Kopi TIMES

Kriteria Mencari Guru Menurut Al-Mursyid KH Romly Tamim Njoso

Kamis, 25 Agustus 2022 - 15:45 | 56.21k
Muhammad Najihul Huda.
Muhammad Najihul Huda.

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Sebagai hamba yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di bumi, ini bermakna bahwa manusia  diproyeksikan untuk mengisi dan merawat segala ciptaan-Nya. Langkah untuk bisa menjalankan tugas tersebut tidak terlepas dari ilmu. Maka selayaknya setiap manusia untuk memiliki ilmu. Berkaitan dengan kewajiban mencari ilmu Rasulullah SAW telah bersabda didalam haditsnya :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya : "Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim."(HR. Ibnu Majah)

Dengan berbekal ilmu pengetahuan maka seorang muslim tidak akan mengalami kesulitan dalam menjalani hidup. Selain itu menuntut ilmu tidak akan menjadikan seseorang rugi, namun akan mendapatkan kenaikan derajat sebagaimana firman Allah SWT :

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Artinya : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."(QS. Al-Mujadalah : 11)

Begitu banyak keistimewaan yang akan didapatkan oleh seseorang yang memiliki ilmu, baik untuk urusan didunia maupun bekal untuk nanti dikehidupan akhirat. Ini bisa dijadikan sebuah motivasi untuk umat muslim terutama bagi generasi milenial. Bisa kita buktikan untuk menjadi seseorang yang sukses dalam artian memiliki jababatan publik, di Indonesia mensyaratkan untuk memiliki ijazah yang sesuai dengan kualifikasi keilmuan sebagai bukti administrasi penunjang karir. Jika hanya memiliki ijazah sekolah menengah jangan harap untuk bisa menjadi Pegawai Negeri yang didambakan banyak orang.

Namun terlepas dari keutamaan memiliki ilmu, umat islam harus juga memperhatikan hal yang lebih penting dari ilmu itu sendiri yaitu seorang Guru. Memilih Guru perlu diperhatikan terlebih didalam belajar ilmu agama. Hal ini patut menjadi perhatian bersama dikarenakan agama merupakan unsur yang sangat sensitif dan penting bagi setiap manusia. Jika didalam proses mencari ilmu agama tanpa didampingi oleh Guru yang tepat bisa jadi ilmu yang didapatkan membahayakan diri dan orang sekitar.

Terbukti saat ini banyak orang yang belajar ilmu agama malah salah dalam memaknai dan menjalankan ilmunya. Salah satu contoh yang sudah terbukti ialah adanya gerakan radikalisme dan ekstirmisme sehingga berujung pada terorisme yang menggunakan label agama didalam menjalankan propagandanya. Padahal didalam setiap agama tidak ada yang mengajarkan tentang kekerasan.

Yang paling penting lagi ditengah era serba mudah dengan kehadiran teknologi informasi yang berupa media sosial, menjadikan proses penyebaran informasi begitu cepat. Maka jika tanpa dilakukan filter yang tepat dapat mengancam stabilitas negara dan dunia.

Di dalam mengantisipasi kesalahan seorang muslim didalam mencari Guru untuk pembelajaran agamanya, Al-Mursyid KH. Romly Tamim telah memberikan kriteria Guru untuk para muridnya. Pesan ini tertulis didalam kitab Tsamratul Fikriyah karya Beliau yang sampai saat ini masih dijadikan bahan kajian bagi Jama'ah Thariqah Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Jombang. Al-Mursyid KH. Romly Tamim mengutip Kitab Nataa-ijul-Afkar Al-Qudsiyah, bagi orang islam yang ingin mencari keselamatan di dunia dan akhirat, apabila mencari Guru supaya memilih seseorang yang memiliki sifat-sifat :

1. Orang yang mengerti terhadap sifat wajib, sifat muhal dan sifat jaiz Allah dan para Rasul-Nya, dengan dalil sam'iy maupun dalil aqly. Yaitu Guru yang mampu menghilangkan keraguan muridnya, disaat sang murid mengalami keraguan atau syubhat.

2. Orang yang segi aqidahnya sama dengan aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama'ah.

3. Orang yang mengerti pada hukum-hukum Allah, baik hukum dhohir seperti tharah, maupun hukum batin seperti syukur, tawakal, dsb.

4. Orang yang mengamalkan ilmunya dan menjauhi yang mencacatkan keadilan.

Inilah kriteria seorang Guru yang bisa diikuti untuk belajar agama islam yang dipesankan oleh Al-Mursyid KH. Romly Tamim, beliau merupakan Ulama yang menjadi Mursyid Thariqah Wa Naqsyabandiyah berpusat di Pondok Pesantren Darul 'Ulum Rejoso Peterongan Jombang. Beliau jugalah yang menyusun Wirid Istighatsah yang kini popular diamalkan oleh umat islam di Indonesia. Semoga kita bisa menjalanakn pesan beliau dan mendapatkan keberkahan. Amiin

Salam Ta'dzhim.

***

*) Oleh: Muhammad Najihul Huda.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____
**)
Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES