOK Satpol PP Kota Malang Tertangkap Narkoba

Jumat, 26 Agustus 2022 - 14:11 | 16.72k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media, Jumat (26/8/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media, Jumat (26/8/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Wali Kota Malang, Sutiaji angkat bicara soal beredar kabar oknum TPOK dari Satpol PP Kota Malang ditangkap Satresnarkoba Polresta Malang Kota pada Jumat (19/8/2022) lalu.

Saat ditemui disela-sela kegiatan sidak gedung Malang Creative Center (MCC), Sutiaji menegaskan bahwa oknum TPOK tersebut sudah berhenti dari Satpol PP Kota Malang.

Advertisement

"Itu TPOK sudah berhenti. Kan itu sudah berhenti, jadi bukan urusan kita lagi," ujar Sutiaji, Jumat (26/8/2022).

Dengan adanya peristiwa tersebut, tentu Sutiaji menginstruksikan untuk kegiatan tes urine dadakan yang biasa diagendakan perlu dimasifkan.

Hal ini dilakukan agar peristiwa serupa tak terjadi lagi dan Pemkot Malang berusaha meminimalisir kejadian temuan narkoba di lingkungan Pemkot Malang terulang kembali.

"Tes urine dadakan kita lakukan berkala. Kita kan memantau segitu banyak TPOK dan kita lakukan pakai tes urine itu berkala," ungkapnya.

"Namanya orang kita kan gak tahu. Seminim mungkin harus kita lakukan pengawasan," imbuhnya.

Perlu diketahui, kabar tersebut beredar beberapa hari lalu setelah dilakukan penangkapan oleh Satresnarkoba Polresta Malang Kota.

Akan tetapi, diketahui bahwa penangkapan yang dilakukan di wilayah Sukun, Kota Malang tersebut diluar ranah Pemkot Malang, karena oknum yang tertangkap sudah tak terikat kontrak kerja sebagai TPOK di lingkungan Pemkot Malang.

Menegaskan kembali, Sutiaji tak akan menutup-nutupi permasalahan yang ada di dalam lingkungan internal Pemkot Malang. Seluruh tindakan yang salah, tentu Sutiaji memerintahkan untuk memberikan hukuman atau tindakan tegas di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Kita gak mungkin nutup-nutupi. Semua institusi kalau salah harus kita tindak. Apalagi juga pernah ada yang dikeluarkan saat ketahuan nyuri. Dia ngaku TPOK padahal sudah keluar, tapi itu diselesaikan kekeluargaan," pungkas Sutiaji.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES