Ekonomi

Industri Kosmetika Indonesia Siap Tembus Pasar Global Lewat Beauty Expo 2022

Senin, 22 Agustus 2022 - 17:16 | 331.48k
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendagri, Miftah Farid saat pemaparan materi ekspor produk kosmetik dalam acara presscon Indo Beauty Expo-K Beauty, Expo Indonesia dan IndoHealthcare & INA Shop Expo 2022.
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendagri, Miftah Farid saat pemaparan materi ekspor produk kosmetik dalam acara presscon Indo Beauty Expo-K Beauty, Expo Indonesia dan IndoHealthcare & INA Shop Expo 2022.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pasar kosmetik Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kosmetika yang termasuk dalam sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh 9,61% pada tahun lalu.

BPOM juga mencatat kenaikan jumlah perusahaan industri kosmetik sebesar 20,6 persen dibandingkan 2021. Pada tahun lalu berjumlah 819 industri menjadi 913 industri hingga Juli 2022. Peningkatan tersebut didominasi oleh UKM (83%). 

Melihat potensi tersebut, Krista Exhibitions kembali menyelenggarakan pameran Indo Beauty Expo-K Beauty, Expo Indonesia dan IndoHealthcare & INA Shop Expo 2022.

Industri-Kosmetika-b.jpgDirektur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendagri, Miftah Farid saat pemaparan materi ekspor produk kosmetik dalam acara presscon Indo Beauty Expo-K Beauty, Expo Indonesia dan IndoHealthcare & INA Shop Expo 2022, Senin (22/8/2022) (FOTO: Indo Beauty Expo-K Beauty)

Acara ini akan digelar secara offline mulai 25-27 Agustus 2022 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta.

Pameran yang diselenggarakan selama tiga hari ini akan diikuti oleh 120 perusahaan. Sejumlah perusahaan kosmetik Jatim juga turut unjuk produk dalam agenda tahunan tersebut. 

Dengan rincian, 70-80 peserta adalah perusahaan lokal termasuk 30 UMKM. Para peserta yang bergabung dalam pameran akan menampilkan berbagai kategori produk dan peralatan di bidang kecantikan dan kesehatan secara global. 

Mulai dari perawatan kulit, make up, perawatan rambut, spa dan wellness, farmasi dan kedokteran, pengobatan tradisional, berbagai mesin produksi dan pengemasan produk, hingga estetika.

Chief Executive Officer Krista Exhibitions, Daud D Salim mengatakan, pameran ini juga melibatkan beberapa perusahan kosmetik dari Korea, Malaysia dan Singapura. Setidaknya 50 perusahaan kosmetik Korea tengah mencari partner di Indonesia untuk melakukan kolaborasi dalam bidang transfer teknologi hingg pemanfaatan bahan baku dari Indonesia. 

Industri-Kosmetika-c.jpg

"Mereka sangat agresif masuk pasar Indonesia," terang Daud saat press conference secara virtual, Senin (22/8/2022). 

Lebih lanjut, Daud memaparkan jika industri kecantikan baik healthcare maupun skincare merupakan pasar besar di Indonesia. Apalagi, tambahnya, menuju 2024 pemerintah telah mencanangkan program seluruh produk kosmetik harus bersertifikat halal. 

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan RI, Miftah Farid menjelaskan, sejauh ini ekspor produk kosmetik tumbuh 18 persen jika dibandingkan tahun lalu. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tren tahunan yang hanya sekitar 3,28 persen. 

Skincare dan perawatan rambut menjadi kontributor terbesar dalam ekspor produk kosmetik tersebut. "Skincare tahun lalu 58 persen, sedangkan perawatan rambut 40 persen. Tahun ini semester I proporsinya sama sekitar 60 dibanding 40. Selebihnya parfum dan lain-lain tapi nilainya sangat kecil," terang Miftah. 

Ia menerangkan, lebih dari 50 persen pasar ekspor produk kosmetik Indonesia lari ke negara-negara Asia. Seperti Thailand, Singapura, Uni Emirat Arab, Jepang, India dan Cina. Indonesia menduduki peringkat ke-9 sebagai negara yang menunjukkan perkembangan industri kecantikan dan farmasi. 

"Saya kira Indonesia dapat memenuhi permintaan global. Jadi pameran ini betul-betul akselerasi yang tepat dan saya harap pameran ini dapat mendukung peningkatan ekspor non migas di Indonesia," katanya. 

Miftah juga berharap acara ini mampu mendorong percepatan industri kosmetik dan farmasi halal di Indonesia guna mendukung program Presiden Jokowi. 

Outlook konsumsi halal di dunia naik hampir 7 persen atau sekitar Rp70 miliar. Angka tersebut diperkirakan akan mengalami kenaikan 7,4 persen per tahun. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Harian Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetik (PPAK) Indonesia, Kusuma Ida Anjani menyambut baik acara Indo Beauty Expo-K Beauty & Indo Healthcare Expo 2022.

"Kami bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan Indo Beauty secara offline. Khususnya untuk industri kosmetika ini adalah hal yang penting bagi konsumen agar bisa merasakan langsung warna, bahan maupun tekstur produk," ujarnya. 

Dalam acara ini, PPAK berkolaborasi melalui demo produk lokal Indonesia dan seminar dengan materi mengangkat kekayaan alam Indonesia sebagai bahan baku produk kecantikan. 

"Potensi ini sangat besar untuk dikembangkan. Semoga dengan acara ini, inovasi anak bangsa dapat menembus pasar global," tandasnya. 

Kusuma juga memaparkan, potensi pasar kosmetik di Indonesia masih sangat besar. Total dari 270 juta penduduk Indonesia hampir 70 persen merupakan usia produktif. Indonesia bahkan menduduki peringkat ke-2 di dunia untuk sektor industri kosmetik halal.

"Maka dari itu, ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk berkolaborasi," tuturnya. 

Pameran Indo Beauty Expo-K Beauty & Indo Healthcare Expo 2022 yang telah diselenggarakan ke 12 kalinya digelar secara offline sehingga para pengunjung dapat bertemu secara langsung B2B dan mencari solusi terkait kebutuhan bisnis. 

Pameran Indo Beauty Expo-K Beauty & Indo Healthcare Expo 2022 ini akan diselenggarakan bersamaan dengan INA Shop Expo 2022 yaitu Pameran Internasional yang telah diselenggarakan ke-5 kalinya untuk peralatan dan teknologi ritel.

Daud D Salim menargetkan dapat menghadirkan 5.000 pengunjung selama tiga hari yang dapat menikmati beragam program menarik seperti demo dan presentasi kecantikan dengan tema Asian Master & Skineralism dan Brand presentation dan Exclusive Model Interview oleh KINTEX, Demo kecantikan Hair Styling + Makeup trend oleh TIARA KUSUMA, dan Demo kecantikan oleh Kusuma Beauty Clinic dengan tema “Define your perfection to show your real beauty” Launching Skincare oleh Hydra Moist. Kemudian juga ada demo halal produk dan seminar oleh PPAK dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Daud menjelaskan bahwa melalui pameran ini diharapkan mendorong tumbuhnya sektor industri kecantikan dan menjadi ajang promosi bagi pemain baru di industri kosmetika ini.

Pameran ini terselenggara atas kerja sama beberapa asosiasi seperti Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPAK), Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab), Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu). Selain itu, pameran Indo Beauty Expo-K Beauty, Expo Indonesia dan IndoHealthcare & INA Shop Expo 2022 ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat seperti Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES